Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00-19.00 WITA, Alamat: Jl. Balaikota No.11, Baru, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Makassar merupakan salah satu wilayah yang kerap dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Terkenal akan sejarahnya, dimana lika liku perjalanan kota cantik tersebut hingga bisa seperti sekarang telah tergoreskan dengan lengkap di Museum Kota Makassar.
Berkunjung ke daerah baru tidak melulu tentang wisata alam maupun wisata kulinernya semata, sebab wisata sejarah ternyata tidak kalah menarik untuk dikupas lebih dalam. Begitu pula ketika kamu sedang berlibur ke kota Makassar, belum lengkap tanpa mengunjungi museum kota Makassar sebelum berangkat menjelajahi kecantikan alam maupun budayanya. Untuk mengenalnya lebih dekat, silahkan simak ulasan berikut.
Menelisik Sejarah Singkat Museum Kota Makassar
Museum kota Makassar, sebenarnya didirikan berkat inisiatif walikota Makassar bernama Amiruddin Maula yang saat itu menjabat. Pendirian museum tersebut bukanlah sekedar iseng semata, sebab sang walikota tengah berupa mewariskan segala pengetahuan mengenai sejarah kota kesayangannya tersebut hingga bisa secantik sekarang. Lika liku perjalan hidupnya inilah yang menarik untuk dikupas lebih dalam.
Sebelum dialihkan menjadi sebuah museum, bangunan yang telah didirikan sejak 1916 silam tersebut dahulunya difungsikan sebagai kantor Balaikota pada masa pemerintahan Belanda. Berdasarkan tahun pembangunan, wajar jika gaya arsitekturnya mengusung konsep art deco yang tampak menawan bahkan jika dilihat dari kejauhan. Warna putih pada dinding yang dipadukan dengan warna merah marun di bagian atapnya, membuatnya tampak menarik.
Layaknya museum pada umumnya, gedung berlantai dua dengan gaya Eropa abad 17 ini menyimpan aneka macam benda bersejarah. Tidak tanggung tanggung, jumlah benda bersejarahnya pun mencapai sekitar 460 yang tentu saja telah berumur ratusan tahun. Banyaknya benda bersejarah yang dipajang, membuat siapapun bisa merasakan bagaimana kehidupan orang orang pada zaman tersebut.
Sejak memasuki area gedung bersejarah ini, pengunjung bisa merasakan nuansa kolonial Belanda yang cukup kental berkat dinding dindingnya yang tebal dan dipadukan dengan beberapa jendela kayu yang lebar. Bahkan ada pula ornamen gantung tampak awet dan terjaga dengan baik sudah berhasil membawa pengunjung ke masa lampau. Hanya dari membayangkannya saja, dapat dirasakan betapa kerennya bangunan tersebut.
Setapak demi setapak memasuki bangunannya, tampak jelas perjalanan panjang dari kota Makassar dan bagaimana perubahannya dari zaman ke zaman tampak terekam rapi dan sempurna. Pada lantai pertamanya terdapat aneka lukisan klasik dari peninggalan Belanda, berbagai benda arkeologi, beberapa foto hasil dokumentasi bagaimana perkembangan kota Makassar, serta aneka mata uang yang berlaku pada masa penjajahan hingga saat ini.
Sedangkan di lantai dua lebih didominasi dengan berbagai foto dokumentasi, lambang lambang kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan, sebuah meja yang kononnya pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang, serta aneka pernah pernik tradisional kerajinan rakyat. Karena telah berumur ratusan tahun lalu, beberapa barangnya terlihat berdebu dan sedikit usang mengingat usianya yang sudah cukup tua.
Meski hanya berupa pajangan, namun dibalik itu semua tersimpan cerita perjuangan dan sejarah panjang bagaimana kegigihan, kecerdasan, dan keberanian para pendahulu. Berkat berdirinya museum ini, siapapun yang tertarik mengulik sejarah kota Makassar dapat menelisik lebih jauh. Ditambah lagi dengan banyaknya peninggalan yang dipanjang, seakan pengunjung dibawa kembali perjalanan Makassar hingga seperti sekarang.
Beberapa Koleksi Benda Bersejarah di Museum Kota
Usai menelusuri sejarahnya, saatnya untuk mengulik koleksi benda bersejarah yang berada di dalam museum tersebut. Benda benda bersejarah tersebut dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti bola bola meriam, keramik, koleksi mata uang, koleksi dokumen, hingga benda benda arkeologi. Tentu saja semua benda tersebut tersimpan rapi dan terawat dengan baik di dalam museum satu ini.
Benda peninggalan paling menarik perhatian pengunjung, datang dari sebuah meriam berusia sekitar 300 tahun lamanya. Bukan hanya meriamnya saja, sebab bola bola meriamnya juga ditemukan dan seakan menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan pada masa itu. Konon beberapa bola meriah tersebut pernah dilontarkan Belanda ketika tengah memborbardir Benteng Somba Opu.
Selain peninggalan bekas peperangan, disini juga tersimpan beberapa koleksi dokumen penting. Mulai dari perjanjian Bungaya yang berlangsung antara VOC dan Sultan Hasanuddin, peta udara Makassar, dan peta Benteng Somba Opu. Seakan menjadi bukti kuat, bahkan koleksi dokumen tersebut dilengkapi dengan beberapa koleksi foto dari beberapa zaman yang menarik untuk dilihat.
Beberapa foto yang dipajang tersebut meliputi foto pembangunan bersejarah dari kota Makassar, mulai dari yang masih berdiri kokoh hingga saat ini hingga bangunan yang sudah musnah dan sudah rata dengan tanah. Disini pula pengunjung bisa menemukan jepretan yang berisikan pelayaran seorang asal Makassar ke Australia, hanya untuk mencari teripang. Berdasarkan foto yang ada, diperkirakan peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1881 hingga tahun 1907 silam.
Foto yang tidak kalah menarik dan berhasil mencuri perhatian yaitu beberapa foto bangunan ibadah. Mulai dari Gereja Katedral, Mesjid Melayu, hingga Mesjid Katangka terpanjang rapi dan seakan menceritakan bagaimana kekokohan bangunan tersebut pada jamannya. Bahkan disini pengunjung bisa melihat koleksi dari foto mendiang walikota Makassar benama Daeng Patompo, dan beberapa foto mantan walikota Makassar lainnya.
Tidak kalah menarik, disini kamu juga bisa menemukan koleksi mata uang dari berbagai generasi berbeda. Mulai dari mata uang pada masa VOC, mata uang Kerajaan Gowa, hingga mata uang bergambar Ratu Wilhelmina dan lengkap beserta patungnya. Di tempat ini pula, pengunjung dapat melihat keramik cantik yang konon bernama keramik China dan Jepang. Bukan sembarang keramik, ternyata keramik tersebut berasal dari Dinasti Ming di abad 14 hingga abad 17.
Keramik bersejarah tersebut tidak serta merta hadir di kota Makassar, namun dibawa oleh para pelaut Makassar dari negeri mereka berasal. Inilah mengapa keramik tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi dan pantas dipamerkan bersama dengan benda bersejarah lainnya. Semua benda peninggalan yang tersimpan di dalam museum tersebut memiliki arti dan cerita beragam, sehingga penting untuk diceritakan kembali kepada anak cucu bagaimana perjuangan yang terjadi.
Kegiatan Menarik Dilakukan Selagi di Museum Kota Makassar
Aktifitas menarik ketika berada disana yaitu saat pengunjung mencoba menilik satu per satu ruas di setiap bangunan, sembari memperhatikan setiap benda peninggalan sejarahnya. Semakin banyak melihat benda dan cerita di baliknya, semakin dalam pula larut dalam kekaguman tiada hentinya terlontar. Hanya dengan mengunjungi museum ini, kamu pasti bisa merasakan telah berkeliling seluruh kota Makassar versi zaman dahulu hingga saat ini.
Apabila masuk ke lantai dua, pengunjung akan disuguhkan dengan benda peninggalan yang tidak kalah keren untuk dilihat dari dekat termasuk koleksi Maula Art Galeri. Sesuai dengan namanya, koleksi yang dipamerkan terdiri dari berbagai pernah perik tradisional. Dari sekian banyak aksesoris yang ada, umumnya berasal dari hasil kerajinan rakyat yang kemudian disimpan sebagai benda peninggalan pada masanya.
Kota Makassar dianggap sebagai wilayah yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Bukan hanya karena wisata alam ataupun hanya ingin mencicipi aneka kulinernya semata, namun karena penasaran bagaimana sejarah kota cantik tersebut bisa berada di titik sekarang ini. Dengan mengenali sejarahnya, kamu akan memahami dan lebih mengetahui betapa menariknya kota tersebut bukan hanya diluar dari tampilannya saja.