Perahu Pinisi, Kapal Layar tradisonal Bugis yang Melegenda dan Menjadi Kebanggaan Bulukumba.
Harga Tiket: -, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Lingk. Pasaraya lama, Sapo Lohe, Kec. Bonto Bahari, Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Indonesia memang dikenal sejak dulu sebagai negara kelatautan. Tak heran, hal ini dikarenakan pulau di negara ini sendiri dikelilingi oleh laut dan samudra. Untuk itu, transportasi dengan mode laut pun banyak sekali dikembangkan sejak jaman gahului, salah satunya perahu pinisi yang telah menjelajahi dunia hingga tanah Afrika. Penasaran dengan jenis perahu satu ini ? Berikut simak ulasannya.
Fakta Dari Perahu Pinisi Yang Perlu Untuk Anda Tahu
1. Memiliki Makna Dua Kalimat Syahadat

Keunikan yang pertama dari perahu satu ini adalah di layar kapal terdapat makna yakni dua kalimat syahadat. Selain itu, tujuh buah layat dari perahu tradisional ini pun serupa dengan jumlah surat al Fatihah di dalam Aquran yang juga memiliki jumlah 7 ayat. Perahu pinisi yang melegenda ini juga dilengkapi dengan layar sekunar dengan dua tiang utama dan tujuh layar.
Adapun tujuh layar tersebut juga memiliki makna dimana yang berarti melambangkan jumlah samudra besar yang ada di dunia. Dimana samudra tersebut pernah diarungi oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada masa lampau. Untuk itu, pembuatan kapal ini sendiri pun tidak dilepasakan dari kepercayaan yang ada di masyarakat sejak abad ke 14 masehi.
2. Memiliki Ritual Khusus

Selain itu, ketika perahu pinisi ini dibuat pada umumnya akan memiliki rangkaian ritual khusus yang harus dijalani. Untuk seseorang yang ingin membangun perahu satu ini, maka akan diadakan rangkaian upacara yang sakral. Tak hanya itu saja, dalam pemilihan untuk mencari kayu yag baik yang akan digunakan untuk membangun kayu ini pun juga perlu ditentukan hari yang baik pula.
Untuk itu, masyarakat setempat pun biasanya akan percaya bahwa untuk pencarian kayu yang digunakan untuk membangun perahu pinisi ini biasanya akan dilakukan pada hari baik yakni pada hari ke 5 atau hari ke 7 di bulan tersebut. Penentuan hari tersebut pun tentu saja mempunyai arti tersendiri, dimana angka 5 akan melambangkan rezeki yang telah diraih, sedangkan untuk angka 7 akan melambangkan hoki atau akan mendapatkan rezeki.
3. Perahu Pinisi Dibangun Tanpa Menggunakan Sketsa

Hal lain yang perlu untuk anda ketahui mengenai perahu satu ini adalah keunikan lain bahwa perahu pinisi ternyata dibangun tanpa perlu menggunakan sketsa terlebih dahulu. Biarpun begitu, anda tak perlu meragukan lagi dari ketangguhan perahu satu ini di dalam mengarungi laut dan samudra di dunia.
Selain itu, kayu yang digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat perahu pinisi ini konon katanya akan semakin kuat dan menjadi sangat kokoh jika telah terkena air laut. Untuk itu, perahu ini pun juga akan terlihat sangat tangguh untuk menghadapi badai atau pun terjangan dari ombak.
4. Perahu Pinisi Hanya Dikerjakan Oleh Lima Orang

Fakta unik lainnya yang perlu untuk anda ketahui mengenai kapal satu ini adalah bahwa perahu ini hanya dikerjakan oleh lima orang. Meskipun terkadang seperti tidak masuk akal, akan tetapi perahu yang dikerjakan oleh lima orang saja ini pun benar adanya. Masyarakat sekitar pun percaya jika perahu satu ini dikerjakan secara beramai ramai atau banyak orang, nantinya akan mempengaruhi atau mengurangi nilai seni dari kapal itu sendiri.
Sehingga tak heran jika anda akan mengetahui bahwa pembuatan perahu pinisi ini cenderung membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang membuat kapal ini pun hanya lima orang saja. Sehingga nantinya nilai seni dari perahu yang sudah ada sejak jaman dahulu ini pun akan tetap terjaga.
5. Kapal Dibuat dengan Tangan dan Tanpa Perekat

Hal lain yang membuat anda takjub dengan perahu satu ini adalah dibuat langsung dengan tangan dan tanpa perekat. Meskipun perahu satu ini merupakan perahu yang cukup megah dan sangat legendaris yang ada di Indonesia. Akan tetapi, perahu satu ini merupakan perahu yang dibuat tanpa bantuan mesin. Hal ini terlihat dari semua proses pembuatan perahu ini sendiri.
Yakni mulai dari pemotongan katu, penebangan pohon dan juga pemasangan lunas dan pembuatan perahu secara keseluruhan ini hampir semuanya dikerjalan dengan tangan. Dan satu hal lagi yang akan membuat anda takjub adalah perahu satu ini pun dibuat tanpa menggunakan perekat. Sehingga kayu kayu yang menyusun perahu pinisi ini hanya direkatkan dengan menggunakan pasak kayu. Uniknya lagi, pembuatan perahu ini dimulai dari badan dahulu bukan melalui kerangka.
6. Perahu Buatan Tangan Yang Telah Menjelajahi Seluruh Dunia

Meskipun perahu satu ini merupakan salah satu perahu yang proses pembuatannya melalui tangan, akan tetapi perahu ini pun telah sukses dan mampu berlayar hingga ke seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan perahu satu ini pun telah mampu untuk mengarungi samudra dan berlayar hingga pelosok dunia dan beberapa benua yang ada di dunia, mulai dari jepang, Amerika bahkan hingga Afrika.
Beberapa ekspedisi pun telah menyebutkn bahwa perahu pinisi ini telah tercatat di dalam sejarah. Yakni pada abad ke 17 pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, perahu ini pun pernah berlayar hingga mencapai Madagascar di Afrika. Selain itu, di tahun 1986 perahu Pinisi sendiri telah berhasil untuk mencapai Vancouver, Kanada. Sedangkan di tahun 1987, perahu satu ini pun telah mencapai benua Australia dan yang terakhir telah berhasil berlayar hingga ke negara Sakura atau Jepang.
7. Jenis dan Pelabuhan Perahu Pinisi

Fakta lain yang perlu untuk anda ketahui tentang perahu satu ini adalah perahu ini pertama kali dibuat di Sulawesi Selatan, tepatnya di Balakumba. Untuk itu, tak heran jika anda sedang berada di daerah tersebut maka anda pun akan banyak menemukan pelabuhan pelabuhan yang didalamya banyak berisi perahu satu ini.
Akan tetapi, jika anda ingin melihat proses dan cara pembuatannya maka anda pun bisa mengunjungi Tanah Beru yang ada di Sulawesi Selatan. Nantinya ketika anda sedang berkunjung ke tempat tersebut, anda akan bisa melihat proses pembuatan perahu pinisi ini secara langsung. Yakni mulai dari proses pengeringan kayu hingga proses pembuatan perahu pinisi yang siap untuk digunakan.
Tak hanya itu saja, terdapat beberapa jenis perahu pinis yang berhasil dibuat oleh orang dalam negeri kita. Akan tetapi, hanya terdapat dua jenis yang tetap dibuat hingga saat ini, diantaranya adalah kapal Palari atau yang memiliki bentuk lunas melengkung dan memiliki ukuran yang lebih kecil. Serta kapal Lambo atau lamba yang saat ini telah dilengkapi dengan mesin motor diesel.
Untuk fungsi dari kapal ini sendiri, saat ini pun telah mengalami perubahan. Dimana ketika jaman dahulu kapal ini digunakan sebagai kapal yang berfungsi untuk mengangkut barang ataupun berdagang. Untuk saat ini, perahu ini pun beralih fungsi sebagai kapal pesiar yang memiliki desain interior yang sangat mewah dan juga modern. Perahu ini pun juga menjadi lambang dari program pelestarian hiu dari WWF dan digunakan pula sebagai lambang dari Bank BNI.