Harga Tiket: Rp 1.000, Jam Operasional: 08.00-18.00 WITA, Alamat: Lahundape, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara; Map: Cek Lokasi |
Tracking Mangrove Lahundape yang berada di kota Kendari, disebut sebagai objek wisata favorit untuk mengisi hari libur. Dikelola serius oleh Pemerintan Kota Kendari, usaha tersebut membuahkan hasil dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung kian tahunnya. Meski pada hari biasa, ada saja pengunjung yang menyempatkan diri mengunjungi kecantikan alamnya. Berikut keistimewaannya.
Beragam Aktifitas Seru di Tracking Mangrove Lahundape
Ketika memasuki kawasan wisata ini, pengunjung akan disapa dengan hutan mangrove dengan luas berhektar hektar. Oleh karenanya, hutan ini dikatakan cocok sebagai tempat menyalurkan hobi positif seperti trekking hingga fotografi. Bahkan sebelum proses pembangunannya benar benar selesai dilakukan, sudah terlihat jelas antusias masyarakat sekitar untuk mengunjunginya.
Dikala air laut sedang pasang, hutan mangrove akan terlihat seperti sebuah hutan lebat yang tengah mengambang di tengah perairan. Justru dari pemandangan unik tersebut, banyak yang kemudian tertarik untuk menjelajahi hutan tersebut. Aktifitas seru seperti menjelajahi hutan mangrove sekaligus mengenal aneka biota yang hidup di dalamnya, tentunya sangat sayang dilewatkan begitu saja.
Agar lebih memudahkan dalam penelusuran hutan, tak lupa pihak pengelola membuatkan sebuah jalur trekking. Bukan jalur trekking biasa, sebab jembatan unik tersebut membentang sekitar 500 meter ke dalam kawasan hutan. Dibagi menjadi dua jalur, menambah rasa penasaran masyarakat untuk menelurusi setiap sudutnya. Waktu terbaik untuk mengunjunginya yaitu pagi hari ataupun sore hari dimana sinar matahari tidak terlalu menyengat kulit.
Pada waktu pagi dan sore hari, jalur trekking ini dimanfaatkan warga sekitar untuk berolahraga jalan kaki yang cukup unik. Udara yang terasa segar dan dibantu dengan pemandangan cantik yang memanjakan mata, disebut berhasil membuat pikiran menjadi lebih tenang sekaligus membuat tubuh menjadi bugar. Selain sebagai jalur trekking biasa, jalur ini kerap dijadikan sebagai lokasi pemancingan.
Sesuai dengan karakteristik hutan mangrove, hutan ini menjadi pusat kehidupan aneka biota ikan air payau. Dengan dasar tersebut, banyak yang kemudian tertarik untuk memancing dan menebak ikan apa yang bisa didapatkan disana. Ditambah dengan suasananya yang cenderung tenang dan sejuk, sangat cocok menikmati hari sembari menunggu umpan dimakan oleh sang ikan.
Pemandangan alamnya yang luar biasa indah, ternyata berhasil menyedot perhatian para pecinta fotografi. Dimana hutan mangrove dan segala keindahannya dijadikan sebagai latar belakang ciamik, untuk menghasilkan jepretan yang menawan. Beruntungnya, tempat ini memiliki segudang objek yang dianggap layak untuk diabadikan dalam sebuah frame foto. Sedangkan pemandangan utama yang banyak dicari yaitu ketika matahari terbenam.
Sebelum matahari tenggelam dengan sempurna, pengunjung bisa melihat nelayan yang hendak pulang dari melaut ataupun bersiap berangkat ke lokasi pemancingan. View yang jarang dilihat ini, menjadi sasaran empuk untuk dijadikan sebagai bahan objek bidikan menarik. Potret alamnya yang indah dan dihiasi dengan human interest, wajar saja bila kawasan wisata satu ini banyak dikunjungi para pecinta fotografi.
Yang membuat jembatan satu ini tampak begitu menarik dan istimewa, terletak pada hiasan cat berwarna warni yang memikat hati. Tak tanggung tanggung, pihak pengelola memberikan aneka warna cat mulai dari lantai hingga pagar jembatan. Menghadirkan gaya kekinian, banyak pengunjung muda mudi yang tertarik untuk mengabadikannya sekaligus mengunggahnya di akun media sosialnya.
Menghadirkan beragam manfaat bagi masyarakat, jalur trekking ini pun disebut sebagai wisata primadona. Mulai dari berjalan jalan santai mengikuti jalur trekking yang ada, memancing dengan nuansa tenang, udara segar yang ditawarkan dianggap cocok untuk berolahraga, hingga berfoto ria bisa dilakukan disini. Bahkan tak jarang pula, kawasan wisata ini mampu memunculkan ide cemerlang mengingat nuansanya yang begitu damai dan menenangkan.
Fasilitas di Lokasi Wisata Tracking Mangrove Lahundape
Dengan semua keunggulan yang dimiliknya, tidak ada alasan untuk tidak mengajak keluarga maupun kerabat terdekat berlibur ke destinasi wisata populer satu ini. Apabila merasa lelah, pengunjung bisa bersantai sebentar di beberapa gazebo yang telah disediakan. Demi keamanan dan kenyamanan bersama, pihak pengelola juga melengkapi jalur trek dengan lampu penerangan yang ditenagai dari tenaga surya.
Bantuan penerangan tersebut, sangat berguna bagi pengunjung yang berkunjung di malam hari mengingat tidak adanya jam batasan kunjungan. Meski terdengar sepele, hal ini dianggap mampu menjadi nilai plus tersendiri. Pengunjung yang datang dari jauh pun tak perlu khawatir akan tempat tinggal, sebab pihak pengelola membangu sebuah hotel bernama Kubra Kendari yang lokasinya tepat berada di depan kawasan wisata.
Penambahan fasilitas penginapan, diharapkan dapat membantu para tamu yang datang dari jauh. Sebagai pelengkapnya, pihak pengelola pun tak luput menambahkan menara pantau demi keamanan dan keselamatan. Semua fasilitas yang diberikan, semata mata agar pengunjung betah berlama lama dan berniat untuk mengunjunginya kembali di lain waktu.
Jam Operasional Tracking Mangrove Lahundape
Termasuk salah satu wisata alam yang banyak dicintai oleh warganya, pihak pengelola pun tidak membatasi waktu untuk berkunjung alias buka selama 24 jam untuk umum. Tidak adanya batasan kunjungan, maka pengunjung bisa berlama lama hingga larut malam sekalipun. Walaupun diberikan kebebasan, pastikan keselamatan dan keamanan mengingat jalanan menjadi lebih gelap dan jarak pandang menjadi lebih terbatas.
Untuk bisa menikmati keindahan alamnya, pengunjung tak perlu mengeluarkan dana yang cukup besar. Pasalnya hingga kini masih belum ada pungutan dari pihak pengelola langsung, sebab memang belum adanya aturan serta regulasi untuk memungut bayaran. Dengan begitu, siapapun yang datang berkunjung tak perlu mengeluarkan uang sedikitpun alias gratis. Hanya saja, bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya tambahan untuk parkir.
Tarif parkir setiap kendaraan berbeda, dimana kendaraan roda dua akan dikenakan tarif sekitar 2 ribuan saja per kendaraan. Sedangkan khusus untuk kendaraan roda empat hanya dikenakan tarif sekitar 3 ribuan saja per kendaraannya. Bahkan biaya tarif parkir kendaraannya sendiri sudah mendapatkan instruksi dari Dishub Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sehingga besaran biaya yang diberikan tidaklah ditentukan sendiri oleh para penjaga parkiran.
Cara Menuju Tempat Wisata Tracking Mangrove Lahundape
Destinasi wisata menarik satu ini berlokasi di Jalan Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kemaraya, Kota Kendari. Cukup mudah menemukannya, dimana pengunjung bisa menjadikan Hotel Same Kendari sebagai patokannya. Apabila masih merasa kesulitan, silahkan bertanya kepada masyarakat sekitar maupun mengandalkan teknologi canggih yang berada di smartphone kesayanangan.
Berlokasi tak jauh dari pusat kota, dimana pengunjung yang datang dari arah Bandara Haluoleo Kendari hanya perlu melakukan perjalanan sekitar 30 menitan untuk bisa sampai di destinasi wisata cantik satu ini. Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh, pengunjung juga bisa datang menggunakan kendaraan pribadi karena akses menuju lokasi cukup mulus. Dengan segala kemudahan tersebut, tidak heran bila hutan rimbun satu ini dipilih sebagai tempat wisata favorit.
Disebut sebagai salah satu mutiara tersembunyi yang berlokasi di timur Indonesia, menandakan bila keindahan alamnya sudah tidak perlu diragukan kembali. Letaknya yang tak jauh dari pusat, membuatnya menjadi objek wisata primadona untuk menghilangkan penat. Bukan hanya berjalan santai di bibir pantai, suasananya yang tenang dan begitu menawan dirasa mampu mendatangkan sejuta inspirasi.