Maluku Tenggara tidak hanya dikenal dengan keindahan tempat wisatanya, tapi juga terkenal dengan hidangan khasnya yang lezat. Inilah deretan makanan khas Maluku Tenggara yang patut dicoba.
Bagi Anda yang saat ini sedang berada di Maluku Tenggara atau mungkin tengah berencana untuk berlibur kesini, maka Anda perlu mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Kabupaten ini tidak hanya dikenal dengan tempat wisatanya yang memukau tapi juga banyak makanan khas yang mampu memanjakan lidah Anda. Oleh karena itu, tak lengkap rasanya jika Anda mengunjungi Maluku Tenggara tanpa mencicipi kuliner khasnya.
Saat Anda membuat agenda untuk melakukan kunjungan wisata ke Maluku Tenggara maka pastikan Anda memasukkan wisata kuliner dalam agenda Anda tersebut. Berikut rekomendasi makanan khas Maluku Tenggara yang bisa Anda pilih.
1. Embal
Anda yang berasal dari Jawa pasti merasa asing dengan nama makanan ini. Embal merupakan makanan khas dari Maluku Tenggara. Makanan ini sama favoritnya seperti nasi pecel di daerah Jawa. Embal merupakan makanan yang memiliki ukuran yang besar tekstur keras rasanya yang tawar serta warna putih serta terbuat dari bahan singkong.
Cara mengonsumsi makanan ini terbilang cukup unik, Anda harus mencelupkannya ke dalam kuah makanan dan ketika sudah lembek Anda bisa memakannya beserta dengan lauk pauk. Namun, jika Anda tidak keberatan untuk memakannya langsung, Anda pun juga bisa memakannya tanpa harus menambahkan dengan kuah atau lebih dulu.
Umumnya orang-orang di Maluku Tenggara mengonsumsi makanan ini saat pagi hari dengan cara dicelupkan ke teh ataupun kopi. Embal biasanya akan dimakan saat musim musim paceklik. Seperti yang diketahui bahwa di Maluku Tenggara komoditas utamanya yaitu berupa singkong dan ditanam saat awal-awal musim penghujan.
Mulanya masyarakat Maluku Tenggara menggunakan sagu sebagai makanan pokok mereka. Mereka menggunakan sagu sebagai bahan makanan sagu lempeng. Namun saat tahun 70-an suplai sagu mulai berkurang di pasaran, hal itu yang membuat banyak petani mulai beralih untuk menanam singkong.
Akhirnya sampai sekarang singkong menjadi makanan favorit bagi masyarakat Maluku Tenggara. Singkong merupakan jenis umbi-umbian yang sangat kaya akan karbohidrat sehingga cocok untuk sumber protein bagi tubuh.
Singkong juga diketahui memiliki kadar glukosa yang rendah sehingga Anda yang sedang menjalani program diet ataupun Anda yang menderita diabetes tak perlu khawatir untuk mengonsumsi embal.
2. Lapis Palaro
Makanan khas Maluku Tenggara selanjutnya yaitu lapis palaro. Bahan utama yang menyusun makanan ini yaitu daging sapi yang kemudian dipadukan dengan rempah-rempah khas yang banyak terdapat di daerah Maluku Tenggara.
Penggunaan rempah-rempah tersebut berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dari lapis palaro sehingga membuatnya terasa semakin nikmat di lidah. Cara membuat makanan ini terbilang cukup mudah, Anda ambil air campuran dengan garam serta gula lalu masukkan daging sapi yang sebelumnya telah diiris-iris tipis, kemudian Anda rebus sampai daging terasa empuk.
Untuk membuat kuah siramnya Anda membutuhkan bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah, jahe, jinten, pala, ketumbar, cabe merah serta cengkeh yang Anda giling sampai halus dan dicampur menjadi satu. Bagi Anda yang pecinta daging sapi maka sangat disarankan untuk mencoba makanan yang satu ini.
3. Ulat Sagu
Kuliner khas yang ketiga ini memang terbilang anti mainstream. Bagaimana tidak, bahan makanan ini adalah ulat sagu. Jadi bagi Anda yang fobia terhadap ulat disarankan jangan nekat untuk mengonsumsi makanan yang satu ini.
Ulat sagu seperti yang kita ketahui merupakan larva dari kumbang merah. dinamakan ulat sagu karena memang ulat ini banyak ditemukan di batang sagu yang telah membusuk. Kumbang kepala merah umumnya akan bertelur pada batang sagu yang mulai terlihat membusuk.
Telur-telur tersebut nantinya akan menetas menjadi bulat dan ulat inilah yang kita kenal dengan sebutan ulat sagu. Ulat ini memiliki penampakan tubuh yang gemuk berwarna putih sedang untuk bagian kepalanya memiliki warna coklat.
Di beberapa daerah utamanya di daerah Jawa, ulat bukan merupakan alternatif bahan makanan yang bisa dikonsumsi. Namun berbeda dengan masyarakat Indonesia timur, seperti misalnya di daerah Maluku serta Papua, ulat sagu ini sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Bahkan beberapa menjadikan ulat sagu sebagai makanan favorit mereka.
Ulat sagu ini memiliki rasa yang gurih dapat disajikan dengan berbagai cara seperti misalnya digoreng kering atau Anda juga bisa membuatnya dalam bentuk sate. Rasanya mungkin lebih mirip seperti sosis dengan teksturnya yang padat, namun ketika Anda memakannya Anda akan merasakan sensasi gurih dan renyah.
Jika Anda penasaran untuk mengonsumsi ulat sagu ini maka cobalah beberapa ketika Anda berada di Maluku Tenggara. Siapa tahu nantinya Anda malah akan ketagihan karena rasanya yang enak. Harganya pun terbilang murah, karena memang bahan bakunya berupa ulat sagu saja.
Namun jika Anda termasuk orang yang gampang jijik atau mungkin malah takut terhadap ulat, maka sebaiknya hindari makanan ini karena masih banyak makanan-makanan khas lain di Maluku Tenggara yang bisa Anda coba.
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwasannya ulat sagu memiliki kandungan lemak dan protein yang cukup tinggi. Sehingga makanan ini sangat cocok untuk Anda yang sedang membutuhkan asupan protein serta lemak.
4. Rujak Nastepa
Makanan khas Maluku Tenggara selanjutnya yang bisa Anda cicipi yaitu rujak natsepa. Rujak natsepa tak jauh berbeda seperti rujak-rujak buah yang lainnya. Buah-buahan yang digunakan untuk menyusun rujak natsepa yaitu kedondong, blimbing, pepaya, mangga, jambu air dan nanas.
Andai akan menemukan banyak rasa dari rujak nastepa ini, antara lain yaitu pedas, asam serta manis yang semuanya menjadi satu yang pastinya akan membuat lidah Anda bergoyang. Yang membedakan rujak ini dengan rujak-rujak buah yang lain yaitu karena ada tambahan ubi jalar di dalamnya.
Untuk bumbu dari rujak ini menggunakan bahan baku berupa gula aren, garam, asam dan kacang goreng. Anda campurkan bahan-bahan tersebut dalam satu cobek besar, lalu Anda ulek sampai halus. Rujak ini disajikan dalam piring berukuran kecil dan Anda akan diberi tusuk sate sebagai pengganti sendok.
Rujak nastepa banyak Anda temukan di kawasan pantai nastepa. Biasanya rujak ini dibanderol dengan harga tak lebih dari 20.000 rupiah untuk tiap porsi. Tentunya harga tersebut sangatlah murah jika dibandingkan dengan kenikmatan yang nantinya akan Anda dapat dari rujak nastepa.
Jika Anda alergi terhadap salah satu buah yang digunakan untuk bahan baku pembuatannya, Anda bisa meminta kepada si penjual agar buah tersebut tidak diikutsertakan. Misalnya Anda alergi terhadap nanas maka Anda minta pada penjual agar tidak perlu menambahkan nanas pada rujak. Sehingga dengan begitu Anda dapat menyantap rujak natsepa tanpa rasa khawatir.
5. Pappeda
Berikutnya yaitu pappeda. Mungkin saat ini kita sudah sering melihat makanan ini dijual oleh pedagang kaki lima ataupun pedagang keliling yang dijual pada anak-anak sebagai makanan ringan.
Namun, apakah Anda tahu selama ini bahwa pappeda merupakan makanan khas yang berasal dari Maluku Tenggara? Makanan khas ini dikenal juga dengan sebutan kapurung atau pogalu. Bagi Anda yang mungkin masih belum tahu seperti apa pappeda itu, jadi makanan ini berupa bubur sagu yang dikonsumsi bersama ikan tongkol dan dilengkapi dengan kunyit sebagai bumbunya.
Bentuk makanan ini serupa pasta atau gel. Biasanya makanan ini akan disajikan pada acara-acara penting, seperti acara-acara adat yang sedang berlangsung. Masyarakat Maluku Tenggara juga kerap menikmati makanan ini dengan dipadukan sayur yang diolah menggunakan bahan daun melinjo muda.
Untuk cara makannya tidak menggunakan sendok melainkan menggunakan sepasang sumpit atau juga bisa menggunakan garpu yang khusus digunakan untuk mengonsumsi pappeda. Cara mengonsumsinya terbilang mudah dan Anda gunakan sumpit untuk menggulung bubur pappeda tersebut kemudian Anda letakkan di atas piring sama dengan kuah dari kunyit.
Tekstur pappeda yang sangat lembut ini membuat Anda tidak perlu lagi untuk mengunyahnya sehingga Anda cukup langsung menelan makanan tersebut.
6. Sambal Colo-Colo
Makanan khas Maluku Tenggara yang terakhir yaitu sambal colo-colo. Sambal ini sangat populer di Maluku Tenggara. Bahan-bahan penyusun dari sambal colo-colo ini yaitu kecap, cabe serta air jeruk nipis. Saat mencoba sambal colo-colo ini maka Anda akan merasakan sensasi rasa pedas manis dan segar yang menjadi satu.
Sambal colo-colo terkadang disajikan tanpa menggunakan kecap. Jadi nantinya tinggal disesuaikan dengan selera Anda apakah Anda lebih suka sambal ini ditambah kecap atau tanpa kecap. Bagi Anda yang sangat suka sekali dengan makanan pedas maka jangan sampai melewatkan makanan khas yang satu ini.
Itulah beberapa makanan khas Maluku Tenggara yang patut untuk Anda coba saat melakukan kunjungan ke daerah tersebut. Pastikan selama Anda berkunjung ke sana, Anda telah merasakan setidaknya satu dari deretan kuliner yang telah disebut di atas.