Terinspirasi oleh Kisah Sejarah Kerajaan Tidung, Baloy Mayo Adat Tidung di Tarakan menghadirkan kemegahan budaya dengan keindahan yang memukau.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: 08.00-17.00 WITA, Alamat: Karang Anyar Pantai, Kec. Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara; Map: Cek Lokasi |
Kalimantan memiliki kekayaan budaya, nilai sejarah dan keindahan alam yang melimpah, salah satu suku yang menawarkan destinasi wisata sejarah yang menarik adalah suku Tidung. Tepat di kota Tarakan, terdapat banyak kekayaan budaya yang disimpan di Baloy Adat Suku Tidung juga atau rumah adat.
Rumah adat ini telah diresmikan sejak tahun 2018 lalu, bangunan yang cantik ini menjadi objek wisata populer di Tarakan. Baloy Mayo merupakan istilah dalam bahasa Tidung yang berarti rumah panjang tradisional yang menjadi pusat kehidupan. Kamu bisa menjelajahi dan melihat banyak benda bersejarah di sini. Mari kita simak keindahan Baloy Mayo Adat Tidung!
Kearifan Lokal Adat Tidung Yang Penuh Sejarah
1. Kisah Sejarah Kerajaan Tidung
Tarakan, yang kini gemerlap sebagai kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara, memikat dengan kisah sejarah yang tidak terlupakan tentang Kerajaan Tidung. Pada suatu masa yang jauh, di antara tahun 15511 hingga 11916 Masehi, terbentuklah sebuah kerajaan yang legendaris, dikenal sebagai Kerajaan Tarakan (atau disebut juga dengan nama Kalkan atau Kalka).
Kerajaan ini awalnya masuk ke dalam wilayah Kalimantan Timur, namun pada tahun 2012 pulau Tarakan telah resmi menjadi bagian Kalimantan Utara. Luas kerajaan ini membentang hingga Salimbatu.
2. Indahnya Kemegahan Baloy Mayo Adat Tidung
Anda masih dapat menjelajahi jejak sejarah kejayaan Kerajaan Tidung yang begitu memukau di Baloy Mayo Adat Tidung. Keindahan rumah adat yang luar biasa ini merupakan hasil karya mandiri dari mereka yang menjaga adat suku Tidung. Keelokan rumah adat ini akan segera mencuri perhatian Anda saat mengunjunginya.
Rumah adat ini dipersembahkan dengan megah menggunakan bahan dasar kayu ulin, dengan struktur bangunan yang menjulang tinggi, hampir seolah-olah mengambang di udara tanpa bersentuhan dengan tanah. Konsep pembangunan menggunakan arsitektur suku Tidung Pesisir (Ulun Pagun) yang begitu indah, membuat kamu takjub saat melihatnya!
3. Terdapat Empat Ambir (Ruangan) Utama
Di Baloy Mayo Adat Tidung Tarakan, terdapat empat ruangan utama yang memiliki peran penting dalam menjalankan tradisi adat. Ruangan pertama adalah “ambir kiri,” yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima pengajuan perkara atau masalah adat dari masyarakat.
Selanjutnya, terdapat “ambir tengah” atau “lamin bantong,” yang menjadi tempat utama untuk melangsungkan sidang dalam proses pengambilan keputusan terkait perkara adat. Ruangan ketiga adalah “ambir kanan” atau “ulad kemagot,” digunakan sebagai tempat istirahat setelah menjalani proses perkara adat.
Dan yang terakhir, ruangan “lamin dalom” yang dianggap sebagai singgasana bagi kepala adat besar Dayak Tidung, mencerminkan simbol kekuasaan dan otoritas dalam komunitas mereka. Dengan keempat ruangan ini, Baloy Mayo Adat Tidung Tarakan menjadi tempat yang kaya akan tradisi dan makna dalam menjalankan hukum adat mereka.
4. Bagian Lain Dari Empat Ambir Utama Yang Harus Kamu Ketahui
Selain empat ruangan utama, terdapat bangunan lain di bagian belakang rumah yang didirikan di atas kolam ikan. Bangunan ini bernama lubung kilong atau tamba bayanginum. Tempat ini berfungsi untuk menampilkan kesenian suku Tidung seperti tarian jepen. Pengunjung dapat memberi makan ikan yang berada di kolam dan mengambil foto di tempat ini.
Tidak hanya itu, masih terdapat bangunan lain yang bisa kamu eksplorasi nih. Di sudut tersembunyi yang paling belakang, terdapat sebuah ruangan pertemuan yang disebut sebagai “lubung intamu.” Ruangan ini memiliki peran yang sangat istimewa, yaitu sebagai tempat keramat bagi pertemuan masyarakat adat. Di dalamnya, terselip sejumlah foto bersejarah yang menggambarkan wajah-wajah para petinggi suku Tidung yang telah berjasa dalam sejarah panjang mereka.
5. Lokasi Dan Aksesibilitas
Baloy Mayo Adat Tidung ini terletak di Karang Anyar Pantai, Tarakan Bar., Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kamu bisa melakukan perjalan dari Bandar Udara Internasional Juwata dan mengambil arah utara menuju ke Jl. Bandara Juwata.
Selanjutnya kamu harus belok kiri menuju Jl. Aki Babu sejauh 100 meter. Kamu akan membutuhkan waktu sekitar 8 menit menggunakan kendaraan motor dan membutuhkan waktu sekitar 10 menit menggunakan mobil.
6. Fasilitas Yang Tersedia
Selain mengeksplorasi indahnya bangunan Baloy Mayo Adat Tidung Tarakan sambil belajar mengenai sejarahnya. Disini kamu juga bisa menikmati makanan adat suku Tidung. Terdapat rumah makan di area rumah adat.
Selain itu, juga terdapat toko oleh-oleh bagi kamu yang ingin membeli souvenir atau camilan khas suku Tidung. Sebagai penunjang, terdapat juga area parkir yang cukup luas, toilet dan mushola.
7. Jam Operasional Dan Tiket Masuk
Kamu bisa berkunjung ke tempat ini mulai pukul 07.30-17.00 WITA, tiket masuk yang harus dibayar cukup murah yaitu Rp. 3000/orang. Selain itu tiket masuk, kamu akan dikenakan biaya parkir motor sebesar Rp. 5.000 dan parkir mobil sebesar Rp. 10.000. Cukup worth it sekali, dengan harga murah kamu sudah bisa menjelajahi keindahan dan kisah sejarah suku Tidung.
8. Waktu Yang Tepat Berkunjung Ke Tarakan
Bulan Desember adalah saat yang paling tepat untuk merencanakan perjalanan ke Tarakan. Selain menikmati keindahan Baloy Mayo Adat Tidung, Anda juga akan berkesempatan untuk menyaksikan sebuah pagelaran tradisional yang sangat menarik, yaitu iraw tengkayu.
Upacara tradisional yang berasal dari suku Tidung ini diadakan dengan cara yang begitu khas, yaitu dengan menghanyutkan sesaji ke dalam lautan. Biasanya, ritual ini dilakukan di Pantai Amal, menciptakan suasana yang begitu memukau. Selain itu, masih banyak festival dan pertunjukan kesenian yang dapat kamu saksikan di bulan Desember. Hal ini karena bertepatan dengan hari jadi kota Tarakan.
9. Tips Saat Kamu Berkunjung Ke Baloy Mayo Adat Tidung
Ada beberapa tips yang harus kamu perhatikan saat berkunjung ke Baloy Mayo Adat Tidung di Tarakan ini, kamu harus menjaga sikap dan menghargai benda peninggalan suku Tidung. Kamu tidak boleh merusak atau memindahkan barang dari tempat asalnya.
Kamu juga dianjurkan memakai pakaian yang sopan, hal ini untuk menunjukkan bahwa kamu menghargai budaya atau sejarah yang terkandung di dalam Baloy Mayo Adat Tidung tersebut. Jangan membuang sampah sembarangan, selalu jaga kebersihan area rumah adat saat kamu berkunjung kesana.
Baloy Mayo adalah simbol budaya yang sangat berarti bagi masyarakat suku Tidung di Kalimantan Utara. Rumah adat ini menyimpan banyak nilai sejarah dan tradisi suku Tidung yang dijaga dan disampaikan kepada generasi muda. Kunjungi Baloy Mayo Adat Tidung dan lestarikan budaya serta sejarah suku Tidung!