Museum La Galigo menyimpan banyak kisah sejarah yang menarik untuk diceritakan. Berkunjung ke tempat bersejarah dapat menambah wawasan.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00-17.30 WITA, Alamat: Jl. Ujung Pandang No.2, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Museum La Galigo awalnya memiliki nama Celebes Museum. Pertama kali dibangun pada tahun 1938 oleh pemerintah Hindia Belanda. Tempatnya berada di area kompleks Benteng Fort Rotterdam. Pada masa kependudukan Belanda, museum digunakan sebagai tempat mengoleksi berbagai perolehan sumbangan dari masyarakat maupun hasil galian.
Contohnya antara lain seperti keramik, mata uang, piring emas, dan lainnya. Referensi tujuan wisata setiap orang tentu akan berbeda. Jika menyukai wisata sejarah, La Galigo bisa jadi pilihan terbaik. Ada banyak sekali peninggalan sejarah yang bisa disaksikan. Hal ini tentu harus diketahui untuk dapat melestarikan budaya dan menghargai peninggalan sejarah yang ada.
Ada banyak hal menarik yang dapat ditemukan saat berkunjung ke wisata bersejarah. Wisatawan bisa melihat koleksi benda-benda sejarah zaman dahulu kala, naskah yang dibuat pada zaman dahulu, hingga perubahan desain baju adat Sulawesi Selatan pada setiap masa.
Daya Tarik yang Dimiliki Museum La Galigo
Setiap tempat wisata tentu memiliki pesona yang berbeda, apalagi yang berkaitan dengan sejarah. Tentu ada kisah dibalik semua kejadian pada masa dahulu kala. Informasi tersebut sangat menarik untuk diketahui karena dapat memberikan pengetahuan tentang kehidupan dan kebudayaan di zaman dahulu. Seperti apa keunikannya, berikut beberapa daya tariknya.
✦ Koleksi Benda Unik
Ada banyak sekali koleksi unik yang bisa dilihat jika berkunjung ke museum, diantaranya seperti keramik asing, benda arkeologi, baju adat dari masa ke masa, dan lain sebagainya. Setiap koleksi Museum La Galigo memiliki cerita yang mampu menggambarkan budaya, kehidupan, hingga sejarah daerah Sulawesi Selatan.
Ada kisah dibalik dikumpulkannya benda unik tersebut sebagai koleksi. Wisatawan bisa mengetahui cerita kisahnya melalui teks yang diletakkan pada benda tersebut.
✦ Miniatur Kapal Pinisi
Kapal Pinisi merupakan perahu layar yang memiliki desain tradisional khas Bugis-Makassar. Kapal ini menggambarkan kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan sehingga dianggap legendaris. Kapal Pinisi terbuat dari kayu dan memiliki dua tiang utama dengan tujuh helai layar.
Bukan tanpa alasan, desain ini melambangkan tentang kisah nenek moyang suku Bugis-Makassar yang sudah diakui mampu mengarungi tujuh samudra di dunia.
✦ Nisan Pak Haji
Benda sejarah ini menjadi bukti bahwa agama Islam sudah sejak lama dianut oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Nisan Pak Haji ini diapit dengan nisan istri serta anak perempuannya yang diketahui merupakan keluarga sosialita beragama muslim.
Fakta lain yang membuktikan keluarga tersebut menganut agama Islam adalah dengan adanya pola ukiran pada nisan yang berbentuk seperti wajah pria bersongkok.
✦ Koleksi Naskah dan Benda Sejarah
Ketika berkunjung ke Museum La Galigo Makassar, wisatawan bisa melihat beragam koleksi naskah dan benda sejarah. Diantaranya karya sastra La Galigo. Pada masa kependudukan Jepang, operasional museum ini sempat terhenti hingga kemudian diambil alih oleh budayawan Sulawesi Selatan di tahun 1966.
Tidak hanya sebuah nama, La Galigo adalah karya sastra yang ditulis dalam Bahasa Bugis dan terdiri dari 9000 halaman. Naskah tersebut mengandung nilai-nilai luhur serta pedoman idel tata kelakukan yang bisa dijadikan sebagai pedoman kehidupan. Karya sastra ini sangat istimewa karena menjadi panutan hidup masyarakat Sulawesi Selatan pada masa tersebut.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum
Museum La Galigo berada di dalam area Benteng Rotterdam Makassar yaitu di Jalan Ujung Pandang No.2, Bulo Gading. Berkunjung ke museum ini dapat memberikan ilmu tentang budaya dan sejarah daerah Sulawesi Selatan. Wisata bersejarah dapat memberikan pengalaman liburan seru sekaligus wawasan.
Perjalanan dari Bandara Hasanuddin bisa dilakukan melalui tol di Jl. Tol Insinyur Sutami ke arah Ujung Tanah sejauh 14 KM. Ambil jalan keluar Pelabuhan dan bergabung ke Jl. Tol Reformasi.
Belok kiri untuk tetap di Jl. Nusantara Baru. Pada bundaran, ambil jalan keluar pertama menuju Jl. Riburane. Putar balik ke arah Jl. Jampea. Pada bundaran ambil jalan keluar ke Jl. Ujung Pandang. Sampai ke museum.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Museum La Galigo buka setiap hari Selasa sampai Minggu, dari pukul 08:00 – 17:30 WITA. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk dapat mengunjungi museum adalah sebesar Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. Dengan mengeluarkan biaya yang hemat, wisatawan bisa langsung melihat koleksi sejarah yang bernilai.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Museum La Galigo Benteng Rotterdam dapat jadi tujuan wisata sejarah menarik ketika berkunjung ke Makassar. Meskipun desainnya masih kuno, namun pesonanya sangat menarik untuk dipelajari. Seperti halnya museum pada umumnya, suasana sekitar museum sangat tenang. Namun bisa memberikan wawasan kepada pada wisatawan.
Banyak lokasi yang bisa dieksplor di area museum karena koleksinya sangat banyak, hingga berjumlah ribuan. Selain itu, ada beberapa aktivitas lainnya yang menarik untuk dilakukan saat berkunjung. Berikut diantaranya.
1. Mempelajari Budaya Sulawesi Selatan
Setiap daerah terbentuk dari perjuangan penduduk setempat yang berupaya untuk mendapatkan wilayah. Adat istiadat dan budaya setiap wilayah juga berbeda sehingga selalu menarik untuk dipelajari. Berkunjung ke Museum La Galigo dapat memberikan wawasan tentang kebudayaan Sulawesi Selatan.
Dengan begitu wisatawan bisa lebih mengenal secara lebih mendalam tentang kebudayaan dan kehidupan masyarakat setempat di zaman dahulu. Peninggalan budaya tentu harus terus dilestarikan agar tidak hilang seiring perkembangan zaman.
2. Melihat Koleksi Bersejarah di Museum La Galigo
Museum La Galigo sejak dahulu dijadikan sebagai sarana penyimpanan benda-benda unik sehingga memiliki banyak koleksi bersejarah yang beragam. Fenomena melihat benda bersejarah dan koleksi unik lainnya tentu akan memberikan pengalaman yang luas biasa karena tidak bisa ditemukan di semua tempat.
Wisatawan bisa melihat secara langsung bagaimana wujud koleksi bersejarah yang hingga kini masih terus dilestarikan. Selain itu bisa juga membaca informasi yang tertera untuk dapat mengetahui kisah dibalik benda tersebut. Dengan mengetahui kisah sejarah, maka bisa diceritakan ke generasi berikutnya sehingga budaya bisa terus dilestarikan.
3. Berfoto
Tidak banyak spot foto yang tersedia, namun setiap sudut bangunan museum menghadirkan nuansa bersejarah. Kesan kuno akan terlihat di area sehingga menarik untuk dijadikan sebagai spot berfoto. Wisatawan juga bisa mengabadikan foto dari koleksi benda bersejarah yang ada disana.
Hal ini tentu sangat menarik dan mampu memberikan pengalaman liburan yang berbeda. Wisatawan bisa mendapatkan koleksi foto jadul ala era zaman dahulu yang tentunya menarik untuk dibagikan ke sosial media.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Museum La Galigo memiliki 2 lantai dan memiliki sekitar 5000 koleksi peninggalan hasil dari kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Sulawesi. Desain bangunannya cukup kuno dan didominasi dengan warna hitam dan putih. Tidak banyak fasilitas yang dihadirkan pada area museum.
Namun ada toilet dan tempat duduk yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Museum sangat dekat dengan Benteng Rotterdam yang memiliki bangunan kokoh hingga saat ini. Setelah berkunjung ke museum, wisatawan bisa mampir untuk mengunjungi wisata bersejarah lainnya.
Museum La Galigo menyimpan banyak cerita sejarah yang mungkin belum banyak diketahui. Tidak hanya sekedar berlibur, wisatawan juga bisa mendapatkan ilmu sehingga mampu mempelajari kebudayaan wilayah setempat secara lebih mendetail. Kisah menarik tersebut hanya bisa didapatkan ketika melakukan wisata ke tempat bersejarah.