Ternate menjadi kota yang mendapat julukan The Spice Islands karena terkenal sebagai kota penghasil rempah-rempah. Banyak kuliner dan makanan khas yang tersaji dari hasil kekayaan alam Ternate yang layak Anda coba cicipi.
Bila kita berbicara perihal kuliner khas daerah timur Indonesia, pasti yang langsung terlintas adalah makanan papeda. Namun, masih banyak kuliner lain yang mempunyai rasa yang sedap dan nama unik-unik bin aneh. Kota Ternate ialah bagian daerah administrasi Maluku Utara, kepulauan Indonesia. Kota ini banyak dipenuhi pegunungan dan perbukitan.
Dalam sejarah, Anda pasti sering melihat kata “Maluku” berlalu-lalang dalam bab kolonialisme barat. Daerah ini menjadi jujukan tiga bangsa barat untuk berebut menguasai hasil alamnya. Yaitu rempah-rempah. Terkhusus pala dan cengkih. Kota Ternate menjadi saksi pertama kalinya tanah tersebut dipijak oleh kolonialisme barat. Bahkan, pos dagang juga didirikan.
Karena topografi dari Kota Ternate yang masuk dataran tinggi dan banyaknya rempah-rempah dihasilkan, banyak jenis makanan dengan rasa kuat dan pedas menjadi sebuah kebudayaan. Jadi bila Anda berkunjung ke kota ini, ayo jajal kulinernya! Pasti banyak kuliner yang membuat Anda terkejut dari segi rasa. Berikut daftar makanan khas Ternate yang terkenal.
1. Papeda
Papaeda merupakan olahan kuliner dari tepung sagu. Kuliner ini identik dengan daerah Maluku dan Papua. Bila di Jawa makanan utama adalah nasi, di Ternate makanan utamanya yaitu papeda. Secara visual, makanan ini tampak seperti lem yang dibuat dari tepung kanji. Putih bening dan lengket.
Bisa dibilang, papeda adalah versi ramah makanan dari lem kanji. Tenang saja, Anda tidak akan keracunan atau masuk rumah sakit usai mencoba kuliner ini. Kuliner ini dapat dijadikan sebagai sandingan sayur bunga pepaya, ikan tongkol, tumis kangkung, atau tumis ikan mubara. Penyajian kuliner ini dihidangkan kala selesai masak pada suhu ruangan.
Cara memakannya yaitu dengan langsung mencucupnya. Bila Anda kesulitan, Anda bisa menggunakan sendok atau sumpit sebagai alat bantu. Mengonsumsi kuliner ini dapat menambah nutrisi dan serat harian Anda.
2. Ikan Asap
Di Ternate, kuliner lain yang menjadi ciri daerah ini ialah ikan asap. Selama pengolahan, proses pembuatan kuliner ini hanya menggunakan sedikit minyak. Untuk itu, Anda yang sedang menghindari makanan berminyak bisa mengonsumsi ikan ini sebanyak mungkin tanpa perlu khawatir wajah akan berjerawat.
Biasanya, ikan yang diasap adalah ikan fufu, cakalang, komu asar, dan tuna. Kelebihan dari kuliner ini adalah tingkat keawetannya yang mampu tahan hingga tujuh hari. Cocok kan untuk dijadikan oleh-oleh tetangga sebelah rumah?
Seringnya kuliner ini dikonsumsi bersama nasi, kerupuk, dan colo-colo. Baunya yang harum sangat menggoda iman dompet. Meskipun begitu, kandungan yang dapat Anda peroleh setelah memakannya adalah protein, vitamin B12, A, dan D.
3. Lapis Palaro
Selain rendang, lapis palaro juga menjadi kuliner populer yang menggunakan bahan baku daging sapi. Namanya memang tidak seterkenal rendang, namun lapis ini juga dibuat dengan bumbu rempah sehingga memiliki rasa kuat.
Kuliner ini merupakan versi pedas dari makanan rendang. Anda yang suka pedas sudah pasti sangat menikmati masakan ini. Sekedar info, daging dalam kuliner ini disajikan dalam bentuk pipih. Ada yang mengolah dagingnya dengan digoreng baru dibumbui, ada pula yang direbus lalu disangrai bersama bumbu.
4. Halua Kenari
Halua kenari merupakan camilan lokal warga Ternate yang terbuat dari gula merah dan kacang kenari. Bentuknya dibuat abstrak dengan warna cokelat khas gula merah. Kuliner ini bisa menjadi makanan diet karena mengandung protein.
Kuliner ini bisa menjadi tambahan resep pribadi Anda di rumah, Caranya, cukup menyiapkan kenari panggang sebanyak lima ratus gram, satu sdm gula putih, satu sdt garam, 225 gram gula merah, dan seratus mililiter air. Lalu, kesemua gula dan air dilelehkan. Setelah itu, campur dengan kenari dan taburkan garam. Halua kenari sudah jadi. Bentuk kecil-kecil agar mudah memakannya.
5. Nasi Lapola
Warga Ternate memfavoritkan nasi lapola sebagai olahan nasi favorit. Bentuknya mirip dengan lontong jawa yang diiris sedang. Bedanya, dalam pengolahan, nasi lapola dibuat menggunakan beras mentah, kacang tolo, dan parutan degan. Karena itu, terdapat rasa gurih dan manis saat menggigitnya.
Masyarakat Ternate menghidangkan sajian ini bersama ikan tongkol, sayur lalapan, dan ikan teri. Bila Anda tidak suka tekstur yang seperti lontong, Anda juga bisa mencari di restoran atau warung makanan lain dalam bentuk bulir nasi.
6. Gohu Ikan
Gohu ikan merupakan sashimi dengan kearifan lokal Indonesia. Kuliner ini merupakan sajian daging ikan mentah yang langsung dimakan. Daging ikan yang dipakai bisa dari tuna atau cakalang.
Sebelum disajikan kepada orang, gohu akan dicampur dulu bersama bumbu. Pertama, daging ikan akan dipotong dadu. Lalu, diberi perasan jeruk nipis, dicampur tumis cabai rawit dan bawang merah serta potongan kemangi dan kenari. Sentuhan terakhir, diberi siraman minyak panas baru dihidangkan.
Gohu ikan ini memiliki rasa pedas, manis, gurih, dan asam. Gohu ini disandingkan bersama papeda, tumis kembang pepaya, singkong rebus, dan lalapan mentah.
7. Waku Komo-Komo
Selain papeda, kuliner lain yang terbuat dari sagu adalah waku komo-komo. Bila papeda sebagai pencukup karbohidrat, waku komo-komo dimakan sebagai pencukup protein.
Kuliner ini dibuat dengan cara merendam sagu selama sejam. Sembari menunggu, waktu diisi dengan membuat bumbu dari santan, serai, bawang merah, jahe, bawang putih, garam, dan merica yang dihaluskan. Kemudian, memotong dadu tumis jeroan ikan. Setelah sejam, adonan sagu dicampur dengan bumbu halus. Bila sudah rata, diberi potongan dadu tumis jeroan ikan.
Ketika semua langkah tadi selesai dilakukan, adonan waku komo-komo akan digulung dalam daun woka untuk dibungkus. Setelah itu, dibakar. Waku komo-komo sudah bisa dimakan. Rasa yang didapat yaitu gurih dan manis.
8. Bagea
Setelah sebelumnya mengulas kuliner dengan rasa yang kuat, kini waktunya memberi jeda dengan camilan manis yang ringan dimakan. Lagi-lagi, kue kering ini terbuat dari tepung sagu. Bahan tambahan lainnya yaitu cengkih, minyak nabati, gula merah, tepung terigu, kacang tanah, kayu manis, dan kacang kenari. Lalu, dibungkus bulat-bulat dengan daun lontar.
Bagea memiliki bentuk yang bulat dengan warna coklat muda, Kue kering ini cocok dijadikan sandingan menyesap teh atau kopi di sore hari. Namun, bagea ini hanya cocok untuk dimakan usia di bawah empat puluh tahun karena teksturnya yang sedikit keras. Bila Anda menginjak lima puluh tahun, sebaiknya jangan mencoba kue kering ini daripada gigi Anda akan goyang.
9. Colo-Colo
Colo-colo merupakan kuliner berupa sambal khas Ternate. Sambal ini disebut oleh warga setempat dengan panggilan “dabu-dabu”. Hampir setiap hari warga Ternate selalu memakan sambal ini untuk dijadikan saus cocol.
Bila Anda ingin mencoba juga membuat colo-colo di rumah, Anda perlu menyiapkan bawang merah, jeruk nipis, garam, cabai rawit, tomat, dan gula. Potong cabai rawit dan bawang merah menjadi tipis dan peras jeruk nipis. Campur rata semua bahan menjadi satu. Rasa pedas, manis, dan segar akan Anda temukan dalam sambal ini.
Sambal ini oleh masyarakat Ternate dijadikan dua versi yakni tanpa menggunakan kecap dan menggunakan kecap. Anda yang ingin membuat sambal ini lebih manis, bisa menambahkan sedikit kecap ke dalamnya.
10. Gatang Kenari
Daftar sajian kuliner berikutnya adalah Gatang Kenari. Dari nama-nama kuliner sebelumnya, kuliner yang menyematkan kata “kenari” sebagai nama makanan menggunakan bahan utama kacang kenari. Namun, kuliner ini berbeda. Gatang kenari menggunakan kepiting sebagai bahan bakunya. Yaitu jenis kepiting kenari, seekor pemakan kelapa.
Kata “gatang” disematkan pada nama kuliner ini karena merupakan sebutan warga Ternate untuk kepiting. Kata ini masuk dalam bahasa daerah warga Maluku. Sejujurnya, membunuh kepiting kenari sudah tidak diperbolehkan karena populasinya yang terus berkurang.
Namun, beberapa restoran telah mendapatkan izin dengan payah untuk mempertahankan menu ini. Mereka beralasan guna melestarikan kuliner khas Ternate.
11. Ikan Bumbu Kuning
Ternate merupakan daerah yang terkenal dengan kekayaan hasil lautnya. Olahan dari kekayaan tersebut yaitu ikan bumbu kuning. Kuliner ini sangat terkenal di sana. Saat memesan menu ini, Anda akan diberi mangkuk berisi ikan bumbu kuning lengkap dengan sepiring nasi dan sambal bekasang.
Dulunya, kuliner ini merupakan hidangan para pejabat Belanda yang mendiami tanah jajahannya di Ternate. Ikan bumbu kuning kental dengan rasa pedas dan asin. Ragam ikan yang dipakai adalah ikan kerapu, tuna, barakuda, dan tongkol. Macam rempah yang dipakai adalah pala, kunyit, dan merica.
Setiap hidangan yang menggunakan ikan, warga Ternate akan menggunakan jeruk nipis sebagai penghilang bau amis.
Wow, banyak bukan daftar makanan khas yang bisa Anda coba di Ternate? Bukan hanya papeda saja, namun banyak ragam kuliner khas Ternate yang dapat dijajal. Bila Anda mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Ternate, sempatkan untuk mencoba kesemua daftar yang diuraikan di atas.