Inilah Daftar Tempat Wisata Menarik di Sarmi, Provinsi Papua. Destinasi Wisata Terbaru, Populer, Terindah dan Paling Hits yang Kaya Pesona dan Menarik Dimasukkan Dalam Daftar Tujuan Liburan Anda.
Sarmi ialah singkatan yang diambil dari nama suku besar di wilayah ini. Suku–suku tersebut ialah Sobey, Armati, Rumbuai, manirem, dan yang terakhir Isirawa. Suku-suku yang digunakan dalam nama “Sarmi” ialah suku besar di daerah tersebut. Keberadaan dari suku pada wilayah ini telah mengundang perhatian seorang antropolog dari negara Belanda.
Antropolog tersebut bernama Van Kouhen Houven. Antropolog tersebutlah yang memberi nama “Sarmi” kepada daerah ini. Pada wilayah Sarmi ini mempunyai banyak sekali bahasa yang digunakan yaitu berjumlah 87 bahasa. Dari banyaknya bahasa tersebut maka dapat dilihat bahwa disana terdapat 87 suku yang memiliki bahasa sendiri-sendiri.
Bentuk topografi wilayah yang berupa dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan dan pesisir inilah yang membuat kabupaten sarmi memiliki banyak sekali objek wisata menarik. Tempat wisata yang dimiliki terdiri dari wisata religi, wisata bahari, wisata budaya dan wisata alam. Berikut daftar tempat wisata hits di Sarmi yang bisa Anda pilih.
1. Monumen Tugu Yamagata
Monumen ini memiliki arsitektur yang khas yaitu bernuansa Jepang dengan warna merah di sekitar bangunan tugu. Monumen ini merupakan salah satu dari objek wisata di Sarmi yang dikelola Dinas Pariwisatanya. Tidak sulit untuk mencari bangunan ini karena lokasinya yang berada di pinggir jalan utama dari Kota Sarmi.
Selain itu monumen ini juga tidak jauh dari Bandara Mararena Sarmi dan Pantai Sarmi. Pada saat memasuki lokasi wisata ini akan disambut oleh nuansa khas Jepang dengan paduan pohon kelapa di sekeliling lokasi. Tugu ini dibangun pada tahun 1944 dimana Pemerintah Papua bekerjasama dengan pihak Jepang yaitu Yamagata Prefecture.
Tugu ini dibangun sebagai tanda persahabatan antara pihak Yamagata Prefecture dengan Papua. Selain itu juga dilambangkan sebagai tugu perdamaian guna mengenang Perang Dunia II. Pada perang tersebut banyak pasukan Jepang yang tewas berguguran sehingga dibangunlah tugu ini. Perang Dunia II yang terjadi di Papua biasa dikenal sebagai Perang Pasifik.
Dalam perang tersebut, daerah ini merupakan salah satu area strategis dari Jenderal Douglas Mac Arthur. Jenderal tersebut merupakan Panglima tertinggi komando daerah pasifik barat daya. Perang Dunia II juga menandakan sebagai rangka dari serangan balik menuju Tokyo. Pada tanggal 22 April tahun 1944 para tentara sekutu menyerang Hollandia atau yang saat ini dikenal Jayapura.
Pada penyerangan ini, pasukan Jepang yang berada di Sarmi juga menjadi target para pasukan sekutu. Tentara sekutu tersebut terdiri dari beberapa negara. Negara-negara tersebut ialah Australia, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Inres Kalibagre, Sarmi, Distrik Sarmi, Kab. Sarmi, Papua. |
2. Kampung Wisata Beneraf
Kampung Wisata Beneraf memiliki keunikan dibanding kampung lainnya. Keunikan tersebut ialah kampung ini merupakan kampung wisata sejarah yang bernama Beneraf. Pada kampung ini ditemukan sebuah situs hunian dari prasejarah. Temuan tersebut ditemukan oleh Balai Arkeologi Papua. Temuan di kampung ini diantaranya yakni perkakas dari masa lampau seperti kapak batu dan gerabah.
Kampung ini terletak di sebuah distrik Pantai Timur Kabupaten Sarmi. Untuk menemukan situs hunian tersebut perlu berjalan kaki dari arah kampung Beneraf. Mengapa harus berjalan kaki? Karena lokasi dari hunian ini berada di dalam hutan kampung Beneraf. Jarak dari hutan dengan Kampung Beneraf yaitu sejauh 8,5 kilometer.
Oleh penduduk Beneraf situs tersebut dijuluki “Edwas” yang memiliki arti kampung tua. Seringkali para peneliti berdatangan hadir untuk menganalisis permukaan tanah dengan jarak dekat dan meneliti mengenai tinggalan arkeologi pada situs ini. Data tersebut akan digunakan sebagai rekonstruksi mengenai kehidupan masa prasejarah.
Selain itu, data yang ditemukan dapat pula dipergunakan untuk mengetahui akan karakter buaya manusia jaman prasejarah dalam melaksanakan aktivitasnya. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Temuan seperti kapak batu, pecahan gerabah, dan tulang bintang. Topografi dari kampung ini juga beragam karena terdapat bukit, sungai dan kolam air asin.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Distrik Pantai Timur, Kab. Sarmi, Papua. |
3. Kampung Sawar
Kampung Sawar yang terletak di Kabupaten Sarmi ini memiliki banyak objek wisata menarik didalamnya. Dari arah kabupaten Sarmi ini dapat ditempuh dengan speed boat dengan waktu tempuh 15 menit. Objek wisata di pulau ini yaitu pantai dan hutan kecil yang menarik. Selain itu terdapat pula beberapa pondok dan tempat rekreasi untuk para wisatawan.
Di kampung Sawar ini terdapat suku bernama Sobey. Dimana suku ini menganut sebuah tradisi mengenai pelarangan untuk warganya menangkap ikan di tempat-tempat tertentu. Tradisi larangan yang dimiliki suku tersebut dinamakan Vetraw. Vetraw dalam bahasa Sobey mengandung arti larangan akan beberapa kawasan.
Kawasan tersebut seperti wilayah laut yang disebut Maoti, wilayah darat yang terdiri dari hewan sungai dan hewan melata di darat. Untuk hewan sungai seperti buaya yang disebut Yarme. Sedangkan binatang melata yang berada di darat seperti kadal, soa-soa atau yang disebut sdema dalam bahasa sobey.
Tradisi ini hingga sampai saat ini masih dijalankan membuktikan bahwa penduduk setempat menjaga dan melestarikan alam warisan dari nenek moyang. Suku Sobey yang berada di Sarwar ini bertempat tinggal di sekitar pesisir pantai di Sarwar. Pantai ini memiliki keindahan dari pasir putihnya dan panorama yang masih asri.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Sawar, Kec. Sarmi, Kab. Sarmi, Papua. |
4. Pulau Liki
Pulau yang berbatasan dengan negara Papua Nugini ini merupakan pulau terluar negara Indonesia. Pulau ini berada di Samudera Pasifik dan pulau ini ialah pulau paling timur dari negara Indonesia. Di pulau ini juga didiami oleh suku Sobey. Selain suku Sobey, pulau Liki juga didiami oleh beberapa marga seperti Kiman, Theno, Weirau, Esries dan Morsau.
Pulau ini termasuk dari tiga gugusan kepulauan Kumamba. Untuk menuju pulau ini dapat ditempuh dengan speedboat dengan harga kurang lebih 1,5 juta rupiah untuk tarif pulang pergi. Jaraknya dari arah Sarmi ke pulau ini berkisar 45 menit.
Luas dari pulau ini berkisar 13, 18 km persegi. Terdapat hal unik pada pulau ini yaitu penggunaan istilah Rukun tetangga dalam pengaturan suku yang melekat dengan nama marganya. Penduduk pulau ini juga menganut adat bahwa hanya memperbolehkan mengambil karang yang telah mati untuk pembangunan rumah. Jadi tidak ada satupun penduduk yang berani untuk merusak alam.
Sehingga kearifan lokal pada pulau ini masih terjaga dan tidak dirusak oleh para manusia. Kearifan lokal yang dilestarikan pada pulau ini seperti Bio Lola. Kearifan lokal yang dilakukan oleh penduduk pulau Liki membuat bawah laut menjadi lebih indah dan sumber daya lautnya terjaga keasriannya.
Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para pecinta snorkeling dan diving. Tahun 2017, pulau ini dicanangkan sebagai Kampung Iklim. Hal tersebut akan dicanangkan oleh Wakil Bupati Sarmi oleh Bapak Yosina Insaf. Pencanangan ini merupakan inisiatif dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi.
Tujuan dari pencanangan tersebut ialah agar para penduduk di pulau Liki perlu mendapat perhatian serius mengenai tindakan perlindungan. Beberapa perlindungan yang dimaksud diantaranya yakni perlindungan dari ancaman perubahan iklim yang mengalami kenaikan permukaan air laut dan ancaman akan abrasi.
Biaya Wisata: Rp 100.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Liki, Kec. Sarmi, Kab. Sarmi, Papua. |
5. Pulau Wakde
Pulau ini sempat diduduki oleh pasukan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sejak tahun 1942 tepatnya pada April, pulau ini juga dijadikan sebagai pangkalan militer. Namun, pada tahun 1944 bulan Mei pihak dari Amerika Serikat datang mengambil alih pulau ini. Lalu di tahun 2005 bulan September ditemukannya beberapa peninggalan tentara Jepang dan penduduk Papua pada pulau ini.
Pulau yang berada di bagian utara pantai papua ini telah lama tidak dihuni oleh manusia. Walaupun pulau ini tidak memiliki penghuni akan tetapi tidak membuat pulau Wakde kehilangan daya tariknya. Daya tarik dari pulau ini terdiri dari beberapa barang sisa peninggalan Perang Dunia II. Beberapa barang tersebut seperti besi kapal perang sampai landasan pesawat.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Kab. Sarmi, Papua. |
6. Pantai Kelapa Satu
Pantai ini memiliki ombak yang tinggi dan teratur. Maka tidak heran jika kota ini mendapatkan julukan Kota Ombak. Alasan mengapa dijuluki sebagai kota ombak karena bagian utara dari wilayah ini berbatasan dengan Samudera Pasifik. Sebelumnya di tahun 2000 sempat terdengar kabar jika ombak di pantai ini dikenal sangat ganas.
Mempunyai beberapa danau dan sungai ditambah dengan lokasi yang berada di pinggir pantai Samudera Pasifik. Membuat daerah ini mempunyai potensi hasil laut yang tinggi dan terkenal di beberapa daerah. Hasil laut tersebut seperti udang dan ikan. Selain itu kabupaten Sarmi juga memiliki keindahan di pantainya salah satunya yaitu pantai Kelapa Satu ini.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Raya Kelapa Satu, Kab. Sarmi, Papua. |
Bagaimana menarik bukan objek wisata yang ada di kabupaten Sarmi? Untuk mencapai objek wisata tersebut pemerintah telah menyediakan sarana transportasi darat. Sarana transportasi darat berupa angkutan umum dengan harga terjangkau yang menyesuaikan jarak tempuh. Untuk para wisatawan dari luar kabupaten Sarmi tersedia homestay dan restoran.