Wisata Hutan Mangrove Desa Budo di Minahasa Utara ini berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian, menampilkan keragaman biologis dengan keberadaan sembilan jenis mangrove yang berbeda.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 07.00-20.30 WITA, Alamat: Budo, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara; Map: Cek Lokasi |
Memilih destinasi wisata yang unik dan menarik saat ini sebenarnya cukup mudah. Salah satu kawasan yang bisa dijadikan pilihan yaitu hutan mangrove. Disini, Anda bisa berwisata sambil belajar tentang fungsi keberadaannya dan juga mengambil gambar dengan background yang menarik. Banyak keunggulan yang bisa didapatkan dari berwisata ke kawasan hutan mangrove ini.
Salah satu lokasi hutan mangrove yang bisa dikunjungi yaitu di Desa Budo. Anda bisa mengetahui keunikan dari daya tarik yang dimiliki Hutan Mangrove Desa Budo dibawah ini. siapapun yang sudah datang berkunjung ke tempat ekowisata Minahasa Utara ini biasanya akan betah berlama lama dan tidak ingin cepat cepat pulang. Yuk simak informasi lebih jelasnya!
Daya Tarik yang Dimiliki Hutan Mangrove Desa Budo
1. Dijadikan Pusat Pendidikan dan Penelitian
Selain dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata, hutan mangrove di Sulawesi Utara ini juga dijadikan sebagai pusat pendidikan dan penelitian. Sudah banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara yang melakukan penelitiannya di hutan mangrove ini. selain itu, Ada juga Dinas Kehutanan Sumatera Utara yang melakukan penelitian komparatif.
Hal tersebut dilakukan tentunya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan terbaru dari hutan bakau ini. bisa dikatakan bahwa ekosistem yang ada di area wisata ini sangat unik baik dalam hal ekosistem laut maupun darat. Semua dipenuhi dengan banyak organisme yang sangat unik sehingga menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi dunia pendidikan dan penelitian.
Penelitian yang dilakukan di kawasan Hutan Mangrove Desa Budo Minahasa Utara ini biasanya berkaitan dengan faktor fisik maupun sosial ekonomi yang mendukung sumber daya hayati yang baik di sekitaran kawasan pesisir. Hal ini tentunya menjadi hal menarik yang perlu ditelusuri dan dijelajahi.
2. Memiliki Luas Hingga 3000 Meter Persegi
Perlu diketahui bahwa luas Hutan Mangrove Desa Budo ini yaitu 3000 meter persegi yang selalu dikembangkan dengan tujuan untuk bisa menyerap karbon dioksida yang ada di udara. Perubahan penggunaan lahan dan deforestasi yang dilakukan saat ini diketahui sudah menyumbang 8 – 20% emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia secara global.
Perubahan tersebut dikatakan hampir setara dengan efek dari pembakaran bahan bakar fosil. Segala bentuk permasalahan tersebut tentunya bisa diatasi dengan lebih mudah dengan menggunakan sistem pengelolaan hutan alam ini. Dengan memperhatikan fungsi sosial dan nilai ekonominya, tentu membudidayakan hutan mangrove ini merupakan suatu kegiatan bermanfaat.
3. Dipenuhi dengan 9 Macam Jenis Mangrove
Kawasan Hutan Mangrove Desa Budo ini tentunya dijadikan sebagai bentuk perjalanan wisata alam dengan tujuan untuk menjaga lingkungan hidup serta memelihara kesejahteraan kehidupan penduduk setempat. Bentuk pariwisata yang satu ini bisa dikatakan sebagai kegiatan ekonomi terbesar secara global. Sebuah cara mendanai konservasi alam serta meningkatkan nilai tanah dalam keadaan alaminya.
Ekowisata pada dasarnya merupakan suatu kombinasi dari berbagai manfaat yang timbul dari kepedulian ekonomi, lingkungan, dan sosial. Di kawasan hutan mangrove milik desa Budo ini diketahui dipenuhi dengan 9 jenis pohon mangrove seperti diantaranya api api hitam, mangrove merah, bakau kurap, acrostichum aureum, dan kandelia candel.
Selanjutnya, Anda juga bisa menentukan jenis Avicennia marina, avicennia lanata, kandelia obovata dan rhizophora lamarckii. Jenis hutan mangrove diatas merupakan mangrove yang dibiayai oleh PLN Indonesia dan sebagian diantaranya tumbuh di wilayah desa Budo. Kawasan hutan mangrove ini dulunya merupakan suatu area tambatan perahu.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Kawasan Hutan Mangrove Desa Budo ini berada di Desa wisata Budo, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Desa wisata ini mendapatkan dukungan secara penuh oleh Destinasi Super Prioritas Likupang. Untuk bisa tiba ke wisata nan indah ini ketika melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi maka akan menempuh jarak 17 – 23 km.
Waktu tempuh yang diperlukan diperkirakan mencapai 45 menit hingga tiba di desa. Perjalanan bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum maupun kendaraan online. Jika kesulitan, manfaatkanlah keberadaan google maps pada smartphone untuk bisa mendapatkan rute terbaik dan tercepatnya.
Untuk bisa menghabiskan waktu liburan di area kawasan hutan mangrove ini maka Anda perlu mengeluarkan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000. selain biaya masuk, Anda juga perlu menyiapkan uang untuk membayar biaya parkir. Semua biaya yang dikeluarkan di kawasan wisata ini terbilang masih terjangkau sehingga tidak terlalu menguras dompet.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Berjalan Jalan Menyusuri Hutan Bakau
Kegiatan pertama yang bisa dilakukan ketika berada di kawasan wisata alam ini tentunya Anda perlu berkeliling dan menikmati keindahan pemandangan dan suasana di dalamnya. Kesejukan bisa dirasakan ketika Anda berada di tengah Hutan Mangrove Desa Budo ini. bahkan Anda juga berkesempatan untuk menyaksikan keindahan pulau Manado Tua. Siladen dan juga Bunaken dari tepi pantai.
Kemudian jika di sore hari, pemandangan indah dari sunset juga bisa dinikmati. Suasana romantis akan terbangun ketika di sore hari. Pastikan Anda mengunjungi kawasan wisata ini di waktu yang tepat agar bisa menyaksikan panorama keindahan yang luar biasa. Jalan jalan dengan santai dengan menikmati pemandangan yang ada bisa menjaga kesegaran mata.
Melihat Keindahan Bawah Laut Hutan Mangrove Desa Budo
Perlu diketahui bahwa kawasan wisata desa Budo ini memiliki banyak sekali keunikan. Bahkan Anda juga bisa menghabiskan waktu untuk melihat keindahan bawah lautnya. Diketahui bahwa ada kuda laut pygmy seahorse yang memiliki panjang 2 cm di laut kawasan hutan mangrove ini. Jadi pastikan bahwa Anda tidak melewatkan keseruan aktivitas ini saat berada di Hutan Mangrove Desa Budo.
Mengambil Gambar
Kegiatan terakhir yang bisa dilakukan ketika melakukan perjalanan Hutan Mangrove Desa Budo di Minahasa Utara ini tentunya mengabadikan momen bersama dengan keluarga dengan background foto hutan mangrove. Selain itu, Anda juga bisa mencari beraneka ragam spot foto menarik yang disediakan di kawasan wisata alam ini. Unggah hasil foto liburan Anda agar hutan mangrove di Sulawesi Utara ini semakin banyak dikenal.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Ketika berbicara tentang fasilitas yang ada di kawasan desa wisata ini tentunya sangat bervariasi dan sudah memadai. Anda bisa menemukan lahan parkir luas untuk kendaraan dan juga balai pertemuan yang bisa digunakan oleh pengunjung. Selanjutnya jika merasa lapar maka Anda bisa melakukan perjalanan kuliner dengan mendatangi tempat makan atau cafetaria terdekat.
Kamar mandi umum juga bisa didapatkan dengan mudah di kawasan wisata ini. Dengan keunikan yang dimilikinya, kawasan hutan mangrove ini juga dilengkapi dengan selfie area dan juga spot foto menarik. Kemudian apabila ingin membeli oleh oleh khas Sulawesi Utara juga bisa dilakukan dengan mudah di kios souvenir yang ada di sekitaran Hutan Mangrove Desa Budo Minahasa Utara ini.
Banyak keuntungan yang bisa diperoleh ketika memilih mengunjungi kawasan wisata hutan mangrove. Selain hanya sekedar jalan jalan, Anda juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan terkait dengan fungsi adanya hutan mangrove ini. Jika ditemani dengan pemandu, wisata Anda akan semakin terasa menyenangkan dan mengasikkan.