Jembatan Merah Putih merupakan ikon wisata kota Ambon, Maluku yang menarik untuk dikunjungi. Jembatan kabel pancang ini membentang Teluk Dalam Pulau Ambon, menyuguhkan pemandangan alam nan indah, birunya laut dan panorama sunset.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Jembatan Merah Putih, Galala, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Maluku; Map: Cek Lokasi |
Daya tarik kepulauan Maluku memang tidak ada habisnya. Bahkan bertahun tahun lalu, bangsa Eropa sempat memperebutkan daerah ini karena kekayaan rempah rempahnya. Di samping memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah, Maluku juga semakin mengembangkan sektor pariwisatanya. Salah salah satunya Jembatan Merah Putih di Kota Ambon yang diresmikan 2016 lalu merupakan jembatan terpanjang di daerah Indonesia bagian timur.
Sejarah Nama Jembatan Merah Putih
Sebelum dikenal dengan nama Jembatan Merah Putih, jembatan yang membelah Teluk Ambon ini memiliki nama Galala Poka. Galala Poka diambil dari nama kedua desa yang masing masingnya terletak di pinggir Teluk Ambon. Meski sebenarnya desa yang dilewati oleh jembatan ini adalah Desa Galala serta Desa Rumah Tiga.
Sedangkan Desa Poka yang dijadikan sebagai nama jembatan malah tidak dilewati. Hal ini memicu konflik tersendiri, karena Desa Rumah Tiga merasa tidak terima lantaran desanya dilewati namun nama desa tetangga yang tidak dilewati malah dijadikan sebagai nama jembatan. Bahkan kemarahan dari Desa Rumah Tiga ini langsung disampaikan oleh kepala desa setempat.
Oleh karena itu, kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dengan segera melakukan rapat bersama Bappenas, DPRD, serta Gubernur Maluku. Masyarakat dari ketiga desa yaitu Desa Rumah Tiga, Desa Galala, dan Desa Poka juga turut diajak serta mengikuti rapat untuk meredam konflik yang terjadi.
Pada akhirnya, nama yang diambil adalah Merah Putih agar konflik tidak terus terjadi. Merah Putih sendiri diambil karena Maluku termasuk sebagai bagian dari ketujuh provinsi yang mendirikan negara setelah merdeka. Jadi sebelum terdapat berbagai provinsi lain, Maluku dulunya sudah menjadi provinsi yang mengakui keberadaan negara Indonesia ini.
Sehingga penamaan Merah Putih diambil sebagai nama jembatan yang membelah Teluk Ambon tersebut. Jembatan Merah Putih sendiri dibangun sejak tahun 2011 dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Jembatan yang pembangunannya menghabiskan dana sekitar Rp. 772,9 miliar ini memiliki panjang kurang lebih 1.140 meter.
Panjang tersebut menjadikannya sebagai jembatan terpanjang di daerah Indonesia Timur. Selain itu, dengan panjangnya ini, jembatan ikonik ini terbagi menjadi tiga bagian yang mana pertama yaitu jembatan pendekat Poka atau Poka Approach Bridge. Poka Approach Bridge memiliki panjang sekitar 520 meter.
Kemudian bagian yang kedua yaitu jembatan pendekat Galala atau Galala Approach Bridge dengan panjang kurang lebih 320 meter. Lalu yang ketiga adalah jembatan utama atau main bridge yang memiliki panjang sejauh 300 meter. Sementara untuk ketinggiannya, Jembatan Merah Putih berada 34,1 meter di atas permukaan laut.
Dengan hadirnya jembatan ini, jarak antara Kota Ambon ke Bandara Internasional Pattimura bisa ditempuh dengan waktu yang jauh lebih singkat. Sebelumnya, jarak antara kedua tempat ini berkisar 35 km dan harus ditempuh selama kurang lebih 60 menit dengan cara memutari Teluk Ambon terlebih dahulu.
Menyeberang Teluk Ambon Tidak Lagi Menggunakan Kapal Ferry
Selain mengambil jalan memutar yang tentunya membutuhkan waktu lama, masyarakat juga bisa memanfaatkan alternatif lain apabila ingin menyeberang Teluk Ambon. Yaitu dengan cara menaiki kapal penyeberangan atau kapal ferry, dari Desa Rumah Tiga atau Desa Poka dan Desa Galala yang akan memakan waktu sekitar 10 hingga 20 menit belum termasuk dengan waktu antre.
Waktu antre-nya sendiri tidak bisa dipastikan berapa lama, sebab kapal ferry bisa berangkat ketika penumpang sudah penuh. Tentunya Anda juga perlu merogoh kocek lebih jika menggunakan kapal ferry, yaitu sekitar Rp. 30.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp. 15.000 untuk kendaraan roda dua.
Namun dengan hadirnya Jembatan Merah Putih sangat membantu mobilitas masyarakat. Apalagi jembatan ini bisa dilalui secara gratis oleh para pengendara dan hanya memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 menit saja. Sehingga masyarakat bisa lebih hemat biaya, waktu, dan tenaga dengan melalui jembatan ini.
Kendati demikian, bukan berarti kapal ferry langsung ditinggalkan begitu saja. Cukup banyak pula wisatawan yang memilih untuk menaiki kapal ferry untuk mengagumi keindahan Jembatan Merah Putih lebih luas tapi dengan jarak yang dekat. Bahkan karena hadirnya jembatan ini, membuat banyak wisatawan yang datang ke sini, sehingga membuat kapal ferry juga diserbu sebagai sarana wisata.
Daya Tarik Wisata Jembatan Merah Putih
Jika berkunjung ke Maluku, para pendatang selalu menyempatkan diri untuk bertandang ke Jembatan ikonik ini. Bahkan Jembatan Merah Putih dijadikan sebagai salah satu destinasi populer di kalangan wisatawan. Sebagai ikon terbaru dari Kota Ambon, jembatan ini dibangun khusus dengan sistem beruji kabel yang jarak antar pilon-nya sepanjang 150 meter.
Dengan pemandangan apik di sisi kanan dan kiri, para wisatawan atau siapapun yang melintas diperbolehkan mengambil foto di sini. Namun penting untuk mempertimbangkan kondisi lalu lintas yang ada. Parkirkan kendaraan di pinggir dengan rapi agar tidak mengganggu kendaraan lain yang melintas di jembatan.
Umumnya, banyak orang yang berfoto ria di kawasan jembatan pada sore hari. Karena cuaca panas di Kota Ambon sudah terasa lebih sejuk dan tidak begitu menyengat, sehingga kegiatan berburu foto bisa dilakukan lebih nyaman. Selain itu, pemandangan senja dari jembatan ini dinilai begitu cantik dan eksotis.
Pada bagian sisi barat Teluk Ambon, Anda bahkan dapat menikmati indahnya matahari yang perlahan lahan menghilang dan kembali ke peraduannya. Proses terbenamnya matahari ini menyisakan semburat oranye keemasan di awan putih, yang kemudian lama kelamaan berganti menjadi gelapnya langit malam.
Tentu tidak hanya mendapatkan potret siluet matahari yang mengesankan, hari yang sudah gelap pun tetap mampu menghadirkan keindahan tersendiri dari Jembatan Merah Putih ini. Lampu lampu yang bersinar di kota dan jembatan ini membuatnya terlihat sangat gemerlap, sehingga bisa menciptakan sebuah foto kekinian yang instagramable.
Jika beruntung, Anda bisa menjumpai beberapa kapal yang berlayar di sekitaran Teluk Ambon. Sinar dari kapal tersebut membuatnya terlihat seperti cahaya yang berjalan dalam kegelapan. Jika mahir menggunakan beberapa trik foto, cahaya dari kapal ini pun bisa dijadikan sebagai objek fotografi yang apik.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Jembatan ini menjadi ikon wisata Kota Ambon yang baru, sehingga tidak sulit untuk menemukan jembatan satu ini. Terlebih konstruksi tersebut merupakan jembatan yang paling panjang di daerah Indonesia bagian timur. Sudah tentu keberadaannya dengan cepat memanjat tangga popularitas.
Untuk menemukan Jembatan Merah Putih, keberadaannya ada di Hative Kecil, Kecamatan Sirimau, Ambon. Jembatan ini membuat jarak dari Kota Ambon menuju Bandara Internasional Pattimura menjadi lebih singkat untuk ditempuh. Sehingga Anda juga bisa mencari rutenya melalui peta digital dari arah Bandara Internasional Pattimura.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Aktivitas menarik yang dapat dilakukan adalah menikmati keindahan Teluk Ambon dari atas jembatan, hingga berburu foto ciamik yang instagramable untuk diunggah ke linimasa. Meski terdengar sangat klise, namun aktivitas ini buktinya mampu membuat banyak wisatawan datang kemari.
Ada baiknya Anda menggunakan kendaraan roda dua apabila ingin berhenti dan berfoto foto dalam waktu lama. Karena lalu lintas di sini termasuk jalur cepat, sehingga memarkirkan mobil dalam waktu lama dikhawatirkan bisa mengganggu pergerakan kendaraan lainnya yang melintas di atas jembatan.
Atau jika ingin mengagumi tempat ini lebih lama, maka Anda bisa memilih untuk naik kapal ferry. Dari atas kapal ferry, pemandangan cantik dari jembatan akan terlihat makin terpancar. Terlebih jika Anda melakukan kegiatan ini di malam hari, karena lampu-lampu yang ada pada Jembatan Ikonik ini akan terlihat begitu gemerlap.
Tips Berkunjung ke Jembatan Merah Putih
Seperti yang telah disinggung, sebaiknya jika Anda berniat berkunjung kemari dengan tujuan berburu foto, maka sebaiknya menggunakan sepeda motor. Sehingga saat kendaraan diparkirkan di pinggir jalan, tidak akan memakan terlalu banyak area jalan yang dapat mengganggu penggunaan jalan lainnya.
Di samping itu, Anda jangan berharap menemukan pedagang makanan di area ini. Karena kehadiran pedagang yang berjualan di tepi jalan memang bisa meramaikan lalu lintas, dan membahayakan semua pengguna jalan. Maka dari itu, Jembatan Merah Putih umumnya bebas dari para pedagang.
Sehingga Anda bisa membawa minuman atau makanan ringan sendiri di dalam tas, apabila khawatir merasa kelaparan selama berkunjung kemari. Jangan lupa untuk mengaplikasikan sunblock apabila Anda berkunjung di siang hari, mengingat bahwa jembatan ini termasuk area terbuka yang langsung terpapar sinar matahari di waktu siang.
Sementara jika berkunjung di malam hari, ada baiknya Anda menggunakan pakaian yang tebal atau berjaga jaga membawa jaket. Meski Ambon terkenal panas, namun udara malam di atas jembatan tentu bisa berisiko membuat Anda masuk angin apabila berada di sana dalam waktu yang cukup lama.
Jembatan Merah Putih yang dibangun untuk mempermudah mobilitas masyarakat, mengantarkannya menjadi ikon dari Kota Ambon. Terlebih dengan konstruksinya yang termasuk sebagai jembatan terpanjang di daerah Indonesia Timur, Jembatan Merah Putih menjadi objek wisata baru yang populer di kalangan wisatawan.