Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00-16.00 WITA, Alamat: Jl. Andi Jemma No.1, Batupasi, Kec. Wara Utara, Kab. Luwu, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia, menjadi salah satu alasan banyaknya wisata sejarah menarik untuk dikunjungi. Salah satu wisata sejarah yang tidak boleh dilewatkan yaitu Museum Batara Guru, yang berlokasi di Sulawesi Selatan. Berbagai warisan budaya dikumpulkan menjadi satu dan dirawat dengan baik, dijamin hari libur menjadi lebih menarik sekalilgus mendapatkan ilmu tambahan. Berikut ulasan selengkapnya.
Mengulik Isi Museum Batara Guru Beserta Koleksi Barang Antiknya

Bangunan yang selama ini dikenal sebagai museum untuk menyimpan berbagai warisan budaya sekitara, ternyata dahulunya merupakan sebuah istana dari Raja Luwu. Pantas saja jika bangunan ini terlihat megah bak istana kerajaan, karena memang dahulunya pernah ditinggali oleh Raja yang berkuasa di daerah tersebut. Bahkan bangunan ini sudah didirikan sejak tahun 1920 an, namun seiring berjalannya waktu akhirnya bangunan ini tidak lagi ditempati.
Alasan kenapa istana ini berubah fungsi menjadi museum, lantaran Andi Achmad sang ahli waris tidak lagi tinggal disana. Daripada ditinggalkan begitu saja, pada akhirnya Museum Batara Guru pun diresmikan secara sah pada tanggal 26 Juli pada tahun 1971. Adanya pergantian fungsi ini, bertujuan agar dapat melestarikan warisan budaya dari Kerajaan Luwu ke generasi berikutnya.
Bangunan yang pernah disebut sebagai istana kerajaan ini berdiri di tanah seluas 10.000 meter persegi, dengan ketinggian mencapai kurang lebih 20 meter dari permukaan air laut. Dengan luas dan tingginya bangunan ini, sudah terlihat jelas betapa megahnya bangunan ini sejak dahulu. Hal yang paling menarik untuk dilihat yaitu adanya penyematan gaya arsitektur khas Eropa, yang membuat bangunan tampak semakin megah dibuatnya.
Memanfaatkan ruangan yang lapang, membuat ruang pamernya terasa lega dan dan tampak cantik dipandang. Bahkan sekat antara benda pusaka satu dengan yang lainnya ditata dengan apik, sehingga pengunjung bisa melihat satu benda dengan fokus. Tak tanggung tanggung, berbagai benda peninggalan sejarah tersebut diletakkan pada tempat khusus agar terawat dengan baik.
Apa saja barang peninggalan sejarah yang dipamerkan di museum satu ini ? Koleksi barang prasejarah tersebut terdiri dari keramik, naskah, numismatik, heraldik, etnografi, dan beberapa foto. Semua barang antik tersebut udah berumur, sehingga tidak mengherankan bila harus mendapatkan perawatan dan penanganan lebih agar tidak mudah rusak. Bahkan warnanya saja mungkin sedikit memudar, namun tetap cantik dipandang.
Setelah mengusuri setiap sudut ruangan pameran, sebagai pengunjung tentunya menyadari betapa banyaknya koleksi barang antik yang dipamerkan. Dan benar saja, menurut data yang didapatkan setidaknya sekitar 831 koleksi yang tengah dipajang disini. Tentu saja jumlah tersebut tidaklah sedikit, sehingga perlu untuk dijaga dengan baik agar bisa dilihat oleh anak cucu kelak.
Fasilitas yang Ditawarkan Museum Batara Guru

Sebagai bangunan istana, tidak mengherankan jika bangunan tampak dalamnya tak kalah megah seperti tampilan luarnya. Hal tersebut semakin terbukti dengan adanya berbagai fasilitas memadai, yang tentu saja menambah kenyamanan disaat berkunjung. Ditambah dengan gaya arsitektur yang mendukung, pengunjung benar benar dimanjakan dengan visual yang memanjakan mata.
Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, terdapat berbagai fasilitas pendukung di beberapa titik seperti toilet dan juga ruang khusus untuk beribadah. Dengan luas bangunan yang begitu menakjubkan, bahkan disini pengunjung bisa duduk santai sembari membaca buku dengan adanya fasilitas ruang perpustakaan. Tentu saja isi bukunya dirasa cukup lengkap dan terjaga dengan baik, sehingga pengunjung merasa betah berlama lama disana.
Beralih fungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai warisan budaya, tentu saja bangunan ini terdapat ruang khusus untuk memamerkan benda pusaka. Di tempat inilah, pengunjung bisa melihat dari dekat bagaimana mewahnya barang yang dahulu dikenakan oleh sang raja. Sebagai pelengkapnya, ada pula ruang khusus untuk admnistrasi layaknya museum pada umumnya.
Sebagai tempat penyimpanan barang antik dengan nilai sejarah tinggi, tentu saja harus dijaga dan dirawat dengan baik. Mengerti hal tersebut, pihak pengelola pun memberikan wadah khusus kepada beberapa jenis barang dan tidak lupa memberikan jarak satu sama lain. Adapun fasilitas garis pembatas, untuk meminimalisir adanya kerusakan barang akibat kecerobohan pengunjung yang melihat terlalu dekat.
Harga Tiket & Jam Operasional Museum Batara Guru

Sebagai destinasi wisata sejarah yang dikelola, tentu saja pengunjung akan dikenakan tarif tiket masuk dan adanya batasan kunjungan. Khusus untuk tiket masuknya, akan dikenakan sekitar 5 ribuan saja per orangnya. Dengan harga tiket yang ramah di kantong, pengunjung sudah bisa mendapatkan ilmu baru. Namun perlu diketahui bila tarif tiketnya bisa saja berubah seiring berjalannya waktu, terutama ketika berkunjung dikala akhir pekan maupun hari libur panjang tiba.
Pihak pengelola memberikan jam kunjungan mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore saja. Khusus untuk hari Jum’at, museum ini akan mulai beroperasi dari jam 8 pagi hingga setengah 11 pagi saja. Sedangkan untuk hari Senin dan Sabtu, museum ini akan ditutup untuk umum. Adanya perbedaan jam kunjungan, hendaknya informasi ini diperhatikan dengan baik agar tidak kecewa ketika jam kunjungan hampir berakhir.
Apabila ingin melihat lebih lama, tidak ada salahnya datang lebih pagi agar bisa berlama lama disana. Selama waktu tersebut, pengunjung dipersilahkan menikmati segala warisan budaya yang telah ditata sedemikian rupa. Agar benda bersejarah tersebut tetap aman, tentunya ada petugas khusus serta tanda peringatan apabila tidak diperkenankan untuk menyentuhnya. Sebaiknya ikuti peraturan tersebut dan menikmatinya dari batas jarak yang dianjurkan.
Lokasi Wisata Museum Batara Guru

Museum bersejarah ini terletak di Jalan Andi Jemma nomer 1, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Karena berada di tengah kota Palopo, akses menuju lokasi ini dirasa cukup mudah. Bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun trasportasi umum, apabila tersesat jangan pernah sungkan untuk bertanya. Namun tidak ada salahnya mencari tahu menggunakan aplikasi canggih yang dimiliki di smartphone.
Jika dilihat dari peta, mungkin Anda menyadari bila lokasinya masih berdekatan dengan tempat sejarah lainnya. Benar, lokasinya yang memang berdekatan dengan wisata sejarah lainnya sehingga lebih mudah untuk ditemukan. Bukan hanya masyarakat sekitar, bahkan lokasi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah yang penasaran dan ingin melihat langsung situs bersejarah tersebut.
Bagi tamu yang datang dari jauh melewati jalur air, bisa menggunakan angkutan umum sebagai alternatifnya. Pasalnya lokasi museum ini memang tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Tanjungringgit dan dari Terminal Dangerakko. Tarif yang harus dibayarkan pun tidak terlalu memberatkan pengeluaran, sehingga tidak akan menguras isi dompet terlalu dalam. Dengan begitu, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengunjunginya dikala sedang senggang.
Apabila Anda masih berfikiran bila wisata sejarah itu kurang menarik untuk dikunjungi, tampaknya hal tersebut dapat berubah ketika sudah mengunjungi museum satu ini. Pasalnya disini tersimpan berbagai koleksi prasejarah, yang tentunya tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Karena barang yang disimpan disini memiliki nilai sejarah tinggi, ada baiknya untuk tetap berperilaku sopan dan mengikuti segala peraturan dari pihak pengelola.