Tembok Berlin salah satu destinasi nongkrong favorit dan seru di Kota Sorong yang menarik dikunjungi. Tembok yang memanjang di tepi pantai juga populer sebagai tujuan untuk menikmati hidangan kuliner.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Kampung Baru, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Barat; Map: Cek Lokasi |
Bagi masyarakat Kota Sorong, Tembok Berlin yang berada di wilayah Pantai Dofior merupakan pusat hiburan dan keramaian. Disebut Tembok Berlin bukan tanpa alasan, tetapi tidak serta merata menampilkan panorama layaknya tembok di Jerman. Namun, memang ada tembok setinggi 1,5 meter yang membentang sejauh 1 km di sepanjang area pantai.
Tembok tersebut berfungsi sebagai pembatas antara jalan raya dan pantai, sekaligus menahan gelombang air laut agar tidak merembes ke jalanan. Ketika berkunjung ke sini, Anda akan disuguhkan pemandangan muda-mudi yang kerap duduk berpasangan di atas tembok selebar 1 meter itu. Waktu-waktu paling ramai biasanya terjadi pada sore hari sembari menikmati langit senja.
Seiring kegelapan yang menyongsong dan sang surya tergantikan oleh bulan, Tembok Berlin Sorong semakin dipadati kawula muda. Gemerlap lampu kota memantul di atas permukaan air laut sehingga menghasilkan kilauan yang mengagumkan. Ditemani suara gemuruh ombak serta riuh obrolan dari para pengunjung. Secara umum, benar-benar menonjolkan suasana romantis.
Daya Tarik yang Dimiliki Tembok Berlin
✦ Cerita Sejarah yang Panjang
Ada cerita yang beredar dari mulut ke mulut di antara masyarakat Kota Sorong, konon katanya penamaan destinasi ini terinspirasi dari runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada tahun 1990. hari Suroto, salah seorang Peneliti di Balai Arkeolog Papua, menuturkan bahwa pada saat itu banyak media yang menyoroti keruntuhan tembok bersejarah tersebut.
Pada waktu yang sama, tembok pencegah abrasi di Kota sorong belum memiliki nama, karena itu disebutlah nama Tembok Berlin Sorong agar lebih mudah diingat. Seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat memfungsikannya sebagai destinasi sekaligus tempat menjajakan dagangan.
Sayangnya, kabar terakhir menyebutkan bahwa tembok tersebut kini akan dirobohkan. Tujuannya tidak lain untuk mendukung reklamasi pantai. Padahal, objek wisata ini menjadi salah satu daya tarik di Kota Sorong.
Kota Sorong sendiri layaknya pintu gerbang yang langsung menghubungkan para wisatawan dengan Waisai, ibukota Raja Ampat. Nama sorong berasal dari kata Soren, yang bermakna laut dalam dan bergelombang dalam bahasa Biak.
Dahulu, Suku Biak kerap menjelajahi lautan dari satu pulau ke pulau lainnya, berangkat dari Teluk Cendrawasih ke arah barat hingga berlabuh di wilayah Raja Ampat dan kemudian menetap di sana.
Hingga akhirnya, seiring waktu yang berlalu, perlahan mengalami pergeseran vokal dari Soren menjadi Sorong. Di tempat yang tak terlalu jauh dari Pulau Dum, terdapat area pusat kuliner. Di sana pulalah tembok ini berdiri kokoh. jajaran warung tenda mengisi hampir setiap sudut, menawarkan ragam makanan laut yang sanggup memanjakan lidah.
✦ Menyajikan Beragam Kuliner
Masyarakat sekitar berlomba membangun warung tenda di kawasan Pantai Dofior. Aneka kuliner lantas berjajar dari ujung ke ujung, baik itu makanan berat maupun sekadar jajanan ringan. Pisang goreng, kopi, ikan bakar, obat-obatan herbal seperti sarang semut, kelapa muda, dan masih banyak lagi. Banyak sajian menggoda yang dapat Anda temukan selagi bermain di sini.
Anda bisa menikmati secangkir saraba atau kopi ketika malam tiba. Rasakan sensasi ketika angin berembus lembut seolah membelai wajah. Berburu kuliner dari satu tenda ke tenda lainnya juga patut untuk dijajal. Hanya saja, bagi wisatawan yang bermukim di Pulau Jawa, kemungkinan besar akan merasa kalau harga makanan di wilayah timur Indonesia ini terbilang mahal.
Perbedaan harga tersebut sangat wajar mengingat bahan baku pembuatan makanan harus melewati proses distribusi panjang hingga tiba di tangan para pedagang kecil. Dengan kata lain, berburu kuliner di Tembok Berlin sama saja artinya Anda membantu mendorong roda perekonomian masyarakat sekitar.
✦ Hamparan Laut Lepas di Bawah Langit Senja
Sejauh mata memandang, Anda tidak akan banyak menemukan gugusan pulau, yang ada justru hamparan laut lepas. Memang, di beberapa titik ada pulau kecil, tetapi tidak begitu menonjol. Di bawah langit senja kala mentari tenggelam, bias jingga semakin mempercantik panorama alam. Di mana saja Anda duduk di atas tembok sepanjang 1 km itu, laut dan langit yang akan menyapa.
Deretan kursi kayu dan meja plastik menyebar di tepi jalan. Semakin hari beranjak malam, tempat ini semakin ramai pengunjung. Setelah puas menikmati pesona hamparan laut, Anda bisa menepi ke salah satu warung tenda untuk menyantap menu sesuai keinginan. Namun, Anda juga bisa membawa makanan ke atas tembok.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Anda bisa menumpang angkot berwarna kuning untuk menuju ke Tembok Berlin Sorong jika bermalam di penginapan sekitar Bandar Udara Dominique Edward Osok. Oleh penduduk setempat, angkot tersebut diberi nama taksi. Ambil trayek jalur H hingga tiba di seberang Gereja Maranatha.
Setelah itu, teruskan perjalanan Anda menggunakan angkot bertrayek A dan berhenti di depan destinasi tujuan. Setiap penumpang akan dikenai tarif mulai dari Rp 5.000. Jika saat itu adalah kunjungan pertama Anda, jangan lupa untuk memberi tahu sopir agar berhenti tepat di depan tembok. Jadi, kemungkinan Anda tersesat bisa diminimalisir.
Terletak di Kampung Baru, Kecamatan Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Anda juga dapat menggunakan mobil sewa untuk bergerak ke arah ini. Terpaut sekitar 5,9 km dengan Kantor Walikota Sorong, setidaknya akan menghabiskan waktu 10 menit di perjalanan. Kondisi lalu lintas tidak begitu macet. Namun, hindari sikap terburu-buru jika Anda mengemudi sendiri.
Tak ubahnya seperti tembok di tepi jalanan kota, Anda tidak perlu membayar sepeser pun jika tertarik ke sini. Siapa saja bisa dengan bebas datang dan pergi sesuka hati. Budget Anda tampaknya justru akan terkuras oleh sajian kuliner. Tentu, selain biaya perjalanan dari titik keberangkatan Anda.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Jogging
Jika ingin mengisi pagi hari dengan berolahraga, Anda dapat menjadikan kawasan di sekitar Tembok Berlin Sorong sebagai daftar rute kunjungan. Apalagi, tempat ini cenderung sepi di waktu pagi hingga menjelang sore. Suasana yang ditawarkan cukup tenang, diikuti suara debur ombak, serta semilir angin. Cuacanya pun menghadirkan kesan hangat di hati.
Alangkah baiknya jika Anda datang selepas subuh. Dengan demikian, Anda punya kesempatan menyaksikan mentari terbit. Detik-detik ketika perwujudan bola besar muncul dari balik perbukitan lantas perlahan beranjak meninggi hingga ke atas kepala.
Perlu diketahui, Kota Sorong termasuk bagian zona waktu Wilayah Indonesia Timur (WIT). Jika Anda berasal dari wilayah dengan zona waktu berbeda, pastikan telah mengatur jam di ponsel atau arloji sesuai ketentuan setempat.
2. Bersepeda
Masih seputar olahraga pagi, jika malas berjalan kaki, Anda bisa memanfaatkan sepeda. Cobalah untuk mengayuh kendaraan roda dua ini dari lokasi penginapan. Menelusuri jalanan di sepanjang kawasan Pantai Dofior, tentu akan menghadirkan impresi tersendiri bagi Anda, khususnya yang baru pertama kali menyambangi Kota Sorong.
Agar tidak terlalu kesepian, ajaklah teman agar turut serta. Setelah lelah bersepeda, jangan buru-buru pulang. Habiskan waktu lebih banyak lagi untuk sekadar menikmati mentari pagi di bawah langit Kota Sorong. Jangan lupa bawa minuman sendiri mengingat belum ada penduduk lokal yang berjualan di jam tersebut.
3. Menyaksikan Matahari Terbenam
Kegiatan paling populer yang rasanya diincar oleh seluruh wisatawan selama di Tembok Berlin Sorong adalah menyaksikan sang surya terbenam. Di antara keramaian lalu lalang pengunjung, Anda bisa mencari spot di salah satu sisi tembok. Jangan lupa siapkan kudapan dan minuman hangat untuk menambah keseruan.
Nikmati detik-detik ketika mata Anda terpaku pada sang surya yang semula jingga terang berubah menjadi kemerahan. Panorama cahaya yang menyebar di atas permukaan air laut patut untuk diabadikan. Oleh karena itu, jangan lupa menyiapkan perlengkapan fotografi terbaik. Jika Anda cukup pintar menentukan angle, bisa jadi potret yang terabadikan dalam bingkai kamera begitu memukau.
4. Berjalan Menyusuri Tembok Berlin
Berikutnya, kegiatan ini lebih cocok dilakukan pada pagi atau siang hari sebelum kawasan Tembok Berlin Sorong dipadati pengunjung. Cobalah untuk berjalan kaki menyusuri kumpulan bebatuan yang dicor sepanjang 1 km itu. Bagian atasnya cukup lebar sehingga memungkinkan Anda bisa berlarian, diperkirakan mencapai 1,5 meter.
Pada momen ini, Anda dapat membuat video dokumenter atau sejenisnya. Abadikan keindahan panorama alam di ibukota wilayah ujung timur Indonesia. Setelah itu, Anda bisa memublikasikannya di seluruh kanal media sosial. Barangkali, langkah tersebut bisa sekaligus menjadi sarana promosi, selain mempercantik tampilan akun Anda.
Di sekitar destinasi ada penginapan, juga warung makan. Untuk kebutuhan lainnya, agaknya Anda harus berjalan lebih jauh ke kawasan pemukiman. Secara umum, tempat ini cukup worth it untuk dipakai bersantai.
Seluruh keindahan Tembok Berlin Sorong kini tak bisa Anda nikmati sepenuhnya karena sedang dalam tahap reklamasi. Semoga dengan ramainya kunjungan, ada upaya lebih ekstra dari pemerintah untuk memberi kejelasan terkait kelangsungan proyek.