Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00-16.00 WITA, Alamat: Jl. K. H. Wahid Hasyim No.39, Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Wisata Sejarah Museum Balla Lompoa – Menjadi sebuah liburan yang menyenangkan jika kita bisa datang ke tempat-tempat wisata tetapi juga mendapat wawasan. Tentu hal ini bisa kita dapatkan jika berlibur dan mengajak anak-anak untuk mengenal museum di berbagai wilayah. Seperti yang ada di Museum Balla Lompoa, museum yang ada di Sulawesi Selatan dan menarik perhatiaTn para wisatawan baik lokal ataupun dari wilayah lain.
Museum seolah menjadi saksi sejarah tentang apa yang terjadi di masa lampau. Benda-benda penting yang perlu disimpan dan dirawat, menjadi pengetahuan untuk setiap generasi. Mulai dari tombak rotan yang berambut ekor kuda hingga parang besi tua bisa Anda temukan di museum ini. Wisata sejarah bagi siapa saja yang ingin memperkaya wawasannya.
Sejarah Museum Balla Lompoa
Bangunan Museum ini memiliki bentuk rumah yang khas Bugis dan merupakan rumah panggung terbuat dari kayu ulin atau besi. Juga dibangun di atas lahan yang luasnya cukup besar sekitar 1 hektar. Bangunan ini dibatasi pagar tembok tinggi dan ada dua bagian di dalam bangunannya. Yang pertama adalah ruang utama sebesar 60×40 meter dan ada kamar pribadi raja, penyimpanan benda yang bersejarah hingga bilik kerajaan yang ukurannya masing-masing adalah 6×5 meter.
Ada ruangan teras atau penerima tamu yang berukuran 40×4,5 meter. Pada bangunan ini juga terdapat ciri khas dari rumah bugis yakni banyak jendela yang berukuran 0.5×0.5 meter. Dulunya bangunan ini merupakan bekas istana yang merupakan gabungan dari bangunan-bangunan utama serta bangunan pendukung yang saling berhubungan.
Penghubung bangunan ini lah merupakan sebuah tangga yang tingginya mencapai sekitar dua meter. Sementara di tahun 1978 hingga 1980, museum ini dalam sejarah dilakukan restorasi yang akhirnya diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Subadio sebagai Dirjen Kebudayaan. Untuk pembiayaannya sendiri berasal dari Pemda setempat yang memberi dana sekitar 25 juta rupiah per bulan untuk dilakukan perawatan museum secara keseluruhan.
Sampai saat ini tentu diharapkan museum masih dalam kondisi terawat. Baik dari segi bangunan hingga dari benda-benda bersejarah yang ada di dalamnya.
Daerah Museum Balla Lompoa
Daerah Gowa, Makassar memang memiliki sarana wisata sejarah yang cukup menarik. Tentu jawabannya adalah Museum Balla Lompoa yang mana arti kata Balla sendiri dalam bahasa Makassar berarti rumah yang besar. Sementara Museum balla Lompoa juga berdiri megah yang merupakan bagian dari kota Sungguminasa.
Jika bicara mengenai Sejarah Museum ini tentu sangat berkaitan dengan Kerajaan Gowa. Sebab, bangunan museum ini adalah rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang dulunya didirikan di masa pemerintahan Raja Gowa ke 31 yang bernama Mangngi-mangngi Daeng Matutu di tahun 1936.
Kerajaan Gowa sendiri dulunya memang besar di Nusantara dan terkenal diantara banyak kerajaan besar lainnya. Gowa sendiri termasuk ke dalam sejarah kerajaan Islam yang ada di Indonesia. Juga merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang memiliki pengaruh dengan kekuasaan yang cukup besar.
Kejayaan dari Kerajaan Gowa sendiri puncaknya adalah ada di abad CVI dengna pusat yang juga selalu berganti tempat. Mulai dari bukit Tamalate hingga ke Delta sungai Jenebrang. Hal ini dikarenakan telah dipindahkan oleh Raja Gowa IX yang namanya adalah Tumapakrisika Kallongan dengan waktu yang berdekatan bersama pembangunan Benteng Somba Opu.
Untuk pemindahan pusat kerajaan di tahun 1510 sendiri memang membuat Gowa perlahan menjadi sebuah pusat perdagangan yang bisa menggantikan peranan dari Malaka. Saat itu malaka memang telah jatuh ke tagan Portugis di tahun 1511. Sementara Kerajaan Gowa sendiri bertahan selama satu abad lebih sebelum kekalahannya dari VOC melalui perang Makassar yang emang disebut berlangsung lama dan melelahkan.
Perang Makassar diketahui berlangsung sejak tahun 1666 hingga 1669 dan terjadi melawan VOC dengan sejarah VOC Belanda. Pada saat itu Sultan Hasanuddin dibantu oleh kesultanan Bone yang memang dikuasai oleh Dinasti Suku Bugis dan memiliki raja bernama Arung Palakka.
Koleksi Museum Balla Lompoa
Dalam sejarah museum ini memang bernilai tinggi dan bukan hanya karena ada banyaknya nilai sejarah tetapi juga karena koleksi-koleksi yang dibuat daari eas ataupun batu mulia lainnya. jumlahnya sekitar 140 koleksi benda-benda kerajaan yang nilainya tinggi seperti gelang, mahkota, keris dan juga benda lainnya yang terbuat dari emas murni serta berhiaskan berlian dan batu permata lain.
Sementara di ruang pribadi raja diketahui terdapat mahkota yang bentuknya seperti lima kelopak bunga teratai dengan berat sekitar 1,768 gram dan juga bertabur 250 buah permata dan adanya berlian. Mahkota ini konon dibuat di abad ke 14 dan digunakan oleh Raja Gowa pertama serta menjadi simbol pusaka milik dari Kerajaan Gowa. Mereka menggunakannya dalam upacara pelantikan raja Gowa lainnya. Mahkota ini bisa Anda lihat dalam bentuk replika di Museum Balla Lompoa.
Selain mahkota, para pengunjung bisa melihat adanya tatarapang yakni keris emas dengan bobot 986,5 gram dan panjang 51 cm serta lebarnya 13 cm. Keris ini merupakan hadiah dari Kerajaan Demak. Ada juga beberapa benda bersejarah seperti 10 buah tombak, 7 buah naskah lontas dan dua kita Alquran yang ditulis tangan pada tahun 1848.
Koleksi lainnya adalah tombak rotan berambut ekor kuda atau yang disebut dengan panyanggaya barangan. Ada juga parang besi tua yang disebut Lasippo, senjata sakit milik raja yang masih berkuasa atau disebut sudanga. Sementara gelang emas berkepala naga disebut Ponto janga-janganya. Koleksi lainnya memiliki kalung kebesaran yang disebut kolara, anting yang terbuat dari emas murni dan kancing emas yang disebut kancing gaukang.
Lokasi Museum Balla Lompoa
Untuk menjangkau area museum ini Anda bisa menggunakan transportasi roda empat atau roda dua. Lokasinya berada di 15 km sebelah selatan dari pusat kota Makassar. Tepatnya berada di Jalan Sultan Hasanuddin 48, Sungguminasa, Sumba Opu. Jaraknya bisa Anda tempuh dengan perjalanan yang menggunakan kendaraan pribadi dan juga angkutan umum serta masuk tanpa adanya pungutan biaya.
Anda bisa datang pada pukul 08.00 hingga 16.00 yang nantinya akan dibangun oleh pihak pelayanan jasa pemandu. Mereka akan memberi informasi kepada pengunjung mengenai sejarah museum Balla Lompoa dan segala jenis yang berhubungan dengannya. Bahkan tersedia juga adanya jasa penyewaan baju adat dimana para pengunjung bisa berfoto menggunakan baju tersebut.
Museum memang untuk banyak orang identik dengan kata kuno dan juga antik. Maka dari itu tak semua orang senang menjadikan wisata ke museum-museum yang ada di berbagai daerah. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah dari museum ini kita bisa belajar banyak mengenai apa yang terjadi di Indonesia pada zaman dahulu. Museum merupakan tempat untuk melestarikan atau menyimpan segala bentuk peninggalan sejarah bangsa. Hal ini yang juga merupakan kegunaan dari Museum Balla Lompoa yang ada di Sulawesi Selatan.