Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Karang Panjang, Desa. Rumah Tiga, Kec. Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku; Map: Cek Lokasi |
Berkunjung ke kota Ambon tidak lengkap rasanya jika tidak mendatangi berbagai macam monumen bersejarah. Salah satunya Patung Christina Martha Tiahahu yang menjadi simbol perjuangan wanita membela tanah air di tanah Maluku.
Seperti yang telah diketahui, memang cukup banyak tokoh pahlawan asal Maluku yang memperjuangkan wilayah nusantara dari penjajahan. Melalui ulasan kali ini, Anda bisa mengenal salah satu monumennya sebagai referensi liburan menarik di kota Ambon.
Sejarah Monumen Martha Tiahahu
Pada dasarnya, monumen Martha Tiahahu ini memang menjadi bukti sejarah atas keberanian wanita di Maluku. Terutama dari membela tanah air tercinta dari penderitaan akibat penjajahan bangsa asing.
Ketika berkunjung ke objek wisata bersejarah, akan terasa kurang jika Anda tidak mencari tahu siapakah tokoh tersebut.
Christina Martha Tiahahu lahir lahir tahun 1800 di sebuah desa kecil bernama Abubu di Pulau Nusalaut, Maluku Tengah. Sejak masa kecilnya, Martha memiliki sifat pemberani dan berkemauan keras.
Ia senantiasa mengikuti Paulus Tiahahu yang notabene adalah ayahnya untuk menghadiri rapat perencanaan perlawanan. Saat itu, Paulus merupakan seorang yang melawan penjajahan Belanda di Maluku dengan berperan sebagai pemimpin perjuangan rakyat.
Martha kecil sudah cukup sering mengikuti perencanaan perang sehingga setelah dewasa mengambil langkah yang lebih berani. tidak heran ketika dewasa ia akhirnya terjun langsung dalam pertempuran.
Saat itu, Christina Martha Tiahahu, ayahnya, dan Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) berhasil menggempur lawan di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
Namun, ketidakseimbangan kekuatan dan teknologi senjata memaksa para pejuang Maluku kalah. Salah satunya dalam pertempuran melawan penjajah di Desa Ouw-Ullath.
Melalui peristiwa itu, banyak pejuang maluku yang tertangkap. Termasuk ayah Paulus Tiahahu yang akhirnya dihukum mati. Mengetahui pengorbanan ayahnya dan para pejuang lain yang gugur, hal ini tidak menyurutkan langkah Martha Tiahahu.
Ia terus bergerilya bersama para pejuang di berbagai pertempuran. Perjuangannya hingga titik darah penghabisan karena akhirnya ditangkap oleh penjajah dan kemudian diasingkan di Pulau Jawa.
Meskipun berada di posisi tawanan, hal ini tidak membuatnya melunak begitu saja dari penjajah Belanda. Ia tetap bersikeras dengan melancarkan aksi mogok makan sampai jatuh sakit yang cukup parah.
Christina Martha Tiahahu akhirnya meninggal dunia, saat sedang berada di atas kapal perang milik Belanda bernama Eversten. Ia wafat dalam perjalanan pengasingan ke pulau Jawa. Jasadnya di semayamkan di Lautan Banda dengan penghormatan militer di Januari 1818.
Daya Tarik yang Dimiliki Monumen Martha Tiahahu
Di setiap tempat wisata pastinya memiliki daya tarik tersendiri, termasuk monumen berupa patung ini. Anda tidak akan merasa bosan karena ada berbagai macam hal menarik ketika mengunjungi monumen perjuangan ini, yaitu sebagai berikut.
✦ Pemandangan Kota Ambon
Patung yang menjadi simbolis perjuangan wanita di Maluku ini merupakan salah satu spot terbaik melihat pemandangan kota Ambon. Di sekitarnya terdapat berbagai macam gedung tinggi dan suasana kota yang ramai.
Tidak heran jika banyak anak muda yang menjadikan area sekitar Patung Christina Martha Tiahahu sebagai tempat bersantai.
✦ Spot Foto di Monumen Ikonik
Patung pada monument ini didesain membawa sebuah tombak. Namun legenda mengatakan bahwa ia melempar batu-batu dalam pertempuran melawan Belanda.
Hal itu dilakukan ketika pasukan penjajah kehabisan amunisi untuk berperang. Masyarakat Maluku menyebut Christina Martha Tiahahu sebagai wanita kabaressi (berani) karena berani melawan Belanda hanya dengan menggunakan batu.
Namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di Karangpanjang mengingat jasa dan keberaniannya dalam pertempuran.
Pada dasar monumen, Anda bisa mendapati tulisan Nama Martha C. Tijahahu, julukannya mutiara Nusa Laut. Dan pada monumen tersebut juga bertuliskan Pahlawan nasional RI yang Berjuang mengusir penjajah Belanda dari tanah Maluku dan tanggal meninggalnya 2 Januari 1818.
Tidak hanya mengagumi keberaniannya, Anda juga bisa mengambil foto selfie di depan tugu ini.
✦ Pemandangan Sunset di Sore Hari
Patung yang dibuat untuk mengenang pahlawan perempuan nasional asal Maluku ini juga memiliki daya tarik berupa pemandangan sunset. Anda bisa melihat panorama estetik matahari terbenam di dekat Patung Christina Martha Tiahahu ini.
Agar pemandangan sunset yang dilihat lebih maksimal, Anda bisa melihatnya di ketinggian. tidak heran jika banyak pengunjung yang mengabadikan momen berharga dengan berfoto di destinasi ini.
✦ Sorotan Lampu Pada Patung di Malam Hari
Kota Ambon yang dikenal cukup panas mungkin membuat sebagian orang mengurungkan niatnya berkunjung ke suatu tempat wisata. tidak terkecuali ke monumen Christina Martha Tiahahu yang memang cukup panas di siang hari.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mengunjungi patung yang tampak gagah ini di malam hari. Dijamin, pemandangan yang ditawarkan akan membuat mata terkagum-kagum.
Hal ini karena di malam hari, patung tersebut disoroti oleh lampu sehingga pemandangannya terlihat estetik. Tidak sedikit muda-mudi yang mengunjungi patung ini di malam hari untuk melihat keindahannya.
Anda juga bisa memandangi suasana kota Ambon di malam hari yang cukup ramai. Mengunjungi monumen perjuangan wanita di Maluku ini bisa menjadi pengalaman berharga dan tentunya tidak menguras kantong.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Monumen
Patung Christina Martha Tiahahu yang penuh nilai sejarah ini terletak di Karang Panjang, yaitu daerah perbukitan yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Ambon.
Untuk menuju Karang Panjang apabila berangkat dari pusat kota Ambon, Anda akan melewati jalanan yang menanjak. Tidak hanya itu, ada beberapa tikungan tajam yang harus dilewati baru bisa sampai di monumen bersejarah ini.
Pada dasarnya, letak patung wanita pemberani ini bersebelahan dengan kantor DPRD Maluku. Jadi, sebenarnya tidak terlalu sulit menemukan monumen ini. Terlebih Anda bisa memanfaatkan Google Maps sebagai media penunjuk jalan.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Patung berukuran besar ini memang terlihat gagah sambil memegang senjata berupa tombak. Berlibur ke monumen ini bisa menjadi alternatif yang bagus, terlebih jika tidak banyak membawa budget.
Untuk bisa masuk, harga tiket masuk yang dibebankan cukup Rp 5.000 per orang. Namun, nominal tersebut sebenarnya juga bisa suka rela.
Dengan biaya terjangkau tersebut, Anda sudah bisa melihat monumen besar yang menjadi simbol perjuangan wanita Maluku melawan penjajah Belanda.
Jika ingin mengunjunginya, tentunya Anda harus mencari tahu jam operasional yang diberlakukan. Tidak perlu khawatir, monumen ini buka selama 24 jam sehingga bisa dikunjungi pada pagi, siang, maupun malam hari.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Patung semakin menarik dan gagah di malam hari ini memiliki berbagai macam fasilitas dasar yang disediakan untuk pengunjung.
Terdapat kamar mandi umum yang bisa dimanfaatkan untuk setiap pengunjung yang datang, baik dari Ambon maupun luar daerah. Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota juga membuat Anda lebih mudah menemukan fasilitas lainnya.
Misalnya tempat makan dan penginapan yang tersedia disana. Area parkir pun tersedia sehingga Anda bisa memarkirkan kendaraan secara leluasa.
Patung Christina Martha Tiahahu memang menjadi ikon penuh perjuangan wanita di tanah Maluku.
Sifatnya yang pemberani dan pantang menyerah memang begitu membekas tidak hanya bagi rakyat Maluku. Melainkan juga bagi segenap bangsa Indonesia yang mengagumi jasanya sebagai Pahlawan Nasional.