Kampung Abar di Jayapura adalah sebuah desa adat yang terkenal dengan kerajinan gerabahnya yang unik, serta dikelilingi oleh keindahan alam yang memukau.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Atabar, Distrik Ebungfa, Kab. Jayapura, Papua; Map: Cek Lokasi |
Kampung Abar menjadi destinasi wisata yang unik dan menarik untuk Anda kunjungi saat ke Papua. Kampung tradisional Papua ini dapat membuat Anda terpukau dengan keindahan alamnya yang masih alami.
Selain keindahan alamnya, Anda juga akan dibuat terpukau oleh kekayaan budaya yang dimiliki. Kampung ini terletak di Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Kampung ini terkenal sebagai penghasil kerajinan gerabah di Papua.
Salah satu kerajinan gerabah yang dihasilkan masyarakat Abar adalah tempat makan yang biasanya digunakan dalam keseharian mereka. Yuk, intip apa saja keunikan dari kampung penghasil gerabah satu ini.
Sejarah dan Keunikan Kampung Abar
1. Sejarah Kampung Gerabah
Kampung Abar Jayapura merupakan sebuah kampung tua yang dulunya pernah ditemukan arkeologi berupa pemukiman kuno dari budaya neolitik. Selain itu, kampung ini juga memiliki kandungan tanah liat yang melimpah.
Sehingga masyarakat Abar memanfaatkannya untuk dijadikan kerajinan gerabah. Hingga saat ini, mereka masih memproduksi kerajinan gerabah dan menjualnya. Bahkan sekarang kampung ini telah menjadi satu-satunya sentra industri gerabah yang masih ada di Papua.
2. Asal Usul Munculnya Kerajinan Gerabah
Munculnya kerajinan gerabah di kampung ini dimulai oleh marga Felle yang berasal dari suku Assouw. Mereka bermigrasi dari Pasifik dengan cara berlayar menuju ke wilayah Papua.
Nenek moyang dari marga Felle tiba ke Papua dengan membawa tanah liat yang diikat dalam wadah yang terbuat dari pelepah nibung. Nenek moyang dari marga Felle pertama kali tiba di Papua yaitu di Kampung Batu wilayah Teluk Humbold, Kota Jayapura.
Namun, mereka hanya beberapa waktu saja berada di Kampung Batu tersebut. Mereka melanjutkan perjalanan menuju Danau Sentani dan membuat kampung baru bernama Kampung Abar Jayapura yang hingga saat ini masih ditempati oleh keturunannya.
3. Fakta Menarik Kerajinan Gerabah
Dulu, kerajinan gerabah di Kampung Abar hanya dibuat oleh kaum laki-laki saja dalam keadaan ruang yang tertutup dan tidak boleh ada satu orangpun yang melihat. Pembakaran kerajinan gerabah tersebut juga dilakukan secara sembunyi-sembunyi di malam hari.
Hal ini dilakukan untuk mentaati peraturan yang ada pada zaman dulu. Konon katanya, jika pengrajin gerabah tidak mentaati aturan tersebut maka kerajinan gerabah yang dihasilkan akan pecah dan hancur.
Seiring berkembangnya zaman, saat ini kaum wanita sudah diperbolehkan membuat kerajinan gerabah serta prosesnya tidak perlu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Namun, tetap mengikuti aturan yang adat yang masih berlaku.
4. Pesona Kampung Abar
Anda bisa mendapatkan kesempatan yang unik dan menarik untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan kerajinan gerabah. Banyak pengrajin yang bersedia memberikan panduan kepada wisatawan yang tertarik untuk mencoba.
Tentunya kegiatan tersebut dapat memberikan pengalaman yang berkesan dan memiliki arti yang mendalam tentang nilai budaya Papua. Selain itu, Anda juga dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitar tanpa memandang perbedaan.
5. Keunikan Kerajinan Gerabah
Di kampung ini memang cukup mudah untuk menemukan tanah liat dengan beragam warna. Dari tanah liat yang tidak memiliki nilai, masyarakat mampu mengubahnya menjadi kerajinan gerabah yang terkenal di Papua dan memiliki nilai jual.
Tekstur dari kerajinan gerabah yang tidak begitu halus membuat keunikan tersendiri. Kebanyakan, kerajinan gerabah yang dibuat masyarakat Kampung Abar di Jayapura ini memiliki motif yang menggambarkan flora, fauna, manusia serta garis geometris.
Masyarakat sekitar telah mewarisi tradisi membuat helay atau peralatan makan yang berbahan dasar tanah liat selama 8 generasi. Terdapat 4 jenis helay yang dibuat oleh para pengrajin yaitu cetakan sagu bakar, belanga, tempayan dan sempe.
6. Keindahan Alam yang Dimiliki
Selain keunikan dari kerajinan gerabah yang dimiliki, Kampung Abar di Jayapura ini juga memiliki keindahan alam yang dapat membuatmu terpukau. Anda dapat melihat panorama dari Danau Sentani yang megah dan perbukitan hijau yang menjulang tinggi di berbagai sisi danau.
Selain itu, di sebelah barat kampung ini terdapat situs megalitik Khulutiyauw. Di sekeliling bukit juga dipenuhi oleh hamparan savana hijau yang luas. Anda dapat membuat kerajinan gerabah sambil menikmati keindahan alamnya yang indah loh.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Wisata
Anda harus menempuh waktu sekitar 2 jam dari pusat Kota Jayapura, Papua, dari pusat Kota Jayapura Anda bisa menuju ke dermaga Kampung Yahim di Sentani menggunakan mobil atau motor. Setelah sampai di dermaga tersebut, Anda bisa menyewa perahu menuju ke Kampung Abar Jayapura.
Jika Anda dari Bandara Sentani, Anda dapat menempuh perjalanan darat menuju ke dermaga Kampung Yahim lalu menyewa perahu menuju ke wisata. Waktu tempuh dari dermaga Kampung Yahim menuju ke lokasi sekitar 1 jam perjalanan.
Proses Pembuatan Gerabah
Pembuatan gerabah di Kampung Abar Jayapura masih secara tradisional, pengerjaanya dilakukan menggunakan tangan kemudian dibakar secara terbuka. Sebelumnya, tanah liat yang akan digunakan harus direndam dengan air dan di injak hingga teksturnya menjadi kental dan elastis.
Tanah yang sudah memiliki tekstur kental dan elastis kemudian dibentuk sesuai dengan keinginan. Setelah itu dilakukan pengukiran dengan berbagai motif yang diinginkan. Pengerjaan ini dilakukan sepenuhnya menggunakan tangan tanpa alat bantu apapun.
Setelah semua proses pencetakan selesai, dilakukan proses pembakaran secara terbuka. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan kerajinan gerabah dan membuat kerajinan tersebut lebih awet dan kuat saat digunakan.
Saat ini, telah terdapat pabrik mini tanah liat yang terdapat di kampung ini. Pabrik mini ini memproduksi kerajinan gerabah yang beragam. Hasil kerajinan gerabah tersebut tidak hanya dijual di Papua saja, namun juga didistribusikan ke luar wilayah Papua. Yuk, kunjungi wisata Kampung Abar untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki!