Pulau Kumala Kutai Kartanegara adalah destinasi wisata unik yang terletak di tengah Sungai Mahakam, menawarkan pengalaman eksotis dengan alam yang menakjubkan dan budaya lokal yang kaya.
Harga Tiket: 10.000, Jam Operasional: 09.00-18.00 WITA, Alamat: Jl. K.H. Ahmad Muksin, Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur; Map: Cek Lokasi |
Sungai Mahakam membentang sepanjang 920 kilometer ini, dan menjadi ikon Samarinda yang sangat khas. Hingga saat ini sungai masih dijadikan akses transportasi, terlihat para kapal besar yang sering hilir mudik. Namun di tengah indahnya Sungai Mahakam, ada satu wisata yang mencuri perhatian. Destinasi tersebut ialah Pulau Kumala, yang dikenal sebagai pusat wisata di tengah arus Sungai Mahakam. Ingin tahu detail wisatanya? Yuk simak disini.
Alasan Harus Berkunjung ke Pulau Kumala
Jika kota Jakarta memiliki Ancol sebagai andalan pariwisata, maka Tenggarong ada Pulau Kumala. Bedanya Ancol berada di pinggir pantai, sedangkan Pulau Kumala berada di tengah-tengah Sungai Mahakam. Taman rekreasi utama keluarga ini berada dalam pengelolaan, khususnya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Pihak pengelola menata wisata sedemikian rupa, sehingga terlihat sangat apik dan membuat pengunjung terkagum-kagum.
Pulau unik ini awalnya merupakan hutan rimbun, yang ditumbuhi aneka pohon khas Kalimantan. Terutama pohon Ulin dan Meranti yang identik dengan besar dan kokoh. Juga merupakan habitas asli hewan Bekantan, si monyet berhidung panjang. Pada tahun 2000 pemerintahan setempat merencanakan pembangunan, untuk dijadikan objek wisata. Kemudian di tahun 2002 bersamaan dengan adanya Festival Erau, tempat wisata diresmikan dan dibuka untuk umum.
Pengelola melengkapi fasilitas Pulau Kumala dengan menara setinggi 75 meter. Dari atas menara pengunjung bisa menikmati panorama kota Tenggarong. Terdapat kurang lebih sepuluh wahana permainan, dan resor yang mengelilingi pulau. Resor tersebut berbentuk rumah asli suku Dayak, dengan fasilitas kolam renang. Digunakan sebagai tempat beristirahat setelah lelah bermain air. Fasilitas lengkap ini turut menggiring Pulau Kumala, sebagai wisata yang banyak peminatnya.
Pulau Kumala sendiri terletak memanjang, di sebelah Barat Kota Tenggarong. Untuk menuju pulau ini harus terlebih dulu ke kota Tenggarong. Sedangkan kota Tenggarong sendiri jauhnya sekitar 27 kilometer, dari ibukota Samarinda. Anda bisa menaiki kendaraan umum ataupun pribadi, untuk mencapai kawasan dermaga di tepi Sungai Mahakam. Dari dermaga bisa langsung menyebrang, dengan menyewa perahu motor atau naik kereta gantung.
Ketika sudah memasuki kawasan wisata, pengunjung akan disuguhi gapura yang mirip dengan jembatan. Bila anda sudah mendapatkan view ini berarti sudah tiba di Pulau Kumala. Untuk bisa menikmati keindahan alamnya anda dikenakan tarif, seharga 7 ribu untuk dewasa dan 5 ribu untuk anak-anak. Sementara jika ingin menaiki wahana, ditarik biaya sekitar 20 ribu hingga 25 ribu.
Jembatan Repo-Repo & Patung Lembuswana, Ikon Pulau Kumala
Pulau Kumala menyediakan beragam fasilitas untuk menunjang wisata. Sehingga liburan anda dijamin tidak akan membosankan. Pulau berbentuk perahu terbalik ini memiliki daya tarik tersendiri. Hal yang paling menonjol ialah Jembatan Repo-repo dan Patung Lembuswana. Kedua aset wisata ini bahkan menjadi ikon kota Samarinda, dan membuat penasaran banyak pengunjung.
Jembatan Repo-Repo merupakan jembatan yang membentang, diatas Sungai Mahakan. Jembatan khusus pejalan kaki ini menghubungkan daratan kota Tangarong, dengan Pualu Kumala. Alasan keberadaan jembatan ialah untuk memudahkan akses warga, sehingga tidak perlu menggunakan perahu ces. Pembangunannya dimulai tahun 2014 dan diresmikan pada bulan Maret 2016. Dan ditandai oleh upacara tempong tawar, oleh Sultan Kutai Aji Muhammad Salehuddin.
Dinamakan Repo-Repo yang artinya gembok, sebab terdapat tempat khusus untuk memasang gembok cinta. Sepanjang perjalanan menuju Pulau Kumala anda akan melihat, deretan gembok warna-warni. Konon desain jembatan memadukan 3 unsur jembatan terkenal yaitu Golden Gate di San Fransisco, Jembatan Banpao di Korea Selatan, serta Jembatan Sungai Seine di Perancis.
Kemudian satu ikon berikutnya ialah Patu Lembuswana, yang berbentuk unik. Jika di tempat lain patung berdiri dan berwarna keemasan, yang di Pulau Kumala berbeda. Patung tersebut memiliki posisi belalai beda, posisinya duduk dan bewarna hitam. Makannya sering masyarakat menyebutnya Lembuswana duduk. Patung ini merupakan buah karya seniman hebat asal Bali, bernama Nyoman Nuarta.
Sang Lembuswana sendiri merupakan leluhur warga Kutai, Kalimantan Timur, yang mempercayai bahwa Ia adalah tunggangan Mulawarman. Satwa mitologi ini adalah simbol keperkasaan, dan kedaulatan seorang penguasa. Unsur belalai pada patung menandakan perlambangan sosok Ganesha, Dewa Kecerdasan. Mempertimbangkan unsur buaya yang kuat, maka tahun 2010 pemerintah merombak bentuk patung. Menggandeng staf ahli dari ITB patung dikembalikan ke seharusnya.
Mengenal Lokasi Wisata Populer di Pulau Kumala
Tidak puas dengan dua ikon wisata Pualu Kumala, pengelola menghadirkan lokasi-lokasi wisata. Sekiranya bisa memanjakan liburan anda baik bersama keluarga, atau para sahabat. Pertama ada Pura Pasak yang sering disebut instagramble. Pura ini berbentuk candi dengan susunan tangga berundak. Di beberapa sudut Pura terdapat patung-patung, dengan desain yang eksotis. Letak Pura Pasak tepat berada di belakang patung Lembuswana, dan anda akan melihat singgasana mirip milik Raja Kutai.
Kedua ada Rumah Lamin yang berbentuk seperti rumah adat suku Dayak. Bahan utama bangunan terbuat dari kayu ulin. Salah satu pesona wisata Pulau Kumala, yang dijadikan sebagai Dayak experience center. Jadi pengunjung bisa mempelajari terkait sosial budaya ekonomi, dan kekerabatan dari 7 etnis Dayak. Pusat budaya ini juga menjual barang-barang kerajinan, sebagai cinderamata khas Pulau Kumala. Satu hal yang menarik ialah demontrasi menenun kain khas Ulap Doyo.
Destinasi ketiga yang menarik ialah Pesut Mahakam, tempat spesies langka bersembunyi. Ikan pesut yang dimaksud adalah spesies lumba-lumba air tawar, dan hanya terdapat di 3 tempat dari seluruh dunia. Bisa dibilang pesut bukanlah ikan tapi sejenis mamalia, sama seperti lumba-lumba. Mereka akan sering muncul ke permukaan, untuk menghirup udara dari lubang hidungnya. Di Pulau Kumala anda akan melihat mereka berenang, dan melompat-lompat dengan bebas.
Area Pulau Kumala juga terdapat aquarium yang menampung ikan pesut tersebut. Jadi anda bisa melihat dari dekat, dan bentuk jelas dari pesut air tawar ini. Jadi bukan pilihan yang salah bila kesini bersama keluarga. Karena anak anda dapat berwisata edukatif di Pulau Kumala, sambil mengenalkan spesies ini ke mereka. Namun ironinya kini jumlah pesut semakin sedikit. Di Sungai Mahakam diperkiran jumlahnya, tidak kurang dari 100 ekor saja.
Selain itu di Pulau Kumala terdapat sekitar 10 sarana permainan, yang menyenangkan. Diantaranya jet coaster, bombom car, komedi putar, sky tower dan wahana lainnya. Tidak suka permainan berat? Tenang anda bisa menikmati fasilitas mengelilingi pulau, tinggal duduk santai diatas kereta api mini. Atau berkunjung ke planetarium bernama Sky Tower, untuk melihat Pulau Kumala dari ketinggian.
Berkunjung ke kota Tenggarong tidak lupa mampir ke Pulau Kumala, wisata ikonik di temgah Sungai Mahakam. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk berkunjung kesini, dan anda bisa menikmati pesona alam Pulau Kumala. Ada banyak fasilitas wisata yang disediakan, mulai dari permainan air hingga untuk bersantai saja. Tersedia pula wisata edukasi untuk anak anda, dengan kehadiran lumba-lumba air tawar yang berlompatan.