Kota Jayapura memiliki beragam kerajinan tangan dan kuliner yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan. Inilah daftar oleh-oleh khas Jayapura yang paling diburu wisatawan saat berkunjung.
Jayapura merupakan ibu kota dari provinsi Papua. Nama kota ini, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Kota Kemenangan”. Kota Jayapura menjadi bagian dari pulau terbesar di Indonesia meskipun penghuni pulau Papua tidak sebanyak penghuni pulau Jawa yang notabenenya pulau terbesar kelima negara Indonesia.
Kota Jayapura terkenal dengan perairannya yang jernih sehingga menjadi daya tarik para pelancong untuk berkunjung. Menyegarkan otak ketika berlibur ke daerah ini sangat menyenangkan. Banyak pantai dan bukit yang bisa Anda sambangi dan daki serta kuliner yang dapat Anda jajal.
Berlama-lama bermain ke Jayapura belum lengkap rasanya bila tidak membawa beberapa buah tangan khas Indonesia Timur ini. Sisihkan beberapa uang Anda dan simpan untuk nantinya ditukar dengan beberapa ragam cendera mata dari beberapa gerai. Beli beberapa cendera mata untuk dimiliki pribadi dan dibagikan kepada sanak saudara. Berikut daftar oleh-oleh khas Jayapura yang bisa Anda pilih.
1. Koteka
Benda ini merupakan pakaian penutup kelamin pria khas Papua yang biasanya penggunaannya disesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan. Koteka pendek dipakai untuk bekerja dan koteka panjang dipakai untuk upacara adat. Pakaian ini terbuat dari kulit labu yang dikeringkan dengan cara dijemur.
Koteka sudah jarang dipakai sebagai pakaian sehari-hari dan hanya dipakai sebagai cendera mata. Benda ini sangat identik dengan tanah Papua. Untuk itu, Anda bisa membeli pakaian ini bila menginginkan buah tangan yang unik dan anti arus utama. Harga dari benda ini juga terbilang murah sehingga ramah untuk kesehatan kantong Anda.
2. Tifa
Tifa merupakan alat musik asli daerah Papua. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul pada bagian atas kulit. Kulit yang dipakai dalam pembuatan benda ini yakni antara kulit rusa dan kulit biawak. Benda ini mirip dengan gendang namun tubuhnya lebih ramping. Badan tifa sendiri terbuat dari kayu lenggua yang telah melalui proses pemilahan sehingga hanya dipilih kayu terbaik saja.
Di Jayapura, alat musik ini dijadikan alat utama dalam upacara adat atau pertunjukan seni. Suara yang ditimbulkan yakni nyaring bergema. Semakin indah didengar bila kulit yang dipakai sangat kering. Anda bisa membeli alat musik ini sebagai buah tangan yang unik.
Bila anak Anda atau keponakan Anda yang masih kecil suka memukul-mukul barang, lebih baik bawakan ini agar kebiasaannya tersalurkan. Namun bila Anda hanya ingin membeli tifa untuk dipajang, beli saja yang berukuran sedang atau kecil seperti gantungan kunci.
3. Noken
Noken menjadi barang rekomendasi buah tangan selanjutnya. Benda ini sangat unik dari segi pemakaian. Biasanya tas dipakai dengan cara dijinjing, diselempangkan, atau dipakai di punggung. Namun, cara memakai tas ini dengan ditaruh di atas kepala. Keunikan ini yang menjadikan UNESCO mengakui benda ini sebagai warisan dunia yang patut dijaga.
Tas ini masih sering dipakai warga lokal untuk membawa barang seperti ubi, buku, dan lain-lain. Benda ini dibuat dari serat kulit kayu yang dirajut menggunakan tangan. Tidak butuh dua belas jam untuk mendapat satu buah benda ini.
Kini, para mama penjual noken menyediakan banyak varian warna selain warna cokelat serat kayu sehingga Anda mungkin butuh sedikit tambahan waktu untuk memilih.
4. Kerajinan Kulit Buaya
Anda yang menyukai sesuatu berbahan kulit hewan bisa membawa pulang benda ini. Setiap pelanggan yang pernah membeli kerajinan kulit buaya tidak pernah merasa menyesal. Meskipun harus merogoh saku, kerajinan yang pernah dibeli masih awet hingga lebih dari lima tahun.
Di Jayapura, terdapat beberapa toko penjual kerajinan kulit buaya meskipun tidak seterkenal kerajinan kulit buaya dari Merauke. Kerajinan kulit buaya yang dijual yaitu aneka dompet, sepatu, ikat pinggang, dan tas.
BKSDA Papua membatasi pengambilan kulit buaya dengan angka 250 ekor per tahun. Angka ini dimaksudkan agar ekosistem alam yang melibatkan keberlangsungan hidup buaya tetap terjaga. Pemerintah daerah juga peduli terhadap pemasaran kerajinan kulit buaya ini sehingga beberapa kali memberi informasi mengenai pameran produk primadona Papua.
5. Batik Cenderawasih
Siapa yang tidak tahu nama burung cantik asal Papua ini? Yups, burung cenderawasih. Ternyata, kecantikan dari burung ini juga bisa dilihat melalui kain batik. Batik ini sering menjadi bahan buruan wisatawan sebagai buah tangan orang terdekatnya.
Selain corak cenderawasih, batik yang ada di Jayapura juga menyediakan corak budaya Asmat, rumah adat Papua, pegunungan, pantai, dan danau Sentani. Banyak toko yang menjual kain ini. Untuk itu, Anda tidak akan kesulitan saat ingin membeli batik ini.
Harga dari batik ini bervariasi. Mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Cobalah untuk membeli kain batik cenderawasih selebar tiga meter untuk nantinya saat sampai di rumah, dibawa ke tukang jahit untuk disulap menjadi sebuah pakaian yang cantik dan beredisi terbatas.
6. Kerajinan Kayu
Daftar oleh-oleh selanjutnya adalah kerajinan kayu. Anda yang mengaku pecinta seni murni pasti tidak akan melewatkan buah tangan satu ini. Anda pasti akan membeli beberapa untuk sendiri dan dibagikan kepada orang lain.
Ragam kerajinan kayu yang bisa menjadi opsi pilihan yakni topi bulu ala suku Asmat, ukiran kayu, patung, dan berbagai lukisan dengan kanvas kulit kayu. Gambar lukisan yang dijual seputar budaya Asmat dan keindahan alam Jayapura. Semua ragam kerajinan tersebut dibanderol dengan harga yang sesuai dengan kerumitan pembuatannya.
7. Sarang Semut
Binatang semut dinobatkan sebagai binatang terkuat di seluruh penjuru dunia meskipun ukurannya lebih kecil dibanding binatang lain yang terkenal kuat. Binatang satu ini biasa hidup berkoloni dan banyak berinteraksi dengan manusia.
Semut sendiri membangun sarang sebagai rumahnya. Di Jayapura, terdapat tumbuhan yang juga dinamai sama dengan rumah semut ini. Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan yang menumpang pada tanaman lain dengan hubungan komensalisme. Satu untung, satu tidak berdampak apa-apa.
Sarang semut ini kerap dijadikan obat karena bisa menyembuhkan rematik, obat kanker, penambah stamina, obat gejala kanker payudara, dan pelancar haid.
8. Mutiara
Papua masuk ke dalam daftar wilayah penghasil mutiara terbaik di Indonesia. Bahkan, petani mutiara menjadi mata pencaharian mayoritas penduduk di sana. Buah tangan ini sudah terkenal ke beberapa mancanegara seperti Singapura, Australia, dan Jepang. Lokasi pasti pemanenan mutiara ini ada di perairan Raja Ampat sebelah selatan.
Anda yang mengaku perempuan pasti setuju untuk mengakui bahwa mutiara merupakan bahan perhiasan yang sangat elegan dan cantik. Cahaya yang memantul melalui permukaan mutiara tampak sangat elok. Harga dari mutiara ini dipatok mahal karena proses pembuatannya yang secara alami dan butuh waktu lama serta bentuknya yang bundar sempurna.
9. Keripik Keladi
Setelah berpuas-puas dengan aneka buah tangan yang tidak bisa dimakan, kini kita beralih ke buah tangan makanan. Bila keripik tempe didapat dari tempe yang diiris tipis, keripik keladi didapat dari umbi keladi yang diiris tipis-tipis pula. Meskipun dikenal sebagai tanaman gatal, ketika usai diolah menjadi keripik, umbi ini tidak akan membuat Anda menjadi sibuk menggaruk kulit.
Kandungan yang ada pada keripik ini yakni vitamin C, E, B6, dan karbohidrat. Keripik ini juga pas dijadikan camilan semua kalangan usia karena rendah kolesterol. Tidak hanya rasa original, rasa pedas atau manis juga disediakan.
10. Cokelat Papua
Di Jayapura, juga terdapat buah tangan manisan berupa cokelat batang. Cokelat Papua tidak sama dengan cokelat batang yang tersebar di belahan dunia manapun karena di dalamnya terdapat campuran sari buah khas daerah Papua.
Kemasan cokelat Papua dibungkus menggunakan alumunium foil agar bisa tahan lama dan awet. Kertas bungkusnya juga dibuat dari tanaman hutan Jayapura yang membuatnya menjadi unik.
11. Dendeng Buaya
Hayo, siapa yang mengaku pecinta adrenalin? Bila Anda suka menantang adrenalin, cobalah untuk mencicip rasa dari dendeng buaya untuk kemudian juga dijadikan sebagai buah tangan. Orang terkasih Anda yang mendapat dendeng ini pasti akan merasa takjub sekaligus tidak percaya karena kuliner ini benar nyata.
Bila Anda berpikir daging buaya akan alot, pemikiran Anda tersebut salah. Meskipun kulitnya terlihat tebal, daging buaya memiliki rasa yang kenyal dan berserat halus. Sekadar info, dendeng ini disediakan dalam varian asin dan manis. Juga, daging buaya yang dipakai sebagai kuliner ini diambil dari sungai Mamberamo. Inilah daftar oleh-oleh terakhir yang bisa Anda simak.
Nah, setelah menyimak belasan daftar di atas, apakah Anda semakin bingung ingin membeli buah tangan yang mana? Yang bisa dimakan atau hanya dipandang untuk hiasan? Sebaiknya, pembelian buah tangan sesuaikan dengan banyak uang yang Anda miliki. Tidak perlu yang terlalu mahal asal buah tangan tersebut Anda berikan secara ikhlas.