Inilah Rekomendasi Tempat Wisata Populer di Fakfak, Papua Barat. Destinasi Wisata Alam Bahari Terbaru, Terindah dan Paling Hits yang Wajib Anda Eksplor Saat Liburan ke Fakfak.
Fakfak merupakan daerah tertua yang berada di Papua Barat karena memiliki banyak sejarah peninggalan pada jaman penjajahan Jepang dan Belanda ketika terjadi Perang Dunia II. Bahkan, di sebuah dinding batu yang terletak pada gugusan pulau di Karstdi Distrik Kokas terdapat cap tangan yang merupakan bukti peninggalan jaman prasejarah saat peradaban kuno.
Nama daerah satu ini masih terdengar asing di telinga para wisatawan. Padahal, daerah ini menyimpan pesona wisata yang tak kalah menariknya dengan daerah-daerah lainnya di Papua yang sudah populer. Fakfak mempunyai beragam wisata mulai dari wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah hingga wisata budaya.
Letak daerah Fakfak termasuk strategis sehingga dapat dicapai melalui Kota Ambon. Karena dikenal sebagai daerah penghasil buah pala, maka Fakfak dijuluki sebagai Kota Pala. Hasil perkebunan buah pala di daerah ini melimpah ruah. Sehingga, potensi wisata di daerah Fakfak sebenarnya besar namun hanya belum terekspos ke banyak telinga para wisatawan saja. Berikut beberapa tempat wisata hits di Fakfak yang bisa Anda pilih.
1. Masjid Tua Patimburak
Fakfak mempunyai destinasi wisata religi yang populer. Masjid ini merupakan masjid tertua di daerah Fakfak karena sudah berusia lebih dari dua abad. Pembangunan masjid tersebut sekitar tahun 1870-an. Meskipun sudah berdiri sangat lama, namun bangunan masjid ini masih kokoh dan menjadi tujuan utama wisatawan muslim saat berkunjung ke Fakfak.
Bangunan masjid ini tidak begitu luas namun keunikan yang ada di masjid seolah menjadi magnet yang membuat para wisatawan enggan untuk menolak berkunjung kesana. Masjid Patimburak mempunyai desain dan corak yang merupakan gabungan dari arsitektur gereja dan masjid. Bangunan masjid ini sebagai bukti nyata dari toleransi antar agama pada masanya.
Dalam sejarahnya, seorang imam yang bernama Aburhari Killian membangun masjid ini pada tahun 1870. Menurut cerita masa lampau, masjid ini pernah menjadi sasaran bom tentara Jepang pada masa penjajahan. Pada masa itu bangunan masjid tidak roboh dan hancur meskipun diterjang bom, hanya pilar-pilar masjidnya yang menyisakan lubang bekas peluru.
Lokasi: Distrik Kokas, Kab. Fakfak, Papua Barat.
2. Situs Purbakala Tapurarang
Situs ini menyimpan bukti peninggalan jaman prasejarah saat peradaban kuno berupa cap tangan yang berwarna merah dan terletak di dinding tebing. Situs purbakala tersebut merupakan tempat wisata budaya yang bernuansa mistis karena berupa tebing batu dengan banyak tulang manusia dan tengkorak yang berserakan di sekelilingnya.
Dari tempat wisata ini para wisatawan dapat melihat bagaimana budaya yang dianut oleh penduduk asli Tapurarang pada jaman dahulu. Budaya mereka cukup membuat bulu kuduk merinding karena jaman dahulu jika ada orang meninggal, jasadnya tidak dikubur melainkan dilemparkan ke arah tebing.
Uniknya, cap tangan yang berwarna merah dan berada di dinding tebing bukanlah warna yang tertoreh dari darah manusia asli melainkan sari tumbuhan yang warnanya sangat mirip dengan darah manusia. Hingga kini pun warna merah tersebut masih utuh dan tidak luntur. Sehingga penduduk sekitar menamakannya cap tangan darah.
Selain cap tangan darah, ada pula situs purbakala lainnya seperti lukisan telapak kaki, telapak tangan, mata, cicak, tumbuhan daun, wajah manusia, boomerang yang digunakan untuk berburu, hingga lumba-lumba.
Lukisan-lukisan yang merupakan simbol kepercayaan masyarakat Tapurarang pada masanya itu sudah ada sejak zaman Megalitikum namun hebatnya warna lukisan masih utuh dan tidak luntur sama sekali.
Lokasi: Distrik Kokas, Kab. Fakfak, Papua Barat.
3. Goa Jepang Kokas
Goa ini dibangun oleh masyarakat sekitar pada masa Perang Dunia II dengan sistem kerja paksa. Goa Jepang tersebut adalah saksi peninggalan sejarah di masa penjajahan Jepang. Terletak di basis pertahanan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II di Distrik Kokas ketika melawan sekutu.
Ada tiga buah bunker pengintai dengan ukuran 4 meter persegi di bagian luar yang fungsinya sebagai goa persembunyian pada jamannya. Di dalam bunker tersebut terdapat goa yang letaknya tepat menghadap laut. Tujuan dibangun goa yang menghadap laut adalah supaya tentara Jepang mudah memantau kapal sekutu yang sedang merapat di perairan Kokas.
Lokasi: Distrik Kokas, Kab. Fakfak, Papua Barat.
4. Distrik Kokas
Tempat ini terletak sekitar 50 kilometer jika diukur dari pusat kota. Distrik yang terletak di Kabupaten Fakfak merupakan saksi bisu peninggalan mulai dari jaman prasejarah hingga sejarah modern yang dimiliki negara Indonesia. Di distrik ini, ada peninggalan sejarah berupa masjid tua Patimburak, goa Jepang Kokas, dan situs purbakala Tampurarang.
Cap tangan yang berwarna merah terletak di dinding batu yang berada di tepi laut dijadikan sebagai tempat wisata situs purbakala Kokas. Tempat wisata tersebut berada di daerah Fior, Forir, Andamata, Goras, dan Darembang. Terdapat juga goa jepang Kokas yang dahulu digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang pada masanya.
Lokasi: Distrik Kokas, Kab. Fakfak, Papua Barat.
5. Gugusan Pulau Karst
Gugusan Pulau Karst merupakan deretan tebing karang yang berada di sisi hamparan lautan Kokas dan terletak tidak jauh dari situs purbakala Tapurarang. Ada salah satu tebing karang yang memiliki celah dimana di bagian tengahnya terdapat kotak yang terbuat dari bahan semen.
Kotak yang berbahan semen tersebut berisikan tulang belulang manusia dan kumpulan tengkora sehingga dianggap sebagai kotak keramat yang dipercaya oleh penduduk setempat sebagai kuburan hantu laut berupa makhluk halus dan juga Putri Laut yang menjaga kawasan laut Kokas serta perairan lain yang ada di sekitarnya.
Lokasi: Distrik Kokas, Kab. Fakfak, Papua Barat.
6. Padang Savana Bomberay
Terletak di Distrik Bomberay, padang savana ini merupakan pemandangan yang terbentang luas berupa hamparan perbukitan padang rumput. Tempat wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi terutama saat matahari terbenam.
Para wisatawan yang ingin menikmati suasana berbeda dari tempat wisata lainnya biasanya akan mengunjungi tempat ini. Suasana yang sepi dan segar karena jauh dari hiruk pikuk kota. Untuk menuju ke padang savana tersebut, para wisatawan akan memakan waktu tempuh perjalanan selama 3-4 jam perjalanan dari pusat ibu kota Fakfak.
Lokasi: Distrik Bomberay, Kab. Fakfak, Papua Barat.
7. Air Terjun Kiti-Kiti
Kawasan wisata alam ini mempunyai nama yang unik. Selain namanya yang unik, penampakan air terjun ini juga terbilang unik. Faktanya, air terjun lainnya mengalir ke sebuah kawah di bawahnya, sementara air terjun ini justru langsung mengalir ke lautan lepas. Keindahan bawah laut yang cantik diperlihatkan oleh air terjun satu ini.
Dari air terjun ini keindahan bawah laut dengan beraneka macam jenis ikan berwarna-warni terlihat dengan jelas. Sehingga jika para wisatawan ingin menikmati pemandangan air terjun yang lain dari biasanya, tempat wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi.
Lokasi: Kec. Fakfak, Kab. Fakfak, Papua Barat.
8. Air Terjun Maredred
Lokasi air terjun ini berada di Desa Sakartemin. Pemandangan yang berbeda bisa dilihat di air terjun ini, yang mana selain pemandangan aliran sungai yang mengalir dari tebing batu yang mengapit di kedua sisi, para wisatawan juga bisa menikmati pemandangan hutan hujan tropis serta keindahan hamparan kebun pala.
Kicauan burung-burung dari berbagai jenis juga bisa Anda dengarkan disana. Aneka jenis burung tersebut antara lain burung cendrawasih, burung nuri, dan burung kakaktua. Waktu tempuh perjalanan untuk mencapai air terjun ini adalah sekitar 45 menit.
Lokasi: Kalamanuk, Distrik Fakfak Timur, Kab. Fakfak, Papua Barat.
9. Kali Ubadari
Tempat wisata tersebut juga bisa disebut sebagai air terjun Ubadari yang ekosistem alamnya berupa ekosistem air tawar disertai dengan kondisi alami berupa hutan hujan tropis. Tanaman yang ada di sekitar tempat wisata ini didominasi oleh tanaman pohon pala Fakfak dengan nama latinnya myristica fragrans.
Pemandangan yang disuguhkan tempat wisata ini yaitu air terjun yang jernih dan segar dengan suasana yang sunyi. Sehingga Kali Ubadari ini cocok dikunjungi untuk para wisatawan yang membutuhkan suasana tenang.
Lokasi: Ubadari, Distrik Kramongmongga, Kab. Fakfak, Papua Barat.
10. Pantai Patawana
Pantai yang menawarkan panorama berupa hamparan pasir putih dengan air laut yang jernih dan biru ini memiliki keindahan ekosistem alam yang masih terjaga baik. Deretan pepohonan kelapa yang mengelilingi menambah indah pemandangan disana.
Keasrian habitat bawah lautnya seperti aneka jenis ikan dan terumbu karangnya juga masih sangat terjaga. Dari pusat kota hanya berjarak sekitar 30 km dan terletak di Desa Kotam. Di bulan Agustus-Desember, pantai ini bisa digunakan untuk olahraga Body Surfing.
Lokasi: Kotam, Distrik Fakfak Timur, Kab. Fakfak, Papua Barat.
11. Air Terjun Tagor
Terletak di Kampung Mambunibuni, tempat wisata ini membutuhkan akses yang cukup sulit untuk mengunjunginya. Ada dua akses jalan yang bisa dilalui jika ingin berkunjung kesana, yaitu melalui semak belukar.
Akses kedua adalah melalui pinggiran kali yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar 6 jam. Belum ada transportasi yang bisa mencapai air terjun ini sehingga persiapkan fisik Anda jika ingin berkunjung ke tempat ini.
Lokasi: Kab. Fakfak, Papua Barat.
Meskipun belum populer seperti daerah lainnya di Papua, namun beberapa tempat wisata favorit di Fakfak tersebut tidak kalah menariknya dengan destinasi wisata di daerah lain. Ke depannya pemerintah pasti akan lebih mengembangkan wisata-wisata yang ada di Fakfak sehingga para wisatawan banyak yang tertarik untuk berkunjung kesana.