Muara Enggelam merupakan desa wisata di Kutai Kartanegara, memukau dengan suasana adat Islam yang kental, menampilkan keunikan kampung di atas air yang kaya akan budaya.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Kec. Muara Wis, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur; Map: Cek Lokasi |
Muara Enggelam merupakan desa wisata unik yang ada di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Karena tidak seperti desa wisata pada umumnya, di sini anda tidak akan melihat pemandangan tanah lapang layaknya desa-desa di Indonesia.
Pasalnya desa yang memiliki penduduk lebih dari 700 jiwa ini berupa kampung di atas air. Itulah kenapa desa tersebut memiliki julukan ‘Desa Tanpa Daratan’. Karena rumah-rumah milik penduduk memang dibangun di atas danau.
Wisatawan yang datang untuk berkunjung harus menggunakan perahu kecil untuk berkeliling desa. Unik bukan? Yuk intip keunikan lainnya dari desa ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Muara Enggelam
1. Kampung di Atas Air
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jangan bayangkan anda akan menemukan pemukiman warga yang berdiri di atas wilayah tanah saat berkunjung kemari.
Karena wisata Muara Enggelam di Kutai Kartanegara ini merupakan kampung tanpa daratan dengan rumah-rumah yang dibangun di atas air.
Rumah penduduk serta beberapa fasilitas publik seperti masjid juga dibangun di atas Danau Melintang yang memiliki luas sekitar 11.000 hektar.
Bahkan warga setempat pun harus menggunakan jembatan kayu untuk mengatur lalu lintas di lokasi. Uniknya, jembatan tersebut bisa dibuka dan ditutup, sehingga dapat dilewati oleh perahu.
Wisatawan yang datang ke sini dan ingin berkeliling desa dapat menyewa perahu di depan gerbang masuk. Jadi jangan heran jika tidak menemukan kendaraan seperti motor atau mobil di area pemukiman.
2. Role Model PLTS Komunal di Kaltim
Tampaknya warga Desa Muara Enggelam Kutai Kartanegara benar-benar mampu memanfaatkan potensi di sekitarnya secara optimal.
Sebab desa ini menyandang gelar sebagai role model pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal di Kalimantan Timur.
Mereka Sukses mengelola PLTS secara mandiri melalui Badan Usaha Milik Desa Bersinar Desaku. Hal ini menjawab program Terang Kampungku yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dimana tujuannya yaitu agar semua daerah pelosok memperoleh pasokan listrik dari energi terbarukan. Dan desa ini berhasil menjadi role model untuk itu.
Bahkan prestasinya bukan hanya itu saja, namun tercatat sudah menjuarai lomba gapura beberapa kali dalam tingkat nasional.
3. Hasil Tangkapan Ikan yang Melimpah
Danau yang menjadi tempat warga Desa Muara Enggelam membangun rumah merupakan danau air tawar. Selain memiliki sumber daya air yang melimpah untuk kebutuhan masyarakat, danau ini juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan.
Tidak heran apabila masyarakatnya pun banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikannya pun melimpah, sehingga wisatawan dapat menemukan banyak olahan ikan air tawar ketika berkunjung kemari.
Usaha kecil mikro dan menengah yang menjadi andalan di sini yaitu ikan asin. Jadi jangan sampai tidak mencicipinya saat datang ke desa wisata. Anda bahkan dapat membelinya sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
4. Nuansa Adat yang Masih Kental
Warga desa wisata Muara Enggelam dalam kesehariannya menggunakan bahasa Suku Kutai yang membuat wisatawan akan merasakan nuansa adat yang kental.
Suku Kutai sendiri merupakan salah satu rumpun Suku Dayak, sejak dulu mayoritas memang hidup di tepi sungai dan banyak yang memeluk agama Islam. Untuk adat istiadatnya banyak memiliki kesamaan dengan Suku Dayak rumpun Ot Danum.
Seperti belian (upacara tarian penyembuhan penyakit) hingga erau (upacara adat yang paling meriah). Jika beruntung, anda mungkin dapat menyaksikan secara langsung ketika masyarakat setempat melakukannya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Desa
Desa Muara Enggelam merupakan desa terpencil yang ada di Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Ada dua rute yang dapat dipilih sebagai alternatif apabila wisatawan ingin berkunjung kemari. Yaitu dari Muara Muntai atau Kota Bangun.
Muara Muntai berjarak 3 jam perjalanan dari Tenggarong yang merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, sementara Kota Bangun berjarak 2 jam perjalanan.
Dari Muara Muntai, nantinya anda bisa berhenti di Desa Kuyung untuk naik perahu menuju area wisata. Estimasi perjalanan menggunakan perahu sampai ke kawasan desa wisata air tersebut yaitu sekitar 1 jam. Sementara dari Kota Bangun menuju desa wisata ini butuh naik perahu selama 2 jam.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Naik Perahu Berkeliling Desa
Kapan lagi berkeliling desa tapi harus naik perahu? Jika biasanya mengelilingi desa wisata dengan cara berjalan kaki atau menggunakan kendaraan seperti mobil atau motor, maka tidak di sini.
Mengingat bahwa desanya sendiri dibangun di atas air, maka anda pun harus menggunakan moda transportasi perahu untuk berkeliling desa. Bahkan gerbang pintu masuk desa juga tidak dipasang di atas tanah, lantaran desa ini berada di tengah-tengah Danau Melintang.
Uniknya lagi, anda bisa melihat jembatan dibuka dan ditutup saat ada perahu yang melintas. Masyarakat Desa Muara Enggelam biasanya memanfaatkan jembatan tersebut untuk berlalu lalang hingga bertandang ke rumah tetangga.
Berburu Foto di Muara Enggelam
Dengan berbagai keunikan yang dimiliki oleh desa wisata air tersebut, tentu kurang afdol jika tidak diabadikan. Apalagi ada banyak titik Instagramable yang sangat cocok dijadikan sebagai spot foto.
Salah satunya di depan gerbang setinggi 12 meter yang memiliki warna sangat cantik. Fungsi utama gerbang tersebut adalah menjaga desa dari terjangan ombak ketika air danau sedang naik, sekaligus untuk menahan gulma.
Namun wisatawan yang datang kemari biasanya memanfaatkan gerbang Desa Muara Enggelam Kutai Kartanegara sebagai latar belakang foto. Apalagi desa ini pernah mendapat penghargaan lomba Festival Gapura Cinta Negeri.
Wisata Kuliner
Ketika berkeliling desa menggunakan perahu atau jembatan, jangan lupa mampir mencicipi masakan lokal. Di sini ada cukup banyak warung yang menyediakan berbagai macam kuliner lezat, yang mungkin bahkan belum pernah anda coba sebelumnya.
Budidaya ikan air tawar dan udang adalah potensi ekonomi paling besar di sini. Jadi jangan heran jika anda akan menemukan banyak kuliner olahan bahan tersebut. Hasil UMKM berupa olahan ikan asin juga bisa dibeli sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Bermalam di Desa
Untuk menikmati keunikan Desa Muara Enggelam lebih lama, jangan buru-buru pulang. Anda bisa tinggal di desa dengan menyewa homestay.
Penginapan-penginapan yang ada di sini juga dibangun seperti rumah milik penduduk, jadi suasana kampung di atas airnya akan sangat terasa.
Tenang saja, air danau tidak akan sampai masuk ke dalam ruangan meskipun bangunannya dibangun di atas air. Jadi anda tetap dapat merasakan kenyamanan selama tidur dan menginap.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Berbicara mengenai fasilitas, mungkin tidak bisa dibilang memadai. Namun fasilitas yang disediakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Seperti fasilitas penginapan dan warung makan. Wisatawan muslim juga dapat menunaikan ibadah dengan nyaman di masjid yang ada di Muara Enggelam Kutai Kartanegara.
Kemudian untuk mobilitas sudah disediakan perahu kecil bagi wisatawan yang ingin berkeliling kampung. Meski untuk fasilitas internet mungkin sedikit sulit di sini karena tempatnya memang terpencil.
Namun itulah yang menjadi daya tariknya, karena anda seolah menyatu dengan alam dan rehat sejenak dari keseharian yang super sibuk. Pastinya liburan seperti ini akan lebih berkesan.
Bisa dibayangkan bagaimana serunya liburan ke Desa Wisata Muara Enggelam? Perjalanan anda ke sini pastinya akan berbeda dari biasanya, karena mampu menawarkan hal unik yang belum ada banyak di Indonesia. Yuk rencanakan jalan-jalan bersama keluarga atau teman ke sini.