Selain terkenal dengan pesona wisatanya, Kota Sorong juga dikenal dengan berbagai kuliner khas dan kerajinan tangannya. Inilah daftar oleh-oleh khas Sorong yang bisa menjadi referensi buah tangan Anda.
Sorong mendapat julukan sebagai Kota Minyak karena terdapatnya banyak hasil minyak bumi di daerah ini. Kota ini juga merupakan kota terbesar kedua di Papua yang didiami oleh hampir 240 ribu jiwa penduduk.
Kota ini pun menjadikan kakao, cengkih, dan kelapa sebagi komoditas perkebunan. Serta untuk pariwisata, yang dapat dijelajahi di kota ini adalah wisata adat, alam, dan budaya. Banyaknya jenis wisata ini akan menambah pengalaman unik bagi pengunjung yang datang.
Setelah berpuas dengan jalan-jalan, alangkah baiknya membeli beberapa oleh-oleh sebagai benda kenang-kenangan dan buah tangan. Berikut list oleh-oleh khas Sorong yang bisa menjadi referensi untuk dibawa pulang.
1. Keripik Keladi
Keripik keladi merupakan camilan kering favorit Papua yang juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh. Keripik ini merupakan olahan dari umbi-umbian jenis talas. Cara pengolahan keripik ini sama seperti cara pengolahan keripik umbi-umbian. Yakni diiris tipis-tipis. Bumbu yang dipakai dalam memberi rasa keripik ini adalah garam, bawang putih, cabai, gula, dan jahe.
Rasanya pun ada yang gurih asin, pedas, original, jagung, dan pedas manis. Karena termasuk olahan keripik, keripik keladi pun dipilih sebagai oleh-oleh makanan karena awet dan tidak mudah basi. Harga keripik ini untuk ukuran sedang seharga 15 ribu dan untuk ukuran besar seharga 25 ribu. Kandungan yang didapat setelah mengonsumsi keripik ini adalah karbohidrat, vitamin B6, E, dan C.
2. Pernak-Pernik
Lis oleh-oleh selanjutnya ialah pernak-pernik. Benda pernak-pernik, cocok menjadi pilihan oleh-oleh yang berbau etnis. Membeli pernak-pernik di daerah ini dapat menambah koleksi barang perjalanan sepanjang hidup berkeliling Indonesia. Aneka pernak-pernik yang bisa didapat ialah gantungan kunci, kalung, gelang, tifa, koteka, ukiran kayu, pajangan dinding, patung, topi bulu khas suku Asmat, dan banyak lainnya.
Harga per satuan pernak-pernik kecil dihargai sepuluh ribu rupiah. Semakin besar bendanya, semakin mahal harganya. Jadi dengan harga yang murah tersebut, pengunjung dapat membeli banyak barang untuk dibagikan ke orang rumah.
3. Abon Gulung
Abon gulung merupakan oleh-oleh khas berupa roti gulung. Isian normal dari roti gulung ini yakni abon, potongan daun bawang, dan daging cincang. Namun, ada banyak variasi yang ditawarkan seperti pedas, asin, isian tuna, isian sosis, cokelat, dan susu.
Roti gulung ini dibuat dari bahan utama gula, telur, tepung, pengembang roti, dan mentega. Lalu, akan mendapat sentuhan terakhir berupa serutan keju, taburan wijen, dan potongan kacang kenari yang ditabur di atasnya.
Roti ini hampir sama dengan yang ada di Manokwari. Bedanya, abon gulung dari daerah ini bisa mencapai sepuluh meter. Bila ingin membeli, pengunjung dapat membayar tiga belas ribu rupiah untuk tiap gulungnya. Namun bila ingin membeli sekotak, dapat membayar 125 ribu rupiah untuk isian sepuluh abon gulung. Sedangkan untuk kemasan yang memiliki isian lebih sedikit, dijual seharga 75 ribu rupiah.
4. Kopi Senang
Kota Sorong mempunyai olahan kopi sebagai oleh-oleh. Kopi Senang menjadi produsen satu-satunya yang ada di Kota Sorong. Untuk itu, para pecinta kafein dapat membeli olahan kopi ini sebagai oleh-oleh. Aneka olahannya berupa biji kopi, bubuk kopi, kopi saset, dan kopi celup. Dan jenis kopi yang dijual ada arabika robusta, dan campur arabika-robusta.
Olahan kopi ini menjadi sangat terkenal sebagai buah tangan karena Kota Sorong sangat jarang memiliki kedai kopi dan daerahnya yang tidak memiliki kebun penghasil biji kopi. Produk yang paling laris dibeli adalah bubuk kopi.
Aroma dari Kopi Senang terbilang harum namun rasanya tidak sesedap rasa biji kopi moanemani menurut para penikmat kopi yang telah mencoba.
5. Martabak Sagu
Martabak sagu merupakan makanan sampingan yang terbuat dari sagu. Saat memakan ini, orang yang memakannya pasti akan merasa kenyang karena martabak ini mengandung banyak karbohidrat. Jangan lupa untuk jajan martabak ini karena daerah lain tidak memilikinya. Pengunjung juga bisa membeli panganan ini sebagai oleh-oleh.
Martabak sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah dibuat menjadi adonan hingga masuk ke dalam wajan penggorengan. Setelah itu, diberi isian gula merah sehingga menjadikannya sebagai kudapan dengan cita rasa manis. Martabak ini biasanya dihidangkan saat menyambut tamu yang datang ke rumah.
6. Kue Lontar
Kue lontar merupakan kudapan manis yang memiliki rasa seperti pai susu, oleh-oleh khas Bali. Menurut sejarah, pai ini merupakan kuliner yang dibawa Belanda ke tanah Sorong. Dalam Bahasa Belanda, pai ini dipanggil “londart” yang berarti kue berbentuk lingkaran. Namun karena masyarakat Sorong kesulitan menyebutnya, akhirnya warga lokal memilih menyebut pai ini dengan sebutan lontar.
Kue lontar memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan pai susu Bali. Kue ini merupakan perbesaran 7x dari pai susu Bali. Selain itu, bagian pinggir pai susu Bali dan kue lontar berbeda. Kue lontar memiliki pinggiran biasa yang sekilas mirip kelopak bunga. Sedangkan pai susu Bali, memiliki pinggiran seperti dilipat-lipat. Walaupun begitu, kue lontar memiliki rasa yang hampir sama dengan pai susu Bali, manis.
7. Sarang Semut
Sarang semut sering diburu sebagai oleh-oleh karena memiliki beragam khasiat dalam menyembuhkan liver, penyakit jantung, diabetes, kista, prostat, dan kanker. Sarang semut ini dijual seharga tiga puluh ribu tiap seratus gramnya.
Sarang semut merupakan tumbuhan asli Wamena namun bisa hidup di tanah Sorong. Buah dari tumbuhan ini memiliki daging buah berwarna putih namun setelah diolah berubah warna menjadi cokelat. Alasan dipanggil sarang semut karena daging buahnya memiliki bagian berongga yang jika dipotong bentuknya seperti jalur semut pada sarang semut.
8. Buah Merah
Sama seperti sarang semut, buah merah juga sering diburu sebagai obat. Dari beberapa penelitian, ditemukan fakta bahwa buah ini dapat melawan sel kanker seperti kanker payudara, paru-paru, dan serviks. Kabarnya juga buah ini bisa memperpanjang usia. Namun, untuk kabar satu ini masih belum diuji kebenarannya.
Tanaman buah merah tumbuh di enam daerah yang berbeda di tanah Papua. Masyarakat Sorong mengonsumsi buah ini dengan cara direbus lalu dipanggang dalam oven batu atau langsung disantap mentah. Mengolah dengan cara apapun tidak mengurangi kandungan baiknya sehingga Anda bisa bebas ingin mengolah dengan cara apa.
Masyarakat sekitar juga mengolah buah ini menjadi bentuk sari buah yang disimpan dalam botol kaca agar bisa menjadi oleh-oleh tahan lama dan minuman suplemen. Sari buah ini dijual seharga seratus ribu rupiah.
9. Sagu Lempeng
Sagu lempeng menjadi kudapan khas Papua, termasuk daerah Sorong. Kudapan ini memiliki rasa yang agak tawar. Kudapan ini sering dimakan bersama secangkir teh dan kopi. Cara memakannya yakni dengan mencelupkannya ke dalam cangkir teh atau kopi baru menyantap bagian yang basah. Sebungkus kudapan ini dihargai lima puluh ribu rupiah untuk dua puluh potongnya.
Cara membuat kudapan ini yakni dengan mengayak sagu terlebih dahulu untuk memisahkan butiran yang kasar dan halus. Kemudian, merebusnya dalam air gula hingga mengental. Lalu, membentuknya dalam bentuk balok dan menempelkan salah satu sisi pada lempengan cetakan baru membakarnya pada api langsung selama tiga puluh hingga enam puluh menit.
10. Batik Cenderawasih
Batik cenderawasih merupakan batik motif burung yang menjadi ikon dari tanah Papua. Batik ini juga menjadi pilihan oleh-oleh dari Kota Sorong. Selain motif cenderawasih, motif pada batik khas Sorong juga ada yang bergambar seputar budaya Asmat.
Batik ini pun dibuat dengan dua teknik yakni tulis dan cap. Selama pembuatan, motif dibuat besar-besar. Berbeda dengan batik jawa yang bermotif kecil dan seragam. Kebanyakan warna dasar yang dipakai pada batik cenderawasih adalah warna tanah sehingga harmonisasi warnanya terlihat sangat apik.
Batik ini tiap meternya dihargai tujuh puluh ribu rupiah. Bila membeli di atas dua meter, pembeli akan mendapat potongan harga. Selain bentuk kain lembaran, gerai di Sorong juga menjual dalam bentuk baju dan tas. Untuk tas motif batik cenderawasih dihargai sebesar 120 ribu rupiah.
11. Noken
Noken merupakan sebuah tas yang terbuat dari serat kulit pohon. Serat ini diambil dari pohon nawa, anggrek hutan, dan manduam. Untuk membuat satu tas ini, membutuhkan waktu minimal dua belas jam. Selain itu, noken cuma boleh dikerjakan oleh penduduk Papua asli.
Tas ini pun digunakan untuk menyimpan hasil belanjaan, sagu, dan umbi-umbian. Memakainya pun dengan diletakkan pada kepala. Karena keunikan ini, UNESCO memutuskan untuk menjaganya tetap lestari. Satu noken bisa dihargai dari seratus ribu sampai lima ratus ribu rupiah.
Itulah ulasan beberapa oleh-oleh khas asli Sorong. Pilih buah tangan mana saja yang bisa muat dalam koper Anda agar tidak merepotkan saat akan pulang nanti. Beli saja sesuai dengan kondisi finansial Anda.