Harga Tiket: Mulai Rp 2.000, Jam Operasional: 08.00-16.00 WITA, Alamat: Jl. Raden Suradi, Pangali-Ali, Kec. Banggae, Kab. Majene, Sulawesi Barat; Map: Cek Lokasi |
Tempat wisata di Indonesia tersebar di berbagai wilayah termasuk Sulawesi. Di Sulawesi ada beragam tempat wisata mulai dari wisata sejarah, wisata alam, hingga wisata kekinian. Museum Mandar di Majene merupakan salah satu tempat wisata yang menyajikan bukti-bukti peninggalan sejarah di masa lampau yang masih tersimpan rapi dan tertata di dalamnya.
Nama museumnya masih asing bagi sebagian besar wisatawan akan tetapi tempat wisata ini termasuk recommended untuk dikunjungi ketika musim liburan. Wisatawan yang datang berkunjung bisa mendapatkan pengetahuan baru seputar museum yang berada di kawasan Sulawesi Barat ini terutama bagi wisatawan dari luar daerah.
Meskipun usia museum sudah tua, namun bangunan museum tampak begitu artistik. Nuansa kolonialnya terasa sangat melekat ketika melihat bangunan museum ini. Karena memang museum tersebut dibangun pada saat Belanda menjajah Indonesia beberapa dekade silam sebelum Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Daya Tarik yang Dimiliki Museum Mandar
1. Bangunan Museum Merupakan Bekas Rumah Sakit
Museum bersejarah ini merupakan sebuah museum umum dimana pendiriannya adalah berdasarkan keputusan dari Seminar Kebudayaan I yang dilakukan di tanggal 2 Agustus 1984. Museum Mandar pada mulanya dikelola oleh swasta atau yayasan. Setelah itu museum beralih menjadi museum daerah.
Berdasarkan keputusan dari bupati atau kepala daerah Majene tingkat II di tahun 1989, museum tersebut beralih sebagai museum daerah Majene tingkat II kabupaten. Museum yang ada di Sulawesi Barat ini merupakan milik pemerintah kabupaten setempat dan pengelolanya adalah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
Museum bersejarah ini menempati bekas bangunan Boyang Tomonge di masa kolonial dan digunakan sebagai bangunan rumah sakit tingkat umum yang pertama kali ada di Kabupaten Majene. Bangunan tersebut didirikan di tahun 1900 dan menjadi salah satu saksi bisu dari perjuangan rakyat di jaman dulu dalam melawan penjajah.
2. Mempunyai Beragam Koleksi Benda Peninggalan Sejarah
Saksi bisu masyarakat Majene di jaman dahulu ini mempunyai dua ruangan yang berada di bagian kiri bangunan. Di dalam ruangan pertama terdapat koleksi pakaian pengantin dari kalangan raja dan juga bangsawan. Selain itu, ada juga alat musik tradisional serta topi.
Ruangan kedua di Museum Mandar terdapat peta wilayah dari Kerajaan Sendan, Kerajaan Banggae, dan Kerajaan Pamboang. Ada juga gambar silsilah para raja dari Kerajaan Balanipa mulai dari raja pertama sampai dengan raja yang terakhir. Di dalam koridor terdapat beragam fasilitas sterilisasi untuk alat medis.
Selain itu, terdapat juga ruang penyimpanan bendera dari Kerajaan Sendana, Kerajaan Pamboang, dan Kerajaan Banggae. Terdapat foto-foto hasil jepretan di tahun 1926-1935 dan peralatan rumah sakit di bagian ujung koridor. Di bagian kanan bangunan juga ada ruangan yang berisikan miniatur dari rumah adat dan koleksi sarung.
3. Karakteristik Bangunan Sangat Apik
Bangunan museum yang di dalamnya memiliki koleksi 1.304 buah yang meliputi koleksi biologi, sejarah, filologi, heraldik, teknologi, seni rupa, keramik, etnografi, geografi, geologi, hingga arkeologi ini mempunyai karakteristik bangunan yang sangat apik. Bentuk bangunan museum memanjang dengan karakteristik yang unik.
Di bagian depan Museum Mandar terdapat tulisan besar bertuliskan nama museum dengan alamat di bagian bawahnya. Warna cat tembok bangunannya krem dengan hiasan batu bata berwarna merah oranye di bagian temboknya. Terdapat beberapa jendela yang mengitari bangunan yang berwarna abu-abu muda.
Jika dilihat secara keseluruhan, bangunan museum tampak seperti bangunan khas kolonial Belanda sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Di bawah plakat bertuliskan nama museum, terdapat pagar berukuran pendek dengan warna khas putih di bagian atas dan abu-abu muda di bagian bawah yang mengelilingi bangunan museum.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi Museum Mandar terletak di Kabupaten Majene tepatnya berada di Kecamatan Banggae Jalan Raden Soeradi, Sulawesi Barat. Lokasinya bisa dikatakan cukup strategis sehingga sangat mudah untuk dijangkau. Jika Anda ingin berkunjung maka bisa menggunakan transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Lokasinya cukup dekat dengan kantor bupati Kabupaten Majene, hanya sekitar 1 km atau hanya 2-3 menit saja jika ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil melalui Jl. Gatot Subroto. Jika wisatawan menemukan Masjid Raudhatul Taqwa di sebelah kanan jalan, ambil jalan ke kiri yang terletak di seberang masjid tersebut untuk menuju ke lokasi.
Harga Tiket Masuk Museum Mandar
Untuk bisa masuk ke lokasi Museum Mandar, Anda tidak mebutuhkan biaya yang mahal karena Anda hanya perlu mengeluarkan uang adalah Rp 3.000 untuk pengunjung orang dewasa, Rp 2.000 untuk pengunjung anak-anak dan Rp 20.000 untuk pengunjung wisatawan mancanegara.
Untuk waktu berkunjung, Anda bisa datang setiap hari Senin sampai Minggu dan buka dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Namun, harga tiket bisa saja berubah setiap waktu sehingga wisatawan bisa menghubungi nomor telepon museum di nomor 081355220480 atau melalui email [email protected].
Pastikan sebelum berkunjung Anda sudah mengetahui peraturan yang berlaku di museum tersebut. Jadi Anda akan merasa nyaman kerikan berada di lokasi.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Museum Mandar
1. Menambah Ilmu Sejarah
Seperti halnya museum-museum pada umumnya, museum ini tentu memiliki koleksi benda-benda yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sebagian besar benda-benda di Museum Mandar merupakan peninggalan dari jaman colonial Belanda.
Setiap koleksi benda tentu sudah disediakan deskripsi tentang sejarah dari benda tersebut oleh pihak pengelola. Sehingga Anda bisa mempelajarinya dengan mudah.
2. Mengelilingi Museum
Jalan-jalan mengelilingi museum merupakan pilihan yang tepat Ketika berada disini. Di museum ini Anda akan menemukan beberapa ruangan yang diisi oleh koleksi benda-benda dengan nilai sejarah yang tinggi.
Jika Anda datang Ketika musim liburan sekolah, bisa jadi Anda akan bertemu dengan banyak anak sekolah yang tengah study tour.
3. Hunting Foto
Mencari spot yang tepat untuk berfoto adalah hal wajib Ketika berwisata. Begitu juga Ketika berkunjung ke museum ini. Di depan Museum Mandar selalu ramai dipadati wisatawan dari berbagai daerah maupun wisatawan dari mancanegara yang sedang sibuk hunting foto.
Arsitektur bangunan khasnya dengan jendela dan kusen pintu berwarna abu-abu muda menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Jika ingin memperoleh foto maksimal, alangkah baiknya jika berfoto saat cuaca sedang cerah.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Museum
Museum Mandar memiliki fasilitas yang lengkap seperti menyediakan fasilitas umum seperti toilet, tempat parkir dan tempat duduk untuk bersantai. Tempat wisata bersejarah ini sangat tepat untuk Anda yang ingin memanjakan mata dengan berbagai benda bersejarah.
Fasilitas yang tersedia disana tergolong cukup lengkap seperti museum populer pada umumnya. Hanya saja, wisatawan harus mengikuti setiap peraturan yang ada disana.
Hal ini dikarenakan museum menyimpan benda-benda antik yang merupakan benda peninggalan Belanda pada jaman dahulu. Sehingga benda-benda tersebut harus selalu dijaga dan dilestarikan.
Museum Mandar menjadi tempat wisata yang tepat bagi wisatawan pecinta sejarah karena disana wisatawan bisa mempelajari segala hal terkait suku Majene dan cerita di masa lampau saat melawan penjajah Belanda.