Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Saluki, Kec. Gumbasa, Kab. Sigi, dan Danau Tambing, Desa Sedoa, Kec. Lore Utara, Kab. Poso, Sulawesi Tengah; Map: Cek Lokasi |
Kekayaan Indonesia sebagai negara yang terus-menerus mengembangkan pariwisata di dalamnya memang patut disyukuri. Tak lain karena alam seperti memberikan keragaman dan daya tarik terus menerus. Jika selama ini hanya mendengar adanya taman nasional berupa kekayaan bawah laut maka berbeda dengan Lore Lindu. Taman Nasional Lore Lindu merupakan keindahan alam yang menambah deretan wisata menarik di Indonesia.
Sebagai negara yang ada di wilayah tropis tak heran jika Indonesia juga memiliki berbagai macam tipe ekosistem. Beberapa diantaranya juga sudah dijadikan sebagai Taman Nasional. Seperti Taman Nasional Lore Lindu. Tempat ini menjadi referensi liburan paling menarik yang bisa dikunjungi oleh siapa saja dan darimana saja.
Taman Nasional Lore Lindu ini terletak di dua kabupaten yakni Doanggal dan Poso di Sulawesi Tengah. Destinasi wisata ini memiliki luas hingga 231.000 hektare dan menjadi rumah untuk flora dan fauna endemik langka yang hanya ada di Sulawesi.
Disinilah nanti para wisatawan bisa melihat kawasan pegunungan, rawa, danau hingga hutan yang indah dalam satu kompleks yakni Taman Nasional Lore Lindu. Ada Danau Lindudi yang berada di kaki Gunung Niklalaki di ketinggian 2355 mdpl serta menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan setempat. Sementara puncak tertingginya ada di Gunung Rorekatimbu yang terletak di 2.600 mdpl.
Kawasan hutan yang ada di Taman Nasional ini juga terbagi dalam beberapa tipe ekosistem hutan. Ada yang bernama ekosistem hutan pamah tropika. Ada juga hutan pegunungan hingga ekosistem dengan komposisi jenis yang berbeda-beda. Taman Nasional Lore Lindu ini memiliki curah hujan yang berbeda seperti di bagian utara berkisar antara 2000 hingga 3000 mm per tahun. Sementara di bagian selatan bisa mencapai 3000 hingga 4000 mm per tahunnya.
Keindahan Taman Nasional Lore Lindu
Pulau-pulau di Indonesia mungkin menawarkan keindahan bawah lautnya. Tetapi Taman Nasional Lore Lindu ini menawarkan banyak jenis mamalia yang berjumlah 117. Adanya 29 jenis reptilian, 19 jenis amfibi dan 88 jenis burung. Dari semua jenis fauna ini 50 persen diantaranya adalah fauna endemik Sulawesi.
Beberapa fauna tersebut adalah babi rusa, tangkasi, kuskus, amleo, katak Sulawesi, tikus Sulawesi, ular emas, ikan edemik di Danau Lindu hingga kera tonkean. Tak heran jika taman ini memang begitu menarik perhatian bagi keluarga yang ingin berlibur mengajak anak-anak kecil sekaligus untuk mengenalkannya pada flora dan fauna yang ada di Indonesia.
Untuk Flora endemik yang ada di dalam taman nasinal ini adalah wanga daan ledaa. Baunya harum dan seringkali dijadikan sebagai bahan kosmetik kecantikan. Nantinya pengunjun juga bisa menemukan tumbuhan sejenis rotan, pohon ara, damar, aren hingga pangi dan kantung semar. Mengunjungi taman nasional Lore Lindu memang mengenalkan kita terhadap keragaman flora dan fauna. Tetapi masih ada lagi aktivitas seru lainnya yang bisa dilakukan.
Pengunjung yang datang bisa menyaksikan adanya peradaban megalitik yang akan mengundang decak kagum. Ada 431 situs megalitik peninggalan dari peradaban Lembah Besoa. Hal ini menjadikannya sebagai monument megalitik terbaik yang ada di Indonesia. Belum lagi adanya patung batu manusia, jambangan besar, batu-batu cembung, mortar batu, tiang penyangga rumah dengan ukuran yang berbeda dan usia yang mencapai ratusan tahun.
Akses ke Taman Nasional Lore Lindu
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu yang berada di Sulawesi Tengah memang menjadi momok untuk masyarakat sekitar karena dianggap sebagai wisata yang tak bisa disentuh. Tentu hal ini menjadi salah satu kendala agar wisata tersebut bisa berkembang. Maka dari itu Pemerintah Kabupaten poso sendiri menjembatani kerja sama antara pengelola Taman Nasional Lore Lindu dengan pemerintah desa yang ada di Kecamatan Lore Barat.
Wakil Bupati setempat juga mengharapkan bahwa kerjasama ini bisa menghapus anggapan bahwa Taman Nasional Lore Lindu tak bisa dieenuh oleh masyarakat yang ada di lembah Bada yang tinggal di sekitar kawasan konservasi. Dengan kerja sama ini, ada dampak yang saling menguntungkan antara pengelola kawasan Taman Nasional Lore Lindu dengan masyarakat. Mereka bisa membina masyarakat dalam memanfaatkan kawasan tersebut sesuai dengan aturan yang memang berlaku.
Pemerintah juga dikabarkan akan membuka akses jalan agar bisa menghubungkan Kecamatan Lore Barat dan Lore Selatan dengan Kecamatan Lore Timur, Lore Tengah, Lore Piore hingga Lore Utara. Dengan adanya akses ini maka masyarakat yang akan menuju Lore Barat dan Lore Selatan tak lagi harus berputar melalui Poso-Tentena.
Sama halnya dengan masyarakat dari Lore Barat dan Selatan yang bisa langsung menuju Palu tanpa harus melewati Poso-Tentena yang jaraknya terbilang jauh. Jarak dari Palu ke Lembah Bada mencapai sekitar 400 km. Padahal jika menggunakan jalur lewat Napu, Lore Utara hanya sekitar 200 km saja.
Bagian Taman Nasional Lore Lindu
Taman nasional ini memang menjadi rumah untuk satwa endemik yang memiliki status langka dan dilindungi. Setidaknya ada dua suaka margasattwa yang ada di TNLL. Pertama adalah Suaka Margasatwa Lore Kalamanta, kedua adalah Suaka Margasatwa Sopu Gumbasa dan Hutan Wasata Danau Lindu.
Hutan tersebut memang termasuk dalam kawasan wisata. banyak para petualang yang datang ke Taman Nasional Lore Lindu ini di kawasan hutan wisata. Flora dan Fauna yang dilindungi juga cukup unik. Selain adanya pepohonan yang besar dan lebat, ada Anoa, Babi Rusa, Kera Hantu dan Burung Maleo. Khususnya untuk burung ini memang pemerintah setempat membuat boundaries untuk menjaga kelestarian dan juga keberadaan dari Burung Maleo yang dianggap cukup menyimbolkan Sulawesi Tengah.
Tak hanya tu, ada juga 230 jenis burung lainnya yang berada di Taman Nasional Lore Lindu. Maka dari itu untuk menjaga keberadaan mereka, para pengunjung juga harus sadar untuk turut menjaga kelestarian spot cantik di Taman Nasional Lore Lindu ini.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Taman Nasional Lore Lindu ini dikatakan sebagai situs megalitik yang cukup besar. Setidaknya ada lima jenis batuan atau patung yang ada di tempat wisata ini. Ada patung-patung batu yang memiliki ciri manusia atau menceritakan soal manusia. Ada juga Kalamba yang merupakan jenis artefak megalitik dan banyak ditemukan dengan rupa jambangan besar. Jambangan merupakan wadah untuk persediaan air atau tempat penyimpanan jenazah dalam prosesi penguburan.
Jenis lainnya ada Tutu’na yang berbentuk piring-piring dengan berbagai ukuran. Mulai dari yang kecil hingga besar. Yang keempat adalah Batu Dakon yang merupakan batu-batu dengan bentuk rata hingga cembung. Batu ini menggambarkan saluran-saluran atau lubang dan lekukan yang tidak teratur. Memang belum diketahui maksud dari artefak ini seperti apa. Sementara yang terakhir adalah bebeatuan megalitik yang ditemukan dan berupa mortar batu, tiang penyangga rumah dan masih banyak lagi.
Banyaknya temuan artefak megalitik ini menjadi daya tarik yang besar untuk para pengunjung Taman Nasional Lore Lindu. Tak hanya karena suasana yang segar dan sejuk karena penuh dengan pepohonan tetapi Taman Nasional Lore Lindu juga menjadi wisata edukasi mengenalkan ragam flora dan fauna kepada anak.