Harga Tiket: -, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Desa. Tomalehu Timur, Kec. Kepulauan Manipa, Kab. Seram Bagian Barat, Maluku; Map: Cek Lokasi |
Kepulauan Manipa atau Pulau Manipa merupakan sebuah pulau kecil di Provinsi Maluku yang letaknya berada di tengah tengah antara Pulau Seram dan Pulau Buru. Di Manipa ini ternyata menyimpan berbagai potensi wisata yang sangat menarik. Adapun salah satunya yaitu potensi wisata sejarah.
Sebab di pulau yang termasuk Kabupaten Seram Bagian Barat ini dapat ditemukan jejak benteng peninggalan bangsa Eropa, yang disebut dengan nama Benteng Wantrouw atau Fort Wantrouw. Ini merupakan salah satu dari 54 benteng atau fort peninggalan kolonial di Maluku. Yuk intip lebih lanjut benteng peninggalan sejarah tersebut.
Sejarah Singkat Benteng Wantrouw
Benteng ini pertama kali dibangun pada masa VOC dengan material kayu dan hanya berukuran kecil. Fort ini diberi nama Barricade Wantrouw, dan pada tahun 1641 kemudian direnovasi menjadi benteng batu. Namun ukurannya masih kecil sama seperti sebelumnya saat masih berupa benteng kayu.
Adapun fungsi dari Barricade Wantrouw ini yaitu sebagai gudang penyimpanan berbagai hasil alam dari daerah Manipa, khususnya cengkeh yang menjadi unggulan di kepulauan tersebut. Benteng dijadikan sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum nantinya hasil alam dari Manipa ini dikirim ke Pulau Ambon.
Wakil pedagang, Johan Comens, ditugaskan di sana dengan tugas utama mengumpulkan dan menyimpan cengkeh di Benteng Wantrouw. Lalu pada tahun 1644, pertahanan benteng ditingkatkan dengan menambah ketinggian benteng setinggi 13 meter di bawah arahan gubernur Gerrard Demmer.
Lima tahun setelah pertahannya ditingkatkan, benteng ini kembali ditambah ketinggiannya sekitar 1,5 meter. Benteng ini digunakan sebagai pusat penguasaan dan monopoli cengkeh hasil masyarakat setempat. Semua hasil panen cengkeh dikumpulkan dalam Barricade Wantrouw.
Dan untuk memastikan monopoli perdagangan di Manipa, VOC pun kemudian membabat habis semua pohon cengkeh yang tersisa di sana. Melihat kondisi tersebut, masyarakat setempat melakukan pemberontakan pada VOC yang berada di benteng sekitar tahun 1651. Selama pemberontakan, benteng pun berhasil dikuasai setelah mengalahkan semua orang Belanda yang ada di fort.
Semua isi yang ada di dalam benteng bahkan dihancurkan sampai rata dengan tenang. Kemudian pada bulan Juli, gubernur Arnold de Vlaming van Oudtshoorn datang di Manipa membawa 5 kapal dengan 370 tentara. Melihat banyaknya tentara Belanda yang datang dengan persenjataan lengkap, maka penduduk setempat seketika melarikan diri ke gunung.
Gubernur Hindia Belanda di Kepulauan Maluku, Arnold de Vlaming, lalu memerintahkan untuk menghancurkan semua desa dan perkebunan yang ada daerah tersebut. Benteng Wantrouw selanjutnya dibangun ulang dengan berbentuk benteng kayu. Dan seperti sebelumnya, direnovasi kembali menjadi benteng batu.
Sayangnya, tanggal 17 Februari 1674 terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Maluku. Gempa bumi ini membuat benteng mengalami kerusakan. Dan pada tahun 1768, benteng dilaporkan berada dalam keadaan yang sangat buruk dan tidak layak huni. Hingga tahun 1785 sebagian besar benteng sudah runtuh dengan sendirinya.
Di bawah pemerintahan gubernur Bernardus Van Pleuren, bangunan bersejarah ini selanjutnya dibangun kembali mengikuti desain kapten Gabriel Nicholas Van Guericke. Desain itulah yang dapat dilihat sampai sekarang. Dimana benteng seluas 2.500 meter persegi ini menjadi saksi bisu penjajahan Belanda di Kepulauan Manipa.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Benteng Wantrouw yang sarat sejarah ini berada di Pulau Manipa, tepatnya di Desa Tomalehu Timur, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.
Lokasinya berada tidak jauh dari pinggir pantai, dengan jarak sekitar 97 kilometer dari Piru yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Seram Bagian Barat. Sehingga anda akan membutuhkan kurang lebih 2 jam perjalanan untuk mencapai lokasi.
Meskipun merupakan cagar budaya yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat pada zaman dahulu, benteng ini sepertinya belum mendapat pengelolaan secara resmi karena dibiarkan begitu saja. Sehingga tidak terdapat informasi yang jelas pula mengenai jam operasional serta harga tiket masuknya.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Benteng Wantrouw
1. Menjelajah Benteng
Sebagai jejak peninggalan sejarah masa kolonial, Benteng Wantrouw yang sudah mengalami renovasi berkali kali punya sejarah yang cukup panjang. Sehingga menjadi kegiatan yang sangat menarik apabila anda punya waktu lebih untuk menjelajahinya. Melihat setiap sudut benteng yang dulunya pernah menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat setempat melawan tentara Belanda.
Namun sebaiknya berhati hati selama menjelajah benteng, sebab di sini tidak tampak ada penjaga yang mengawasi. Bangunannya pun sudah tua, sehingga dikhawatirkan ada batuan yang runtuh dan lain sebagainya. Jadi tetap menjaga perilaku dengan baik selama menjelajah benteng tersebut.
2. Menikmati Panorama Sekitar Benteng
Benteng Wantrouw berada di lokasi yang sekelilingnya ditumbuhi oleh pepohonan rimbun. Sehingga sejauh mata memandang anda bisa menemukan pemandangan hijau yang menyegarkan mata. Jadi setelah puas menjelajah benteng, anda bisa duduk sejenak untuk menikmati panorama yang ada di sekitar benteng tersebut.
Sambil membayangkan bagaimana dulunya kawasan ini dipenuhi oleh pohon cengkeh. Kegiatan ini memang tampak sederhana, akan tetapi banyak wisatawan yang merasa sangat bersyukur setelah pulang dari mengunjungi benteng. Bersyukur bahwa kini perang sudah berakhir dan masyarakat diperbolehkan berdagang secara bebas.
3. Berburu Foto Ciamik
Kental dengan nuansa zaman dahulu, benteng batu yang masih kokoh berdiri sampai sekarang ini bisa anda jadikan sebagai tempat berburu foto ciamik. Bahkan wisatawan yang datang ke sini biasanya sengaja membawa kamera digital untuk mendapatkan hasil foto yang apik. Pun tidak sedikit yang melakukan sesi pemotretan di sana.
Anda tidak perlu khawatir jika datang tanpa kamera profesional, karena smartphone kesayangan juga bisa diandalkan. Sebab kesan estetik dari bangunan benteng tetap dapat terlihat. Ditambah sentuhan hijau di sekitarnya, membuat Benteng Wantrouw menjadi latar belakang yang bagus untuk berburu foto.
4. Bermain di Pantai
Benteng Wantrouw dibangun tidak jauh dari lokasi pantai, sehingga anda bisa bermain ke pantai setelah puas melihat lihat bangunan benteng peninggalan sejarah kolonial tersebut. Pantai di Desa Tomalehu Timur ini punya pemandangan yang tidak kalah indah. Dengan pasir putih dan laut biru yang jernih, panoramanya begitu memanjakan mata.
Apalagi lokasinya masih sangat alami, bersih, dan sepi. Sehingga sangat cocok bagi anda yang tengah mencari ketenangan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Anda bisa menikmati keindahan pantai sambil duduk ditemani angin sepoi sepoi yang sesekali menerpa kulit, rasanya seolah beban pikiran menguap secara perlahan.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Benteng
Berbicara mengenai fasilitas, sebaiknya jangan berharap terlalu banyak jika berkunjung ke Benteng Wantrouw. Karena benteng batu ini masih dibiarkan alami tanpa penambahan fasilitas apapun. Jadi jika membutuhkan sesuatu selama kunjungan ke benteng, anda bisa mencarinya di Desa Tomalehu.
Wisata sejarah sangat bagus untuk anak muda penerus bangsa. Dengan berkunjung ke Fort Wantrouw, anda bisa mengingat bagaimana perjuangan para pendahulu saat melawan para penjajah. Menariknya lagi, benteng batu di kawasan Pulau Manipa ini juga berhasil menawarkan wisata alam di samping wisata sejarahnya. Tertarik berkunjung ke sini?