Harga Tiket: Rp 50.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Sultan Hasanuddin, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Sejarah Taman Macan mengisahkan perjuangan para pemuda Makassar untuk bebas dari jajahan Belanda. Membentuk Laskar Harimau Indonesia serta merencanakan taktik gerilya. Perjalanan pemberontakan bisa ditemukan dalam Monumen Patung Taman Macan.
Destinasi wisata di Kota Makassar selalu berhasil membuat wisatawan jatuh hati. Terutama panorama pantai yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung kesini. Namun kali ini Makassar mempunyai suguhan wisata yang berbeda, yaitu berupa destinasi taman. Namanya Taman Macan Makassar yang menawarkan ruang publik sebagai tempat bersantai saat sore hari. Bisa dibilang kawasan ini merupakan favorit warga untuk melepas rasa jenuh sejenak.
Cerita Masa Lampau Dibalik Berdirinya Taman Macan
Taman berbentuk segitiga ini terletak di daerah Sultan Hasanuddin, tepatnya di sebelah selatan Balaikota Makassar. Masyarakat sering datang untuk berolahraga atau sekedar jalan-jalan mengelilingi taman. Keseluruhan area dipenuhi oleh pepohonan rindang dengan udara sejuk khas hutan kota. Menjelang sore hari pengunjung mulai ramai berdatangan, dan melakukan aktivitas jogging. Ada pula yang bersantai sambil mengobrol bersama teman-teman.
Seperti namanya, di depan taman terdapat patung macan yang bediri gagah dengan pose menyeringai. Meskipun terkenal sebagai ikon dari taman, namun belum banyak yang tahu makna keberdaan patung ini. Sebenarnya nama asli patung harimau ini adalah Monumen Laskar Pemberontak Harimau Indonesia. Sengaja didirikan untuk mengenang pemberontakan laskar pejuang dari Makassar. Kala itu sedang terjadi perlawanan terhadap penjajah dari Belanda.
Patung bermotif loreng tersebut berdiri diatas prasasti, yang menuliskan kisah sejarah di dalamnya. Menurut tulisan di prasasti, bahwa monumen patung macan mulai berdiri pada 10 November 1985. Kemudian diresmikan oleh Menkopolkam Surono sekaligus menjadikan monumen sebagai wisata sejarah. Prasastinya memuat nama para pejuang, serta wilyah yang dikuasai oleh Laskar Harimau Indonesia. Yang mana saat itu gerakan dipimpin oleh Mochammad Syah.
Menurut beberapa catatan sejarah, Laskar Harimau Indonesia adalah pasukan khusus yang berisi para pemuda dan pelajar. Di dalamnya tergabung sejumlah tokoh pejuang tahun 45, yang kala itu sedang memperjuangkan hak-hak warga Makassar. Tidak hanya Wolter Monginsidi namun juga ada dua bersaudara Maulwi Saelan dan Emmy Saelan. Para pejuang tersebut melakukan pemberontakan besar, untuk melepas belenggu dari ancaman pasukan kolonial.
Beroperasi sekitar tahun 1946-1947 dan mulai menguasai daerah di sekitar Makassar. Mulai dari Gowa, Tana Toraja, Barru, Takalar, Pangkep, hingga Enrekang. Taktik operasinya dengan membagi pasukan dalam unit-unit kecil. Mereka melakukan pergerakan cepat dan sering berpindah-pindah tempat. Merancang strategi gerilya untuk melawan pendudukan Belanda dengan cara melucuti senjata-senjata para penjajah.
Dalam buku The South Celebes Affair diungkapkan tentang kegigihan para pemuda Makassar, untuk menggulingkan para penjajah. Laskar benar-benar melaksanakan taktik gerilya yang taktis dan bertubi-tubi. Mereka gencar melakukan aksi pelemparan granat serta rentetan tembakan ke kamp-kamp militer. Diselingi dengan melempar bom ke rumah-rumah petinggi Belanda, hingga kantor pusat tempat pemerintahan Belanda menjalankan aktivitas.
Serangan tiada henti ini membuat kota Makassar berada di kekacauan terparah. Akses jalan tidak terkondisikan, karena pohon-pohon ditebang dan dibuat melintang di tengah jalan. Kabel-kabel telepon sudah dipotong supaya barak militer tidak bisa menggunakan jaringan komunikasi. Laskar Harimau Indonesia juga merampas seluruh persenjataan militer dari KNL. Kemudian melakukan penyerangan di malam hari secara tiba-tiba k epos-pos Belanda.
Semakin hari perlawanan terus berkobar, membuat militer dan sipil Belanda tidak mampu melakukan penyerangan. Pemerintahan mengalami kelumpuhan ekonomi sebab tidak bisa leluasa beraktivitas. Beberapa kantor pusat resmi ditutup untuk menghindari penyerangan lanjutan dari para pejuang. Kala itu amarah Sang Laskar sempat mereda akibat tidak ada tanda-tanda perlawanan dari Belanda. Bahkan menganggap sudah berhasil merebut kembali kota Makassar.
Sayangnya euforia itu hanya berlangsung sementara, saat para pejuang lengah justru terjadi serangan mendadak. Tidak ada persiapan strategi untuk melawan Belanda, amunisi pun sudah banyak berkurang. Pada akhirnya Laskar Harimau Indonesia tidak dapat memenangkan pertarungan. Bahkan sampai sekarang peristiwa ini menjadi lebaran kelam bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Konon ada 40 ribu korban jiwa yang dibantai oleh pasukan Belanda.
Sebagai bentuk menghargai perjuangan para pahlawan, dibuatkan monumen supaya jasa pejuang terus diingat. Bahkan pemerintah sengaja membuka untuk umum kawasan monumen, dan dijadikan wisata sejarah. Selain untuk sarana edukasi, area sekitar di desain seperti tempat rekreasi. Sehingga masyarakat Makassar bisa menghabiskan sisa hari mereka di Taman Macan. Dan ada tempat untuk berkumpul bersama keluarga ataupun teman-teman.
Daya Tarik yang Dimiliki Taman Macan
Setiap harinya taman tidak pernah sepi pengunjung, apalagi ketika sudah mendekati waktu sore. Kawasan taman memang ditanami dengan pohon besar, agar suasananya menjadi lebih teduh dan rindang. Semilir angin sore berhembus sejuk membuat perasaan siapapun kembali tenang. Biasanya pengunjung terbanyak dari para pekerja, yang seharian penat dengan urusan kantor.
Jalan-jalan setapak mengelilingi keseluruhan taman, yang khusus dibuat untuk track jogging para pengunjung. Jalanan yang halus karena sudah diaspal membuat aktivitas olahraga semakin atraktif. Di samping kanan kiri terdapat gazebo yang difungsikan sebagai tempat bersantai. Apabila Anda tidak ingin berkeringat mungkin bisa duduk sambil menikmati angin sore kota Makassar. Atau membaca buku dibawah pepohonan besar yang cukup rimbun.
Menjelang senja para wisatawan diajak untuk menikmati matahari tenggelam. Semburat jingganya membuat pemandangan taman berkali lipat lebih indah daripada biasanya. Belum lagi berbagai bunga yang ditanam di kawasan monumen. Seolah mempercantik Taman Macan dan memesona siapapun yang melihatnya. Tidak heran apabila taman ini jarang sepi pengunjung, lagipula siapa yang bisa menolak keelokan dari Taman Macan.
Urusan perut pun bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan saat berkunjung kesini. Di sekitar taman terdapat banyak penjaja makanan, mulai dari makanan ringan sampai berat. Bahkan saat malam hari tempat ini berubah menjadi jujugan wisata kuliner. Anda bisa menikmati jajanan khas kota Makassar yang biasanya dijual di restoran terkenal. Tidak perlu resah dompet kosong, karena semua kuliner disini memiliki harga yang ramah di kantong.
Fasilitas yang Dimiliki Taman Macan
Sama halnya dengan tempat wisata lainnya, disini sudah dilengkapi dengan kamar mandi hingga mushola. Khusus pengunjung yang ingin berkunjung ke monumennya, disediakan pemandu wisata yang menguasai sejarah tempat ini. Jadi Anda mendapat dua manfaat sekaligus dari berkunjung ke Taman Macan. Pertama sarana edukasi untuk menambah pengetahuan, lalu kedua sarana hiburan sambil mengisi waktu.
Tidak ada biaya tertentu supaya bisa menjelajahi Taman Macan, bahkan ada boleh mendekam disini seharian penuh. Mengenal sejarah Indonesia lebih jauh sembari mengenang perjuangan para pahlawan. Sehingga lebih memaknai arti kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulu. Dan punya alasan mengapa harus mempertahankannya saat ini.
Jika Anda mempunyai kesempatan pergi ke kota Makassar, usahakan untuk mampir ke Taman Macan. Sambil berwisata sejarah Anda bisa menikmati keindahan taman favorit penduduk asli. Ada cerita masa lampau yang penuh perjuangan dibalik berdirinya monumen disini. Dimana para pemuda Makassar berjuang mati-matian untuk mempertahankan tanah air. Selain mendapatkan pengetahuan baru Anda juga bisa memanfaatkan sarana hiburan yang tersedia.