Harga Tiket: Rp 2.000, Jam Operasional: 08.00-17.00 WIT, Alamat: Desa. Duma, Kec. Galela Barat, Kab. Halmahera Utara, Maluku Utara; Map: Cek Lokasi |
Pulau Halmahera di Provinsi Maluku Utara punya banyak sekali destinasi wisata alam mengagumkan yang dapat anda kunjungi. Jika sedang berlibur di kawasan ini, salah satu yang direkomendasikan yaitu Danau Galela. Danau Galela tersebut merupakan danau terbesar yang ada di Halmahera Utara.
Dan salah satu spot Danau Galela yang banyak mencuri perhatian wisatawan yakni Tanjung Van Dijken. Karena di sini anda bisa menikmati wisata alam sekaligus wisata sejarah. Bagi masyarakat setempat, area yang dulunya disebut Tanjung Duma ini memang punya nilai sejarah penting lantaran dijadikan tempat masuknya Injil pertama kali di Pulau Halmahera.
Daya Tarik yang Dimiliki Tanjung Van Dijken
1. Nilai Sejarah yang Kental
Tanjung Duma dulunya menjadi tempat masuknya Injil pertama kali di Pulau Halmahera. Seorang misionaris Belanda bernama Van Dijken lah yang menyebarkannya sekitar tahun 1816. Menurut cerita, lokasi itu adalah tempat yang diangkerkan oleh masyarakat setempat sebab kono terdapat raksasa jahat bernama Tumadoa yang tinggal di sana.
Dulu penguasa setempat pernah menempatkan Van Dijken seorang diri di lokasi tersebut dengan maksud agar ia dilenyapkan oleh sang raksasa. Namun Bak Dijken berhasil bertahan tinggal di sana, sehingga melahirkan istilah ‘duma widoohawa’ yang dalam bahasa Galela berarti ‘hanya dia yang tidak diapa apakan’. Dari situ kata Duma kemudian menjadi populer dan digunakan sebagai nama danau.
2. Monumen Van Dijken
Untuk mengenang jasa Van Dijken, di salah satu tanjung Danau Galela dibuat sebuah monumen. Dimana monumen ini menggambarkan Van Dijken berdiri di atas bumi Halmahera dengan Injil di tangan kiri dan cangkul di tangan kanannya. Perwujudan tersebut begitu sarat akan makna. Sebab kehadirannya bukan hanya sebagai penyebar agama Kristen.
Melainkan ia juga membangkitkan sektor perkebunan khususnya tembakau dan kopi di daerah tersebut, yang dilambangkan oleh cangkul di tangan kanannya. Bahkan beberapa pohon besar yang sudah berusia lebih dari seratus tahun di sekitar monumen ini diyakini sebagai pohon yang ditanam oleh Van Dijken.
3. Peninggalan Sejarah Berupa Bunker
Selain monumen di Tanjung Van Dijken, ada yang menarik dari sisi barat daya Telaga Duma. Karena di sana anda bisa menemukan peninggalan sejarah lain berupa bunker Jepang yang dulu digunakan saat Perang Dunia II. Dalamnya agak lembap dan gelap dengan panjang sekitar 10 meter dan saling terhubung antar dua pintu yang bersebelahan. Konon, di dasar telaga bahkan banyak persenjataan yang dibuang oleh Jepang.
4. Pesona Danau dan Panorama Gunung Mamuya
Selain menikmati sisi Tanjung Van Dijken, anda dapat menikmati keindahan Telaga Duma secara keseluruhan. Sebab danau terbesar di Halmahera tersebut mempunyai air berwarna biru yang sangat jernih. Di sekitar danau dikelilingi oleh pepohonan hijau nan rindang yang membuat suasana makin asri dan sejuk.
Ditambah lagi anda bisa melihat keindahan Gunung Mamuya dari kejauhan saat berada di lokasi danau. Tampak Gunung Mamuya megah menjulang tinggi dengan warna hijau yang berasal dari pepohonan di sana. Setiap sisi Danau Galela memang punya keindahan tersendiri. Adapun suasana di Tanjung Duma sendiri sangat sunyi dan tenang dengan dikelilingi bukit hijau.
5. Rumah Makan Terapung
Satu lagi spot lain dari Telaga Duma yang tidak boleh anda lewatkan, yakni rumah makan terapung. Lokasi dari rumah makan ini tidak jauh dari spot Tanjung Van Dijken. Karena Danau Galela juga dimanfaatkan untuk membuat kerambah ikan oleh masyarakat setempat, anda selalu bisa menikmati ikan segar di rumah makan terapung tersebut sambil disuguhi panorama telaga yang sangat indah.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Jika ingin berkunjung ke Tanjung Vak Dijken, lokasi dari Danau Duma berada di Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Lokasi terletak sekitar 26 kilometer dari Tobelo. Anda bisa mengaksesnya menggunakan kendaraan bermotor dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 30 menit, atau menggunakan speedboat dengan perkiraan waktu 1 jam perjalanan.
Setibanya di Desa Duma, anda bisa mencari gereja di sana. Sekitar 500 meter dari gereja ini atau tepatnya di ujung kampung, anda akan memasuki area Telaga Duma yang memiliki luas kurang lebih 4 hektar. Patung Van Dijken berdiri menghadap pintu masuknya, seolah menyambut para pengunjung yang datang.
Menurut informasi, Tanjung Van Dijken atau Telaga Duma ini beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 waktu setempat. Biasanya waktu yang paling ramai pengunjung adalah saat akhir pekan dan hari libur. Untuk masuk ke kawasan ini, anda cukup membayar karcis sebesar Rp. 2.000 saja per orang sebagai retribusi.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Tanjung Van Dijken
1. Berenang Menikmati Air Danau yang Segar
Telaga Duma punya air yang jernih dan bersih dengan riak riak kecil yang menggoda, membuat siapapun tertarik untuk segera menceburkan diri dan berenang di sana. Namun karena kedalaman dari danau cukup bervariasi, bisa dari dangkal langsung dalam, maka sebaiknya anda memastikan diri benar benar bisa berenang sebelum masuk ke telaga.
2. Naik Perahu Keliling Danau
Tidak perlu khawatir apabila tidak bisa berenang, karena anda masih dapat menikmati keindahan telaga dari dekat menggunakan perahu. Warga yang tinggal di sekitar danau memang banyak yang menyewakan perahu untuk para wisatawan. Sehingga anda dapat memanfaatkannya untuk berkeliling menikmati pemandangan alam sekitar yang begitu menawan.
3. Memancing Berbagai Jenis Ikan
Bagi anda yang hobi memancing, Tanjung Van Dijken adalah lokasi yang tepat untuk menyalurkan hobi tersebut. Karena danau ini punya banyak ikan dengan berbagai jenis yang bisa dipancing. Jadi jangan lupa bawa alat pancing sendiri dari rumah sehingga nanti sesampainya di danau bisa langsung mencari spot terbaik, untuk memancing sambil menikmati panorama alam yang mempesona.
4. Menikmati Kuliner di Rumah Makan Terapung
Berwisata kuliner di sekitar Tanjung Duma menjadi salah satu aktivitas menarik yang tentunya tidak boleh anda lewatkan. Apalagi di lokasi sudah ada rumah makan terapung yang membuat aktivitas ini makin menyenangkan. Adapun menu utama di sini adalah ikan mujair bakar yang terkenal sangat lezat.
Sambil menikmati lezatnya ikan bakar, anda bisa menikmati keindahan pemandangan alam di sekitar lokasi dengan view pegunungan yang menyegarkan mata. Kalaupun rumah makan terapung sedang penuh dan banyak pelanggan, anda masih bisa menemukan warung lain di sekitar danau. Warung warung ini menjual aneka kuliner khas setempat seperti nai Galela, kasbi rebus, ikan kuah kuning, nasi lemang, dan lain lain.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Danau Galela tidak secara resmi dikelola sebagai objek wisata, sehingga fasilitas yang tersedia bisa dikatakan masih sangat minim. Yang bisa anda temukan hanya seputar penyewaan perahu dan sederet warung makan. Meski begitu, inilah yang membuat Tanjung Van Dijken masih begitu asri dan alami.
Berkunjung ke danau cantik yang masih asri tentunya akan memberikan kesan tersendiri. Terlebih lokasi ini menawarkan wisata sejarah sekaligus wisata kuliner yang begitu menarik. Sehingga ada banyak keseruan yang dapat ditemukan selama rekreasi ke sini. Jadi tunggu apa lagi, segera rencanakan liburan anda selanjutnya ke Tanjung Van Dijken tersebut.