Terbenam dalam panorama alam eksotis dari ketinggian di Puncak Masalili, Muna, yang juga dikenal sebagai daerah kelahiran layang-layang, menawarkan pengalaman yang memukau dan berkesan bagi pengunjung yang mencari petualangan di alam bebas.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Desa. Masalili, Kec. Kontunaga, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara; Map: Cek Lokasi |
Indonesia termasuk salah satu negara di dunia yang mempunyai beragam tempat wisata lengkap mulai dari wisata alam seperti pantai, gunung, danau, dan bukit, wisata sejarah seperti monumen, tugu, dan museum, wisata buatan seperti taman bunga, hingga wisata kekinian. Puncak Masalili termasuk tempat wisata bernuansa alam di daerah Sulawesi.
Puncak yang ada di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara tersebut merupakan tempat wisata yang ekstrim karena berada di ketinggian, sesuai dengan namanya.
Wisatawan akan menyaksikan keindahan pesona alam ciptaan Tuhan di depan mata secara nyata dari puncak ini. Karena menyajikan eksotisme alam, tidak heran jika tempat wisata tersebut selalu ramai.
Wisatawan yang membutuhkan tempat untuk healing, Puncak Masalili yang ada di Pulau Mina ini bisa menjadi pilihan. Selain memanjakan mata, udara sejuk yang khas mampu membantu menghilangkan kepenatan pikiran yang dirasakan wisatawan dari kesibukan sehari-hari. Pemandangan yang tiada duanya membuat wisatawan betah berlama-lama disana.
Daya Tarik yang Dimiliki Puncak Masalili
1. Menyuguhkan Pemandangan Alam Tiada Duanya
Tempat wisata ini dikenal dengan adanya gugusan perbukitan kapur atau karst yang menjulang tinggi berukuran 30 meter lebih. Terdapat belasan bukit karst yang kokoh berdiri di antara area perkebunan petani yang ada di wilayah tersebut. Jika dilihat sekilas, tempat ini serupa dengan miniatur gugusan perbukitan kapur di Guilin, China.
Ketika berada di puncak, hutan Masalili tampak begitu hijau karena pepohonan sangat lebat. Hijaunya hutan Masalili menjadi latar belakang foto yang cantik terutama ketika pagi dan juga sore hari.
Wisatawan akan menyaksikan lanskap Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Tampo dan Kota Raha dalam satu frame di Puncak Masalili.
2. Merupakan Daerah Kelahiran Layang-Layang
Dalam sejarahnya, puncak yang berada di Kabupaten Muna ini merupakan daerah kelahiran layang-layang yang pertama kalinya di dunia. Semua orang pasti tidak asing dengan salah satu permainan tradisional anak-anak yang populer tersebut. Layang-layang sudah ada sejak zaman purba dan yang terkuno asalnya dari Kabupaten Muna.
Pada masa itu, layang-layang terbuat dari bahan daun kolope. Tujuan pembuatan layang-layang di Muna di jaman dulu adalah sebagai alat yang digunakan oleh manusia untuk menggapai Tuhan mereka.
Caranya adalah dengan menerbangkan layang-layang tersebut. Hingga saat ini, sejarah layang-layang bisa ditemukan di Goa Sugi Patani.
3. Termasuk Tempat Wisata yang Dikelola Pemerintah dan Warga Setempat
Sejak dahulu, Puncak Masalili memang memiliki potensi wisata yang besar. Pengembangan puncak setinggi kurang lebih 300 mdpl ini merupakan kesepakatan bersama antara anggota MPM, anggota BPD, serta para tokoh warga setempat. Bahkan, ada bukti musrenbang yang telah disepakati warga.
Hasil kesepakatan tersebut menghasilkan pembenahan terhadap tempat ini kemudian di tahun 2017 ada pengajuan program. Setahun setelahnya, proyek pengembangan Puncak Masalili menghabiskan dana sekitar Rp 295juta. Selain dilakukan pengembangan, pengelola juga menyediakan fasilitas memadai lainnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Puncak
Lokasi tempat wisata Puncak Masalili yang menyuguhkan pemandangan alam dari ketinggian ini berada di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna, tepatnya di Kecamatan Kontunaga.
Sesuai namanya, puncak tersebut terletak di kawasan Desa Masalili. Untuk bisa sampai di lokasi, wisatawan bisa melalui rute dari arah Kota Raha dengan jarak tempuh perjalanan dari jalan raya sekitar 100m.
Sementara itu, untuk wisatawan dari luar daerah dan mancanegara bisa melalui jalur darat dan jalur udara menuju ke lokasi. Wisatawan yang menempuh perjalanan dari jalur darat bisa menggunakan mobil atau motor dengan berangkat dari pelabuhan Nusantara Raha melalui Jl. Basuki Rahmat sekitar 20 menit atau melalui Jl. Jendral Sudirman sekitar 22 menit.
Jika melalui jalur udara, wisatawan bisa berangkat dari Bandar Udara Sugimanuru Muna Barat menggunakan pesawat Batik Air atau Lion Air rute Kendari menuju Muna. Kemudian perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke lokasi melalui jalur darat yang jaraknya sekitar 22km dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih 40 menit.
Harga Tiket Masuk Wisata Alam
Terkait harga tiket masuk Puncak Masalili, wisatawan harus menyediakan budget Rp 5.000 per orang. Selain itu, karena di tempat wisata tersebut tersedia beberapa wahana bermain dan spot foto, wisatawan juga perlu menyiapkan budget lebih. Untuk biaya bermain wahana flying fox, wisatawan harus membayar Rp 15.000per orang.
Ada juga wahana jembatan gantung untuk menguji adrenalin dengan membayar Rp 25.000 per orang. Wisatawan juga akan dimanjakan dengan sensasi berendam menyegarkan di wahana water boom dengan membayar Rp 25.000 untuk wisatawan anak-anak dan Rp 15.000 untuk wisatawan dewasa.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Bermain Flying Fox
Kawasan perbukitan yang dulunya dikenal dengan nama puncak lakude ini telah dikembangkan lebih bagus dan kini namanya berubah menjadi Puncak Masalili. Wahana flying fox di tempat wisata alam tersebut sangat menantang sehingga wisatawan yang berjiwa petualang pasti ingin mencobanya.
Flying fox disana tersedia dalam dua lajur yaitu lajur flying fox sepanjang 100 meter dan lajur flying fox sepanjang 80 meter. Tak perlu khawatir, flying fox disana sudah dilengkapi dengan alat pengaman.
Menaiki Jembatan Gantung
Selain wahana flying fox, wisatawan juga bisa menguji adrenalin dengan menaiki jembatan gantung yang merupakan penghubung antara dua puncak perbukitan. Kedua puncak tersebut memiliki jarak lebih dari 40 meter. Wisatawan tidak perlu khawatir karena jembatan ini sudah dilengkapi alat keselamatan.
Meskipun jembatan terbuat dari bahan kayu, namun pengelola sudah menyediakan pemandu guide professional. Jembatan gantung tersebut berada di atas kedua puncak yang ketinggiannya mencapai 30 meter.
Menjelajah Wisata Budaya Lokal di Daerah Sekitar Puncak Masalili
Selain menikmati pemandangan alam dan bermain wahana permainan yang seru, wisatawan juga bisa menjelajah wisata budaya lokal yang ada disana.
Di sekitar puncak Masalili terdapat beberapa rumah produksi maupun rumah untuk menenun kain yang merupakan khas Kabupaten Muna. Salah satu jenis kainnya adalah kain tenun tangan.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Karena Puncak Masalili dikelola oleh pemerintah dan warga setempat, maka tidak perlu khawatir soal fasilitas yang ada disana. Terdapat beragam fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan ketika berada disana.
Fasilitas yang dimaksud adalah seperti wahana permainan flying fox, jembatan gantung, dan water boom. Selain itu, ada juga beberapa stand yang menjual hasil kerajinan tangan khas Kabupaten Muna.
Wisatawan yang berkunjung tidak akan pernah kecewa karena pengelola sudah menyediakan beragam fasilitas memadai sehingga wahana yang ekstrim pun tergolong aman. Setiap wahana sudah disediakan pemandu atau guide professional dan alat untuk keamanan.
Oleh karena itu, wisatawan yang sedang berada di Sulawesi Tenggara tepatnya di Kabupaten Muna, bisa mencoba untuk datang ke Puncak Masalili. Disana wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan alam sambil bermain wahana-wahana yang seru dan menarik.