Monumen Korban 40.000 Jiwa menjadi tempat bersejarah untuk mengenang korban pembantaian masyarakat Sulawesi Selatan atas kejahatan Westerling.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 06.00-17.30 WITA, Alamat: Wala-Walaya, La’latang, Kec. Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Monumen korban 40.000 jiwa dibuat untuk mengenang korban pembunuhan dari tentara Belanda DST (Depot Speciale Troepen). Peristiwa pembantaian ini berlangsung pada tanggal 11 Desember sampai Februari 1947. Letaknya berada di beberapa wilayah yang ada di Sulawesi Selatan.
Pada waktu itu, tentara Belanda DST melakukan operasi militer dibawah pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Westerling mengumpulkan rakyat yang dianggap setuju dengan pemerintah RI yang baru saja berdiri. Jumlah rakyat yang mencapai 40.000 jiwa tersebut langsung dieksekusi mati.
Pembantaian yang dilakukan oleh Westerling termasuk dalam kategori crime against humanity. Selain dibangun monumen, masyarakat Sulsel juga menjadikan nama jalan untuk mengenang kejadian tersebut. Keberadaan monumen ini sangat dekat dengan kota Makassar sehingga mudah untuk dikunjungi.
Daya Tarik yang Dimiliki Monumen Korban 40.000 Jiwa
Bagi yang tertarik untuk menambah wawasan terkait penjajahan kolonial Belanda, Monumen Korban 40.000 jiwa bisa dijadikan pilihan tepat untuk dikunjungi. Apalagi juga dibangun di wilayah yang terasa begitu asri dan jarang sekali kendaraan yang lalu lalang. Daya tarik yang dimiliki memang cukup banyak, diantaranya:
✦ Patung Laki-Laki Setinggi 4 Meter
Daya tarik utama yang ditawarkan adalah sebuah patung yang memiliki tinggi kurang lebih 4 meter. Patung laki-laki ini berada di bagian dinding monumen yang sangat menarik perhatian wisatawan. Keberadaannya menggambarkan seorang korban yang berhasil kabur dan menyelamatkan diri.
Meskipun selamat, namun hanya memiliki satu lengan dan salah satu kakinya sudah buntung. Bagian lengan tersebut disangga oleh satu tongkat untuk bisa berdiri. Pastinya sudah bisa dibayangkan betapa mengerikannya peristiwa berdarah yang dilakukan oleh Westerling waktu itu.
✦ Relief yang Menunjukkan Pembantaian Westerling
Di sebelah patung setinggi 4 meter, terdapat sebuah relief yang menunjukkan kondisi pembantaian masyarakat pada waktu itu. Mereka dikumpulkan dalam sebuah ruang terbuka, lalu dieksekusi secara langsung oleh tentara Belanda. Aksi pembantaian dilakukan selama beberapa tahun sehingga jumlah yang tewas mencapai ribuan orang.
✦ Pendopo yang Penuh Kenangan
Berdiri di atas lahan di sudut jalan yang memiliki luas mencapai 250 meter, monumen bersejarah ini ternyata dilengkapi dengan sebuah pendopo. Pendopo inilah yang menjadi tempat untuk menjalankan aksi tentara Westerling yang sangat kejam. Pada pendopo ini, terdapat tulisan “Monumen Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan”.
Tepat di bagian depan pendopo, terdapat tiang bendera merah putih yang berdiri kokoh. Selanjutnya di sekitar pendopo awalnya juga ada lubang besar yang dulunya untuk mengubur seluruh korban. Lubang itu sudah ditutup dan memang sengaja tidak diperlihatkan kembali. Masyarakat sekitar beranggapan bahwa kenangan pahit sebaiknya dikubur rapat.
✦ Puri dan Taman Mini yang Dipenuhi Bunga
Pemerintah Sulawesi Selatan sudah melengkapi monumen edukasi ini dengan sebuah puri dan taman. Puri memang sengaja dibangun untuk mengenang masyarakat yang sudah menjadi korban westerling. Saat berada di dalam puri, wisatawan akan merasakan suasana yang mengesankan.
Puri tersebut memiliki sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga cantik dan pepohonan. Pepohonan besar inilah yang bisa membuat taman menjadi sangat sejuk dan rindang. Taman ini biasa dijadikan sebagai tempat beristirahat untuk wisatawan setelah mengelilingi area monumen.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Monumen Korban 40.000 jiwa menjadi tujuan wisata yang menyuguhkan nilai-nilai sejarah yang kuat. Berkunjung ke wisata edukasi ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan perjuangan rakyat Sulawesi Selatan ketika melawan pasukan Belanda. Alamatnya yang lengkap bertempat di Jalan Korban 4000 Jiwa, Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kawasan monumen bisa dipastikan sangat dekat dengan perkotaan sehingga bisa ditempuh dengan cepat. Kurang lebih letaknya hanya 4 km di sebelah utara ibukota Makassar (Lapangan Karebosi). Selain itu, bisa ditempuh dari bandara Sultan Hasanudin dengan jarak 17 km dan butuh perjalanan selama 28 menit.
Akses jalannya bisa dibilang cukup mudah untuk dilewati berbagai kendaraan, baik motor ataupun mobil. Wisatawan bahkan banyak juga yang memesan kendaraan taksi Bosowa karena lebih mudah. Khusus untuk kendaraan Bosowa biasanya akan melewati Jalan Pongtiku dan mengikuti petunjuk yang ada.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Untuk masuk ke Monumen Korban 40.000 Jiwa ternyata tidak akan dikenakan biaya masuk atau gratis. Jam operasionalnya adalah setiap hari mulai pukul 06.00 sampai dengan 05.30. Meskipun gratis, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas selama di wisata. Sebagian aktivitas tentu berbeda hampir sama seperti berkunjung ke monumen lain.
1. Melihat Berbagai Koleksi
Monumen nasional ini memiliki berbagai macam koleksi bersejarah yang ada di dalamnya. Khususnya di museum dalam monumen, wisatawan bisa melihat koleksi jaman dahulu seperti sepeda dan dokar. Selain itu, ada pula beragam karya seni rupa seperti relief patung pahlawan dan lainnya.
2. Mempelajari Sejarah
Sama halnya dengan monumen pada umumnya, tujuan utama berkunjung ke monumen ini tentu untuk mempelajari sejarah Indonesia. Sejarah tersebut berhubungan dengan kekejaman Westerling yang melakukan pembantaian dengan beberapa aksi. Selain itu, juga mengisahkan perjuangan dari pahlawan Makassar yang sangat berjasa terhadap bangsa.
3. Berfoto Latar Belakang Tempat Bersejarah
Berfoto atau selfie sudah menjadi kegiatan yang wajib dilakukan ketika berkunjung di obyek wisata manapun, termasuk monumen 40.000 jiwa. Pihak pengelola membebaskan wisatawan untuk mengambil foto mulai dari bagian depan sampai dalam monumen. Meski begitu, harus memenuhi ketentuan yaitu tidak diperbolehkan untuk menyentuh benda bersejarah.
Spot foto yang menarik untuk diambil yaitu puri, taman monumen, museum dan masih banyak lagi. Wisatawan bisa mengambil foto bersama keluarga dengan latar belakang tempat bersejarah. Pastinya akan memberikan kesan unik yang berbeda dengan tempat wisata yang biasanya.
4. Berburu Makanan Khas Makassar
Sejumlah makanan khas Makassar dapat dijumpai dengan mudah di area sekitar monumen ataupun di dalamnya. Makanan khas yang direkomendasikan adalah Sop Saudara, Coto Makassar, dan masih banyak lagi. Jika merasa kurang puas, bisa berkunjung ke Andhara House yang cocok untuk melepas lelah setelah berkunjung ke monumen.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Jika membahas terkait fasilitas, Monumen Korban 40.000 jiwa bisa dikatakan lumayan lengkap. Fasilitas umum yang disediakan cukup lengkap untuk menunjang kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Fasilitas utama berupa area parkir yang cukup luas, sehingga tidak perlu khawatir jika penuh ketika musim liburan.
Di dekat monumen terdapat toilet umum yang bisa digunakan oleh umum. Bagi wisatawan yang beragama muslim, sudah disiapkan sebuah mushola kecil untuk beribadah. Rumah makan atau warung kecil juga ada di area sekitar monumen jika wisatawan merasa lapar.
Banyaknya fasilitas yang ada membuat wisata ini selalu ramai oleh pengunjung setiap harinya. Sedangkan untuk fasilitas pendukungnya juga banyak, mulai dari Pusat Informasi Monumen, pendopo, taman yang sangat asri. Namun sayangnya, taman di dalamnya kurang terawat sehingga pemandangannya terlihat tidak begitu menarik.
Berkunjung ke Monumen Korban 40.000 jiwa bisa dijadikan pilihan tepat untuk liburan bersama keluarga. Wisatawan bisa menambah wawasan terkait penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Sulawesi Selatan. Selain itu, pastinya bisa meningkatkan semangat patriotisme dan mensyukuri makna kemerdekaan.