Berkunjung ke Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, bisa jadi solusi liburan asyik, utamanya bagi Anda pencinta wisata kuliner. Barru memiliki beberapa makanan khas yang pastinya akan membuat goyang lidah.
Sulawesi Selatan yang beribu kota Makassar memang dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Di provinsi ini pula terdapat banyak Kabupaten yang ternyata memiliki beragam pilihan wisata kuliner nikmat. Salah satunya adalah kabupaten Baruu, yang juga dikenal dengan sebutan Bumi Coliq Pujie. Bertandang ke kabupaten ini untuk nikmati wisata alamnya memang asyik, namun jangan lupa untuk cicipi makanan khas yang terkenal berikut.
1. Gogos Bakar

Apabila ke Sulawesi selatan kemudian pergi ke kabupaten Barru, Anda pasti akan mendengar nama Gogos Bakar. Benar saja, makanan ini adalah favorit warga dan juga dianggap sebagai ikon dari daerah tingkat II Provinsi Sulsel ini. Tidak heran jika gogos adalah salah satu olahan terkenal yang akan selalu dicari wisatawan. Lalu apa yang membuatnya ternama? Yang jelas, jika berkaitan dengan makanan, maka rasa adalah nomor satu.
Benar saja, makanan yang terbuat dari olahan nasi ketan ini berikan sensasi rasa yang berbeda. Bagaimana tidak, jika proses pembuatannya saja dilakukan dengan dibungkus daun pisang lalu dibakar di atas bara api panas hingga benar benar matang. Pertanda dari olahan ini sudah siap santap adalah keluarnya aroma harum wangi dari bakaran daun pisang yang berpadu dengan aroma nasi ketan. Setelah proses ini, baru Anda bisa menikmatinya.
Jika Anda pernah mendengar nasi bakar yang berasal dari Jawa, kurang lebih cara memasaknya sama. Namun, bahan dasarnya sudah jelas berbeda. Selain itu, ketan nasi yang dibakar ini 100% berisi ketan saja tanpa ada isian ayam atau lauk lainnya. Hal inilah yang menjadi pembeda Gogos bakar yang juga disebut Gigoso oleh warga lokal kabupaten Barru. Tidak hanya itu, penyajiannya pun berbeda dan dirasa cukup unik.
Jika nasi bakar bisa langsung disantap beserta lauk di dalamnya, Gigoso ini justru ditemani dengan telur asin ala kabupaten Barru. Menurut warga lokal, olahan ketan ini lebih nikmat jika dimakan saat masih panas. Untuk mencobanya, Anda tidak perlu bayar mahal. Hanya dengan biaya tidak mencapai 10 ribu, Anda sudah mendapat satu Gigoso dan sebuah telur asin. Anda bisa menemukan olahan khas ini di kampung Jalange, dimana banyak penjual gogos yang berjejer di jalanan.
2. Tiram Bakar

Selain Gogos, tiram baru menjadi salah satu agenda makanan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Meski nama ini cukup banyak ditemukan di berbagai daerah lain, namun olahan khas dari Kabupaten Barru pasti akan membuat Anda terlena. Sajian kuliner tiram bakar ini juga merupakan wisata kuliner favorit warga lokal dan wisatawan asing. Hal ini jelas terbukti dari ramainya warung makan dan juga banyaknya penjual yang menawarkan olahan khas tiram.
Bahkan, Anda bisa menyaksikan sendiri saat meluncur ke kampung Lajari kelurahan Coppo. Di jalanan kampung ini, Anda akan mendapati aroma sedap ala tiram bakar yang berasal dari puluhan penjual di pinggir jalan. Bau sedap ini pastinya akan menggugah selera makan. Karena itu, sempatkan diri untuk mampir mencicipi olahan seafood khas barru yang sangat direkomendasikan oleh para warga lokal tersebut.
Menurut salah satu pemilik warung tiram bakar, olahan ini memang sudah menjadi ciri khas tersendiri dari kabupaten Barru. Tiram merupakan jenis kerang laut yang mudah dipanen dari muara sungai Lajari akan dibersihkan, diolah, dan dibumbui sedemikian rupa, kemudian dibakar. Prosesnya yang sederhana, ternyata memberikan hasil besar bagi para penjual. Tidak hanya itu, olahan ini digadang gadang bergizi tinggi dan tanpa pengawet.
Hal yang berkaitan dengan “tanpa pengawet” ditekankan oleh para penjual. Hal ini bahkan tampak dari penggunaan bahan tiram yang masih segar. Selain itu, di kampung ini juga tersedia berbagai macam olahan tiram lain. Seperti tiram goreng, panggang, kukus, atau mentah. Untuk seporsinya, biasanya tiram bakar dibanderol dengan harga 20 ribuan. Biasanya, makanan ini juga dihidangkan bersama sepiring nasi hangat.
Untuk nasi hangatnya sendiri, harganya berkisar 10 ribuan. Sedangkan nasi ketan seharga 15 ribuan. Agar rasa tiram bakar yang pedas manis ini lebih nikmat, Anda juga bisa menikmatinya dengan tambahan saus lombok dari pedagang. Saus ini umumnya terbuat dari campuran garam, air, dan juga perasan jeruk nipis. Begitu ramainya, tidak heran banyak sekali pengunjung yang mengajak sanak keluarga untuk mencoba olahan ini.
3. Palekko

Ingin makanan berat? Jangan lupa untuk cicipi Palekko yang merupakan hidangan khas warga Bugis dengan bahan ayam dan bebek. Olahan khas Barru ini biasanya bisa Anda temukan di sepanjang jalan Bottoe di kelurahan Tanete. Di saat melalui wilayah ini, selera makan Anda akan merespons aroma sedap bumbu pedas dari olahan lokal yang juga disebut Nasu Palekko. Nama ini sebenarnya mengacu pada artinya, yakni masak dengan periuk.
Biasanya, daging itik, bebek, atau ayam akan dipotong kecil kecil tanpa membuang kulitnya. Hal ini dikarenakan kulit akan menghasilkan minyak yang membuat olahan masakan terasa lebih nikmat. Minyak ini pada umumnya akan bercampur dengan segala macam bumbu yang digunakan untuk menumis. Bumbu tersebut berupa bawang merah, merica, garam, dan juga cabai merah. Kemudian, proses dilanjutkan dengan menumis dan ditambahi bumbu pedas.
Seperti contohnya adalah cabai, merica, cuka, dll. Proses ini tidak berhenti di sini saja. Irisan daging akan disangrai, digoreng hingga empuk, dibumbui dengan rempah lainnya, hingga akhirnya siap disajikan dengan nasi panas. Rasa pedas ini pastinya sangat cocok untuk mengisi perut, atau bisa dijadikan tantangan bagi pencinta kuliner panas. Seporsi Palekko dihargai sekitar 20 sampai 35 ribu, bergantung bahan yang dipilih.
4. Bacaki

Bacaki sebenarnya adalah camilan yang terbuat dari bahan dasar jagung purut rebus. Lalu apa yang membuatnya khas dan berbeda dengan jagung pulut di daerah lainnya? Salah satu jawabannya adalah dari jenis jagung yang digunakan. Di kabupaten Barru, tepatnya di desa Lawallu, bahan jagung yang digunakan adalah jenis jagung ketan yang berwarna lebih putih, pulen, berukuran lebih besar dan juga disebut sebut lebih bergizi.
Untuk menemukan lokasi kuliner ini, Anda tidak perlu bingung. Karena terdapat puluhan penjual yang tersebar di Jl. Poros Makassar menuju Tana Toraja. Selain mudah ditemukan, harganya pun tidak akan membuat kantong bolong. Pasalnya, seporsi hanya dibanderol 10 hingga 20 ribuan saja. Selain bahannya yang berbeda, ternyata penyajian dan pengolahannya pun cukup menarik.
Jika pada umumnya jagung purut disajikan dengan topping manis, di sini Bacaki justru ditambahi dengan bumbu berunsur asin dan pedas. Di satu porsi tersebut, Anda bisa melihat jagung rebus tersebut disantap bersama sambal yang terbuat dari cabai merah mentah dan garam yang dihaluskan. Selain masakan ini, cukup banyak penjual yang juga akan menawari jagung bakar dengan tambahan sambal yang sama.
5. Kue Bolu Cukke

Setelah menikmati olahan pedas, asin, dan gurih, tidak ada salahnya untuk memanjakan lidah dengan rasa manis dari jajanan tradisional Kue Bolu Cukke. Seperti namanya, kue ini adalah roti bolu yang adonannya terbuat dari campuran gula merah dan tepung terigu. Menurut informasi lokal, ternyata kue ini diproduksi oleh kelompok wanita tani Madello yang juga disebut kelompok bahagia dari daerah setempat.
Meski berkesan sangat sederhana, namun ternyata rasa legit asli gula merah membuat tekstur kue yang berbeda. Rasanya lebih empuk dan juga membuatnya lebih tahan lama. Menurut penjual, kudapan ini mampu bertahan hingga satu minggu, sehingga cocok untuk dibawa pulang sebagai buah tangan berkunjung ke Barru. Anda bisa temukan kue ini di berbagai toko kue bolu Cukke atau pusat oleh oleh dengan harga yang ekonomis.
6. Telur Asin

Pada awalnya, telur asin adalah makanan khas warga Bugis. Namun seiring dengan berjalannya waktu, telur asin ini turut dihidangkan bersama dengan gogos yang merupakan makanan khas dari Barru. Menurut warga sekitar dan juga pelancong, menyantap Gogos dirasa lebih lengkap dengan adanya telur asin. Pasalnya, rasa asin dari telur ini berpadu sempurna dengan rasa manis kenyal Gogos.
Jika dibandingkan dengan telur asin pada umumnya, memang tidak ada perbedaan yang signifikan. Pasalnya, warga kabupaten Barru dan sekitarnya menggunakan inovasi membuat telur asin dengan merujuk dari daerah lain yang ada di Indonesia. Jadi, memang tidak ada perbedaan. Yang menjadi satu hal menarik adalah cara penyajiannya yang disantap bersama dengan Gogos yang masih panas.
Kabupaten Barru ini memang tidak seramai dan seterkenal ibu kota Makassar. Namun pesona alam dan juga kelezatan makanan khas Kabupaten Barru kerap menarik wisatawan dari segala penjuru tanah air. Bahkan, olahan masakan yang berkesan sederhana namun enak ini juga dijadikan ikon untuk kabupaten Barru. Jadi, jangan sampai Anda lupa untuk mencoba olahan masakan tersebut. Terutama Palekko, yang tidak mudah ditemukan di daerah lain.