Benteng Bernaveld, bangunan bersejarah peninggalan Portugis di Halmahera, menghadirkan pesona masa lalu dengan keberadaan empat buah meriam yang memperkaya pengalaman sejarah pengunjung
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Desa. Labuha, Kec. Bacan, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara; Map: Cek Lokasi |
Jika Anda sedang mencari sebuah destinasi wisata sejarah yang ada di Maluku Utara, maka mengunjungi Benteng Bernaveld di Halmahera Selatan adalah pilihan yang tepat. Benteng ini memiliki bentuk yang unik yaitu berbentuk segi empat dan tembok pertahanan yang tidak tinggi layaknya sebuah benteng pada umumnya.
Menurut sejarahnya Benteng Bernaveld adalah benteng milik Portugis yang dibangun di abad ke 15 tepatnya di tahun 1558 yang berfungsi untuk menahan serangan dari Bangsa Spanyol yang ingin merebut kekuasaan di wilayah ini.
Bangsa Belanda juga sempat memugar dan menggunakan benteng ini di tahun 1609. Yang unik dari benteng ini adalah dikelilingi oleh parit, sehingga pada masanya untuk menerobos ke benteng ini menjadi lebih susah.
Sekarang benteng ini sudah menjadi wisata sejarah yang bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Maluku Utara. Selain memiliki nilai sejarah, dari atas benteng ini wisatawan juga dapat menikmati panorama indah dari teluk dan pemandangan dari air laut yang jernih.
Sejarah Singkat Benteng Bernaveld
Ketika berbicara tentang wisata sejarah, tentunya tidak lengkap jika tidak bercerita tentang sejarah dari Benteng Bernaveld. Menurut sejarah, benteng ini dibangun oleh bangsa Portugis yang menjajah di Pulau Bacan atau tepatnya di daerah Labuha pada tahun 1558.
Dulunya benteng ini hanyalah sebuah gudang (loji) kayu untuk menampung rempah-rempah cengkeh, kemiri dan damar.
Tidak lama kemudian bangsa Spanyol datang dan ikut berdagang di benteng ini dan ingin merebutnya. Setelah itu pada tahun 1609, Sultan Ternate bersama Laksamana Muda Simon Hoen menuntut kepada bangsa Spanyol agar benteng diserahkan kepada kesultanan.
Dan akhirnya tuntutan tersebut dipenuhi dan kemudian benteng tersebut diperkuat oleh Hoen, Louis Schot dan Jan Dirkjzoon. Untuk memperkuat benteng ini dibangunlah 4 bastion, Bastion ini digunakan untuk menempatkan meriam. Setelah benteng ini berhasil direnovasi namanya diubah menjadi Benteng Bernaveld.
Setelah dikuasai oleh Belanda, benteng ini mengalami pemugaran menggunakan batu dan kapur, dan dibagian tengah benteng juga dibaungun rumah yang memiliki ruangan bawah tanah. Di sekitar benteng juga ditemukan sebuah prasasti yang terdapat tulisan latin dan terdapat tanda tangan dari Gubernur Jenderal Pieter Both.
Saat ini tembok benteng bagian dalam dicat menggunakan warna orange, memiliki dasar dinding berwarna hitam dan memiliki lantai marmer berwarna coklat muda. Karena warna cat benteng ini berwarna orange, masyarakat Bacan biasa menyebut benteng ini dengan nama Benteng Orange.
Daya Tarik yang Dimiliki Benteng Bernaveld
1. 4 Buah Meriam
Peninggalan dari sejarah Benteng ini adalah 4 buah meriam peninggalan Belanda. Untuk dapat menemukan meriam ini, wisatawan dapat naik ke lantai 2 benteng yang berada di sudut-sudut bangunan benteng.
2. Rumah Dibangun di Tengah Benteng
Di bagian tengah Benteng Bernaveld terdapat sebuah bangunan rumah yang dulunya beratapkan rumbia dan sekarang sudah diganti menggunakan seng. Rumah ini dibagun menggunakan tembok batu setebal sekitar 30 centimeter. Desain rumah yang ada disini juga memiliki desain rumah khas kolonial Belanda.
3. Ruang Bawah Tanah
Selain terdapat rumah dibagian tengah benteng, benteng ini juga memiliki ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah ini memiliki ketebalan dinding setebal satu kaki.
4. Batu Prasasti
Seperti yang dijelaskan sebelumnya di area benteng terdapat sebuah prasasti peninggalan dari Belanda yang memiliki tulisan latin dan terdapat tanda tangan dari Gubernur Jenderal Pieter Both. Batu prasasti ini merupakan bukti bahwa Bangsa Belanda pernah menduduki benteng ini selama masa penjajahan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Benteng
Untuk yang tertarik berkunjung dan melihat langsung Benteng Bernaveld, Anda bisa datang ke Desa Labuha yang berada di Kecamatan Bacan dan masih masuk dalam Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Untuk rute perjalanan sampai di lokasi, jika Anda datang dari luar Pulau Bacan bisa menuju ke Bandara Oesman Sadik. Setelah itu dari Bandara Oesman Sadik bisa mekanjutkan perjalanan ke Desa labuha yang berjarak sekitar 4 kilometer dan menempuh perjalanan sekitar 8 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Untuk harga tiket masuk ke Benteng Bernaveld gratis tidak dipungut biaya karena tempat wisata ini sangat jarang didatangi oleh wisatawan. Untuk bisa masuk ke dalam benteng, wisatawan harus bertanya ke warga setempat untuk meminta kunci masuk ke dalam benteng yang dipegang oleh salah satu warga.
Untuk jam operasional dari Benteng ini juga bebas wisatawan ingin mengunjunginya kapan saja. Tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, wisatawan harus meminta kunci kepada warga sekitar yang diberikan tugas untuk memegang kunci benteng.
Walaupun tidak ada loket masuk untuk membeli tiket masuk, sebaiknya wisatawan tetap memberikan uang kepada warga yang memegang kunci benteng.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Berkeliling Benteng Bernaveld
Aktivitas menarik yang bisa dilakukan saat berada di Benteng Bernaveld adalah berkeliling benteng. Wisatawan dapat berkeliling benteng untuk melihat-lihat peninggalan sejarah yang ada disini.
Wisatawan bisa melihat bangunan rumah yang ada di tengah benteng, melihat ruang bawah tanah, melihat meriam peninggalan belanda dan melihat-lihat peninggalan lain yang ada di tempat bersejarah ini.
Melihat Pemandangan Dari Atas
Jika wisatawan ingin melihat pemandangan pulau Bacan dari Desa Labuha, wisatawan bisa naik ke atas benteng untuk melihat pemandangan yang memukau dari Gunung Sibella.
Dulunya sebelum banyak rumah warga dari atas benteng, wisatawan dapat melihat laut. Tetapi sekarang wisatawan hanya dapat melihat genteng dari rumah-rumah warga setempat.
Belajar Sejarah
Tentunya datang ke tempat bersejarah kita akan belajar tentang sejarah di masa lalu. Wisatawan bisa bertanya kepada juru kunci dari Benteng ini untuk menceritakan tentang sejarah berdirinya benteng ini dan untuk apa benteng ini dibangun.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Untuk saat ini bisa dikatakan fasilitas yang tersedia di Benteng Bernaveld belum lengkap. Walaupun Pemerintah setempat sudah mengambil alih benteng ini untuk dijadikan tempat wisata sejarah, tetapi sampai saat ini tidak ada pembangunan yang signifikan untuk pembangunan fasilitas yang ada di sekitar benteng.
Sehingga saat datang kesini wisatawan jangan berharap bisa menemukan fasilitas seperti warung wisata, tempat parkir luas, tempat bersantai atau fasilitas lainnya untuk menunjang kenyamanan wisatawan. Untuk toilet ada karena disini terdapat peninggalan bangunan rumah dari penjajahan Belanda yang memiliki sumur tua.
Itulah beberapa hal menarik seputar Benteng Bernaveld di Halmahera Selatan. Semoga bisa menjadi referensi Anda mengetahui kondisi dari benteng peninggalan penjajahan yang ada di Pulau Bacan ini.
Saran dari kami, jika Anda ingin berkunjung kesini sebaiknya membawa perbekalan makanan dan minuman sendiri. Anda bisa membelinya selama di perjalanan sebelum sampai kesini.
Selain itu, Anda juga harus meminta izin terlebih dahulu ke masyarakat setempat ketika ingin masuk ke benteng, karena kunci pintu masuk benteng di pegang oleh masyarakat setempat.