Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara menawarkan aneka ragam makanan khas dengan cita rasa yang berbeda. Mampir ke sini dapat membantu Anda menemukan sesuatu yang baru, bahkan menikmati momen liburan.
Ada sagu porno, sambal dabu, hingga bungkahe, semuanya bisa dicicipi dengan biaya terjangkau. Mengusung suasana tradisional, aktivitas wisata di tanah seluas 737 km kuadrat ini begitu memikat.
Temukan sambal mentah dengan sensasi pedas menggigit, atau habiskan waktu bersama hangatnya satu gelas sarabba. Apa pun itu, Kepulauan Sangihe punya daya tarik yang sulit dilewatkan!
1. Bengket Sagu

Bengket sagu adalah oleh-oleh yang biasa dibeli oleh pengunjung saat datang ke Kepulauan Sangihe. Ini berbentuk kue kering dengan sagu sebagai bahan utama pembuatannya. Bahkan, ada pula cara khusus yang biasa dipakai oleh masyarakat setempat dalam menikmati satu porsi bengket sagu.
Saat hendak menyantapnya, kebanyakan dari mereka memanfaatkan waktu akhir pekan sebab memang dahulu hanya tersedia di momen tersebut. Hanya saja, selama beberapa tahun terakhir pola penyajiannya mulai mengalami transformasi yang membuat wisatawan dapat memakan bengket sagu tanpa perlu menunggu momen akhir pekan.
Kue kering berwarna dasar putih ini bisa dibeli di pasar atau tempat-tempat penjualan oleh-oleh khas Kepulauan Sangihe. Sewaktu menyantapnya, Anda akan merasakan teksturnya langsung menyebar di dalam mulut tanpa perlu repot dikunyah.
Rasa utama yang dijual umumnya bernuansa original, tetapi ada pula segelintir orang yang menambahkan kreativitas berupa bumbu kenari. Biasa dibayangkan bukan betapa lezatnya kue bertekstur lembut ini?
2. Sagu Porno

Meskipun memiliki nama yang terdengar aneh, tetapi sesungguhnya sagu porno adalah makanan khas asal Kepulauan Sangihe. Masih memanfaatkan sagu sebagai bahan utama untuk membuatnya, menu lezat ini sudah populer di kalangan wisatawan. Lalu seperti yang bisa diduga, kebanyakan orang akan kaget atau merasa lucu saat mendengar namanya.
Perlu diketahui, tidak ada hubungan antara menu tradisional bernama unik ini dengan sesuatu yang aneh. Apalagi, belum diketahui bagaimana persisnya nama sagu porno digunakan secara meluas oleh masyarakat setempat. Ciri khas makanan berbahan sagu tersebut adalah teksturnya yang kering.
Pasalnya, sagu porno dibuat menggunakan sangrai tepung sagu dengan memasukkannya ke dalam cetakan tanah liat. Itulah mengapa teksturnya cenderung keras serta alot sehingga mungkin tidak cocok untuk segala usia. Kemudian, pada bagian atas kue ditambahkan kelapa parut untuk membuat rasanya semakin nikmat,
Tidak hanya itu, ada pula tambahan gula aren cair yang disiram ke atas sagu porno bersamaan dengan taburan kelapa parut. Cemilan ini cocok disantap di waktu santai saat Anda sedang mencari pendamping satu gelas teh, sarabba, atau justru kopi, tinggal menyesuaikan preferensi masing-masing orang.
Namun demikian, sebagian warga terkadang akan merekomendasikan Anda untuk menyantapnya bersama menu pokok seperti ikan. Dalam hal ini, mereka mengonsumsi sagu porno dengan gaya hidup konvensional yaitu menjadikannya menu tambahan berupa saat menikmati ikan bakar atau kuah asam.
3. Bungkahe

Bungkahe dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai singkong. Meskipun makanan ini dapat ditemukan di banyak tempat di Indonesia, tetapi Kepulauan Sangihe juga menjadikannya sebagai salah satu makanan khas yang setara nasi. Masyarakat lokal pasalnya akan menggunakan bangkihe sebagai pengganti nasi.
Cara menikmatinya relatif beragam, tetapi jika ingin dijadikan pengganti nasi biasanya harus direbus terlebih dahulu. Anda kemudian dapat mencampurkannya dengan berbagai lauk sesuai selera pribadi. Singkatnya, seseorang bisa menyantap bungkahe jika sedang mencari alternatif makanan pokok selain nasi.
Popularitas bungkaha di Kepulauan Sangihe tidak jauh berbeda dengan sagu. Itulah mengapa, bukan hanya direbus, menu berwarna kekuningan ini biasanya mudah pula ditemukan dalam variasi lain. Sesekali waktu Anda bisa melihatnya dalam bentuk potongan kecil yang direbus, di lain kesempatan justru diolah menjadi keripik, atau bahkan kolak.
Apalagi, bangkihe juga disinyalir memiliki manfaat besar bagi kesehatan manusia. Keberadaan pigmen berwarna kuning di dalamnya mampu membantu meningkatkan kesehatan mata sekaligus mendorong perlindungan terhadap paru-paru. Bukan hanya menyantap untuk kenyang, tetapi juga ada manfaat kesehatan di baliknya, bukankah ini menarik?
4. Sambal Dabu

Sambal memang bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia, bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian di sejumlah daerah. Meskipun begitu, keberadaan sambal dalam penerapannya justru begitu variatif mengikuti keadaan dan ide penduduk setempat. Begitu pula yang terjadi saat Anda mengunjungi Kepulauan Sangihe.
Di daerah menawan ini, Anda bisa menemukan menu sambal dabu di mana terdapat menu sambal dabu yang berasal dari Tahuna. Menu ini umumnya tampil bersama makanan lain yang diandalkan di Sulawesi Utara. Ada sensasi segar yang dibalut rasa pedas saat Anda menyantapnya, jadi sebaiknya bersiaplah.
Dengan menambahkan sambal dabu ke dalam makanan Anda, maka itu akan membuat rasanya jadi semakin istimewa. Bahan pembuatannya tidak jauh berbeda dengan sambal dari daerah lain, yaitu masih memanfaatkan irisan tomat, cabai, serta bawang merah.
Lalu, apa yang membuatnya berbeda? Sambal dabu dapat disantap tanpa diulek terlebih dahulu sehingga penyajiannya cenderung lebih simpel. Tomat dan bahan-bahan lainnya dikonsumsi dalam bentuk mentah, Anda tidak perlu menggorengnya sebagaimana kebiasaan lain umum di Indonesia.
Tidak kalah menarik, sambal dabu dicampur dengan jeruk nipis peras sehingga ada sensasi asam ketika menyantapnya. Jika seluruh bahan telah dicampur menjadi satu, maka selanjutnya disiram menggunakan minyak yang telah dipanaskan. Setelah itu, Anda siap menyantapnya dengan menu lain, seperti ikan bakar bersama satu piring nasi hangat.
Tidak jarang, untuk membuat tampilannya jadi lebih estetis, ditaburkan daun muda dari pohon jeruk nipis di bagian atasnya. Ini menjadikan sambal dabu lebih menggugah selera sehingga Anda tidak boleh melewatkannya saat mampir ke Kepulauan Sangihe.
5. Panada ubi

Ada lagi makanan andalan Kepulauan Sangihe yang akan membuat Anda menikmati hari-hari berlibur di wilayah cantik ini, yaitu panada ubi. Sesuai namanya, bahan utama yang dibutuhkan untuk membuatnya adalah singkong, di mana kabarnya awal dibuat karena penjajah asal Portugis.
Akar kata panada disinyalir hasil adopsi empanada dalam bahasa Portugis, di mana menampilkan roti dengan isian daging. Hanya saja, oleh masyarakat setempat disesuaikan dengan keadaan ekonomi lokal sehingga jadilah ubi atau singkong sebagai bahan utamanya.
Anda bisa membayangkan sedang menyantap sebuah panada di sore hari bersama dengan saus sambal. Di dalam balutan ubi terdapat ikan yang telah dihaluskan sehingga rasanya cenderung gurih, itulah kenapa menu lezat ini populer di kalangan pelancong.
6. Sarabba

Lain menu makanan, lain pula minuman khas yang bisa Anda temukan di Kepulauan Sangihe. Apakah Anda menyukai jahe hangat? Jika iya, sarabba pasti cocok untuk dinikmati saat mampir ke daerah ini.
Sarabba memanfaatkan jahe dalam proses pembuatannya yang ditambahkan dengan aneka ragam rempah lain. Kemudian, dicampurkan bersama gula aren, santan, telur ayam kampung, dan bahkan merica. Tidak heran saat mengonsumsinya akan tersisa rasa pedas.
Kepulauan Sangihe barangkali bukan tujuan destinasi liburan yang populer seperti Bali atau Jogja, tetapi ada banyak hal dapat dinikmati di sini. Tidak hanya pesona alam dengan keberagaman budaya, melainkan pula kuliner khas bernuansa tradisional.