Sanggau memiliki makanan khas yang nikmat dan lezat untuk dicicipi. Cara penyajian makanan khas yang unik menambah daya tariknya. Inilah beberapa makanan khas Sanggau yang layak dicoba untuk menambah petualangan rasa Anda.
Sanggau adalah salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat, yang tidak hanya menghadirkan panorama keindahan alamnya saja. Ragam makanan yang terdapat di kota ini sudah tidak diragukan lagi keunikannya. Tidak hanya unik, makanan khas Sanggau juga terkenal akan kelezatan cita rasanya. Lantas, apa saja makanan khas Sanggau yang tidak boleh Anda lewatkan? Berikut ulasannya!
1. Kelezatan Sungkui
Sungkui merupakan salah satu makanan khas Sanggau dengan bahan dasar beras yang dikukus menggunakan daun keririt atau orang setempat biasa menyebutnya daun sungkui. Makanan khas ini memiliki bentuk lonjong memanjang seperti lontong, akan tetapi sedikit lebih tipis. Daun sungkui yang membungkus makanan ini menghasilkan aroma wangi yang sangat khas.
Daun keririt atau daun sungkui yang digunakan untuk membungkus makanan ini sangat marak tumbuh di daerah Sanggau ini. Penyajian dari makanan Sungkui ini mirip dengan lontong, yaitu disajikan bersama dengan opor ayam. Selain itu, makanan khas Sungkui ini juga dapat bertahan hingga empat hari lho, dan tidak mudah basi meskipun tidak dipanaskan.
Layaknya ketupat jika di Jawa, makanan Sungkui ini menjadi salah satu makanan favorit yang disajikan dalam jamuan acara hari raya Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri masyarakat setempat. Tak hanya itu, makanan ini biasa disajikan untuk tamu penting yang berkunjung di Sanggau. Mulai dari pejabat hingga tamu kehormatan bagi kerajaan.
Dikalangan kerajaan, yaitu Keraton Surya Negara Sanggau, makanan ini menjadi menu yang wajib ada. Pangeran Drs. Gusti Arman Ratu Surya Negara juga mengatakan bahwa, makanan khas satu ini tidak hanya sekedar menjadi makanan tradisional masyarakat ini, tetapi juga menjadi menu andalan untuk tamu kehormatan kerajaan.
2. Sotong Pangkong
Makanan khas Sanggau berikutnya adalah Sotong Pangkong. Makanan Sotong Pangkong ini makanan olahan dari sotong atau cumi. Uniknya, pengolahan dari makanan ini masih terbilang unik, yaitu, sotong atau cumi diolah secara manual dengan dibakar, kemudian dipukul menggunakan martil hingga bentuknya gepeng. Setelah itu, barulah ditusuk dengan menggunakan bambu ramping.
Biasanya, penyajian makanan ini disajikan dengan kuah kacang dengan rasa pedas dan sedikit asam. Selain itu, Sotong Pangkong juga memiliki dua varian rasa yang terkenal yaitu rasa kacang dan rasa ebi. Kuliner Sotong Pangkong ini menjadi makanan yang khas saat disajikan pada bulan Ramadhan. Pasalnya penjualan dari makanan ini meningkat selama bulan suci ini.
Kabar baiknya lagi, makanan khas ini bisa tahan lama simpan. Karena itu, jangan ragu untuk mencoba makanan khas satu ini untuk menu oleh-oleh saat berkunjung di Kalimantan Barat. Kuliner khas Sotong Pangkong ini bisa mudah Anda temukan, bahkan di sepanjang jalan Sanggau. Para pengunjung yang datang pun tidak hanya dari Sanggau saja, melainkan juga dari luar kota.
Sensasi mengunyah rasa gurih dari makanan Sotong Pangkong dimana cumi yang dibakar dan digepeng ini, ditambah dengan kuah kacang yang dicampur cabai dan sedikit garam, membuat makanan khas satu ini banyak digemari semua kalangan. Tidak hanya orang tua saja, melainkan anak-anak hingga kalangan remaja.
3. Chai Kwe
Kemudian, ada makanan yang terkenal, yang selalu menjadi oleh-oleh khas Sanggau bagi para wisatawan yang berkunjung disana, yaitu Chai Kwe atau biasa dikenal dengan Choi Pan. Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur Tionghoa, kuliner khas satu ini memang menjadi kuliner khas masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Jika dilihat sepintas, kuliner khas satu ini sangat mirip dengan makanan khas negeri Sakura, dimsum, karena memiliki tekstur luar yang tipis, berwarna putih. Atau mirip dengan jajanan pastel dan kroket. Akan tetapi, pengolahannya pun juga berbeda tentunya. Jika pastel, pengolahannya dengan cara digoreng, tetapi Chai Kwe ini dikukus sebelum disajikan.
Luaran kulit tipis pada Chai Kwe terbuat dengan bahan dasar sagu dan tepung beras. Isian dari Chai Kwe juga beragam, seperti bengkoang dan talas yang dicampur ebi, atau rebung dan kucai yang diiris. Jika Anda ingin menjadikan makanan satu ini untuk oleh-oleh, pastikan untuk segera memakannya. Karena, makanan ini tidak menggunakan pengawet dan dibuat dengan dikukus.
Jika Anda sedang berlibur di Sanggau, dan penasaran akan ketersediaan makanan khas satu ini, Anda bisa mudah menemukan hidangan ini di gerai-gerai khusus oleh-oleh khas Sanggau. Umumnya, untuk satu porsi Chai Kwe berisi sepuluh buah, akan tetapi, Anda bisa memesan jumlahnya sesuai selera yang ingin dibawa pulang.
Anda juga bisa menemukan kuliner ini di Pontianak. Untuk di Pontianak, terdapat beberapa tempat yang khusus menjual jenis kuliner satu ini. Anda bisa menemukannya di sepanjang Jalan Siam dan beberapa sisi kota Pontianak. Cita rasa gurih dan enak ditambah dengan cocolan kecap, dari makanan khas satu ini sangat patut Anda coba ketika berkunjung di Sanggau.
4. Kue Bingke Berendam
Oleh-oleh khas Sanggau lain yang bisa menjadi jajanan para wisatawan yaitu kue Bingke Berendam. Terdapat dua varian kue Bingke, yaitu, kue Bingke biasa dan kue Bingke Berendam. Kedua varian kue Bingke ini memiliki perbedaan sesuai dengan cara pembuatannya. Selain itu, kue ini juga menjadi salah satu dari 41 jenis kue yang digunakan dalam tradisi Banjar!
Selain menjadi salah satu kue yang digunakan untuk tradisi acara khusus seperti pernikahan, kue ini juga sering digunakan untuk kudapan sarapan, atau teman minum kopi dan teh. Kue ini tidak hanya terkenal di provinsi Kalimantan Barat saja, tetapi juga terkenal di negara tetangga yaitu Brunei Darussalam hingga Malaysia.
Bahan dasar dari kue Bingke yaitu terbuat dari tepung, telur, susu, gula dan garam yang dibuat menjadi adonan, kemudian dicetak dalam cetakan yang berbentuk bunga. Untuk bingke biasa, diolah dengan cara dipanggang. Sedangkan bingke jenis berendam diolah dengan cara dikukus. Rasa yang ditawarkan pun sangat bervariasi, mulai dari ubi, susu, original dan keju.
Dalam pembuatan kue Bingke memang membutuhkan sedikit ketelatenan. Pasalnya, sebelum disajikan, ada baiknya kue bingke harus dipanggang dua kali. Pertama, diatas kompor kemudian dipanggang lagi di dalam oven agar mendapatkan kematangan yang sempurna. Sedangkan untuk kue bingke berendam cukup dimasak dengan dikukus saja.
Makanan khas ini, juga menjadi menu favorit masyarakat Sanggau saat bulan Ramadhan. Rasa manis dan bertekstur lembut, bisa Anda cicipi sebagai salah satu menu penting yang saat kamu berada di Sanggau. Anda bisa membeli kue berendam dengan harga sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 20.000 saja. Sangat ekonomis untuk dijadikan oleh-oleh bukan!
5. Dodol Lidah Buaya
Masyarakat Sanggau terkenal akan olahan makanan dengan bahan dasar lidah buaya. Jika selama ini Anda tahu, pemanfaatan lidah buaya sebagai perawatan kulit, kini lidah buaya juga bisa diolah menjadi makanan lho! Produk lidah buaya sangat digemari para wisatawan untuk jajanan oleh-oleh karena memberi cita rasa baru yang unik dan menarik.
Dodol lidah buaya memiliki tekstur yang terbilang kenyal dan juga seperti kebanyakan dodol lain yaitu memiliki cita rasa yang manis. Tak heran, jajanan dodol lidah buaya menjadi salah satu jajan yang sering dibeli wisatawan lokal sampai mancanegara. Anda tak perlu risau jika ingin membeli dodol lidah buaya ini sebagai oleh-oleh yang akan dibawa pulang.
Dalam pembuatan dodol ini tentunya dengan lidah daging lidah buaya sebagai bahan dasarnya. Daging lidah buaya yang dipakai untuk membuat dodol ini tentunya lidah buaya tanpa lendir dan kulit. Kemudian campuran bahan lain seperti gula pasir, gula merah, tepung beras, santan kelapa dan garam.
Dalam proses pembuatan dodol lidah buaya ini memang terbilang agak lama. Setelah semua bahan yang disebutkan diatas dicampur, kemudian harus dimasak dengan api sedang dan dalam pembuatannya harus diaduk selama kurang lebih empat jam hingga adonan membentuk dodol pada umumnya. Setelah adonan membentuk dodol, kemudian dodol pun siap untuk dipotong-potong kecil dan dibungkus untuk disajikan.
Anda cukup merogoh kocek sekitar Rp. 25.000 untuk berat dodol lidah buaya sebesar 250 gram. Anda juga tidak perlu khawatir dengan keawetan dodol lidah buaya ini. Bisa dipastikan dodol lidah buaya memiliki ketahanan yang baik yaitu selama kurang lebih dua minggu, sehingga sangat layak untuk dikonsumsi, jika Anda ingin membawa pulang untuk oleh-oleh.
Itulah rekomendasi makanan khas Sanggau yang bisa menjadi referensi, ketika sedang berlibur kesana. Makan khas ini wajib dibeli oleh para wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang dirumah. Harga dari kuliner khas Sanggau ini juga terbilang sangat murah dan kualitasnya layak diacungi jempol, yang bisa menjadi pilihan buah tangan untuk saudara.