Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: 06.00-21.00 WITA, Alamat: Malakiri, Tagari, Kec. Balusu, Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Siapa bilang menjelajah meseum tidak menyenangkan. Meseum tak hanya sarat dengan barang barang peninggalan yang telah berusia lama. Meseum menjadi salah satu bangunan yang kaya akan sejarah untuk menambah wawasan. Tana Toraja memiliki meseum yang akan kaya akan budaya sekaligus peninggalan leluhurnya. Jika Anda singgah ke Tana Toraja, Museum Ne’ Gandeng Toraja tidak bisa dilewatkan. Berikut ulasannya.
Berkenalan Dengan Museum Ne’ Gandeng Toraja
Meseum Gandeng atau yang lebih dikenal dengan Meseum Ne’ Gandeng merupakan meseum yang memiliki pemandangan alam yang menakjubkan. Berdiri di tengah sawah di Desa Palangi, Kec. Sa’dan Balusu membuat meseum ini selalu menjadi tujuan wisata. Banyak sekali para pelancong dari berbagai daerah yang mengunjungi tempat ini. Tak hanya karena pemandangan yang mengagumkan, tongkonan disini sangat banyak.
Deretan tongkonan yang merupakan rumah adat khas Tana Toraja berjejer rapi berlatarkan pemandangan yang menakjubkan. Tentunya mengunjungi wisata satu ini akan membuat indera penglihatannya termanjakan. Para pengunjung juga diperbolehkan untuk menaiki setiap tongkonan yang ada. Anda bisa melihat lebih dekat isi bangunan atau bahkan area lain dari kawasan meseum Ne’ Gandeng ini lengkap dengan pemandangan alamnya yang eksotis.
Udaranya yang sejuk juga akan membuat Anda betah untuk menyusuri tongkonan tongkonan yang anda. Disini Anda juga bisa melihat sejarah dan peninggalan leluhur dari Tana Toraja yang memang selalu berhasil menarik perhatian. Masyarakat Tana Toraja memang terkenal menjujung tinggi nilai tradisi. Seakan tak tergerus dengan modernisasi karena memang dipegang erat oleh semua masyarakat Tana Toraja.
Sejarah Singkat Meseum Ne’ Gandeng
Adanya meseum Ne’ Gandeng ini menjadi bukti bagaimana masyarakat Toraja begitu menghargai leluhurnya. Ne’ Gandeng merupakan seorang wanita Toraja yang menjadi leluhur kampung. Beliau sangat peduli kepada masyarat Toraja. Jasanya yang terkenal adalah berhasil memasukkan listik ke desa. Bahkan beliau mengorbankan kerbaunya untuk dijual agar listrik bisa masuk ke desa. Jasa lainnya juga sangat banyak untuk warga setempat.
Karena hal itulah masyarakat membangun sebuah meseum Ne’ Gandeng ini. Awalnya lokasi ini merupakan tempat pemakaman Ne’ Gandeng yang berpulang di tahun 1994. Untuk menghormati dan mengenang jasanya akhirnya dibangunlah Meseum ini. Lambat laun, bangunan ini menjadi destinasi wisata. Dengan tongkonan menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang ke Meseum Ne’ Gandeng ini apalagi pemandangan alamnya juga sangat cantik.
Tak hanya sebagai tempat peristirahatan Ne’ Gandeng, tempat ini juga kerap dijadikan sebagai tempat menggelar acara adat. Acara adat rambu solo kerap diadakan oleh keturunan dari Ne’ Gandeng dan juga masyarakat setempat. Tak heran jika Meseum ini menjadi cagar budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi. Bukan hanya karena banyak tongkonan dan lumbung padinya namun tempat ini memang menyimpan budaya Tana Toraja yang kental.
Tak Hanya Tongkonan, Menhir dan Fasilitas Lain Bisa Didapat
Di lokasi ini Anda juga bisa menemui batu menhir yang memiliki ukuran beragam. Batu Menhir ini merupakan hasil upacara pemakaman yang sering dilakukan. Seperti yang kita tahu upacara pemakamanan di Tana Toraja memang sangat unik. Bahkan berhasil menarik perhatian dunia karena diadakan penuh tradisi dan adat yang kental. Tak hanya tongkonan Anda juga bisa melihat isi di dalam masing masing tongkonan.
Anda bisa menemukan patung Ne’Gandeng, Patung Kerbau, gong belang hingga spot foto yang bagus. Disini Anda memang diijinkan untuk mengambil foto sebanyak yang Anda mau. Baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Mengingat objek wisata ini juga memiliki pemandangan yang bagus, bagi Anda yang menyukai swafoto tentunya bisa mengambil banyak foto keren. Jangan lupa untuk membawa kamera terbaik Anda agar hasilnya memuaskan.
Karena meseum ini juga sering dijadikan sebagai berbagai perayaan besar Masyarat Toraja, jika beruntung Anda bisa menyaksikan upacara atau perayaan tersebut. Tentunya dengan mencari berbagai informasi terlebih dahulu. Perayaan seperti Praya PPGT pastinya akan membuat liburan Anda di Tana Toraja semakin berkesan. Kesempatan mengenal budaya Toraja yang kaya terbuka lebar dan akan memberikan pengalaman yang tidak akan bisa dilupakan begitu saja.
Di dalam Meseum ini juga terdapat cafe yang bisa digunakan untuk tempat bersantai. Menikmati menu yang kesukaan dengan melihat pemandangan yang menyejukkan mata pastinya akan membuat tubuh Anda relaks. Lumbung lumbung yang ada juga bisa dijadikan sebagai tempat istirahat sembari menikmati kopi. Fasilitas di Meseum Ne’ Gandeng ini terbilang lengkap sehingga Anda akan nyaman berwisata dengan keluarga.
Menariknya lagi Anda bisa menginap di penginapan Tongkonan. Penginapan ini cukup besar karena mampu menampung hingga 30 orang. Sangat cocok bagi Anda yang berwisata dengan keluarga besar untuk melakukan outbond atau rekreasi. Satu penginapan tongkonan ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 500 ribu untuk masing masing tongkonan. Selain bisa merasakan menginap di tongkonan Anda juga akan disuguhi udara segar dengan pemandangan mempesona.
Harga Tiket Hingga Akses Menuju Meseum Ne’ Gandeng
Harga tiket masuk Meseum Ne’ Gandeng terbilang murah dan bersahabat. Anda hanya perlu merogoh kocek mulai dari Rp. 10 ribu untuk setiap orangnya. Sementara untuk wisatawan asing harga tiket dibandrol mulai Rp. 20 ribuan. Pelajar akan membayar lebih murah yakni hanya Rp. 3 ribuan saja. Dengan membayar sejumlah yang disebutkan Anda sudah bisa belajar mengenai adat toraja ataupun pemandangan yang pastinya indah dan mengagumkan.
Bagi Anda yang sedang singgah di Sulawesi tak ada salahnya untuk mengunjungi meseum yang kaya akan peninggalan leluhur ini. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota akan memudahkan Anda mengaksesnya, terutama untuk Anda yang merupakan wisatawan luar Sulawesi Selatan. Setelah mendarat di Makassar dari jalur udara yang membutuhkan waktu cukup panjang untuk sampai di lokasi yakni sekitar 8 jam perjalanan.
Sementara jika dari Rantepao jarak yang harus Anda tempuh hanya sekitar 10 km dimana waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 15 menitan. Anda bisa menggunakan berbagai kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Menuju Meseum Ne’ Gandeng juga ada tranportasi umum atau ojek yang biayanya sekitar Rp. 10 ribu hingga Rp. 20.000 untuk setiap orang. Jika ingin leluasa menggunakan kendaraan pribadi tentunya lebih nyaman.
Apalagai sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhkan pemandangan yang pastinya membuat penat Anda hilang. Wisata ini sangat cocok untuk Anda yang ingin mengenal tradisi Tana Toraha yang masih dijunjung tinggi dan dilakukan di area kawasan objek wisata ini. Areanya yang tidak terlalu luas juga memungkinkan Anda jelajahi tanpa membuat Anda lelah. Meskipun demikian tempat ini tetap menjadi tempat yang direkomendasikan di Toraja.
Kekayaan budaya Indonesia memang selalu berhasil menarik perhatian banyak pihak. Mulai dari masyarakat lokal hingga manca negara selalu penasaran terutama jika itu menyangkut Toraja. Pergi ke Sulawesi terutama ke Toraja tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi tempat wisata satu ini. Wisata budaya sekaligus mendapatkan bonus pemandangan alam yang menakjubkan.