Ilabulo, Kuliner Tradisional Khas Gorontalo – Jika membicarakan perihal kuliner memang tak akan pernah habis. Akan selalu inovasi baru yang menghadirkan cita rasa yang layak dicoba rasanya. Mampir ke Gorontalo tak lengkap rasanya jika tak mencicipi juga kulinernya. Salah satu kuliner dari Gorontalo yang menjadi makanan khas dan patut Anda coba yaitu Ilabulo. Konon makanan tradisional ini juga digemari oleh para raja Gorontalo. Yuk simak ulasannya berikut.
Mengenal Ilabulo Kuliner Gorontalo Yang Digemari Para Raja
Apabila Anda sedang berada di Gorontalo terutama ketika bulan Ramdhan Anda akan menemukan asap yang membumbung. Ini bukan asap kebakaran, melainkan penjual makanan ilabula sedang dijajakan. Makanan ini memang menjadi makanan khas kota Gorontalo yang berkonsep street food. Ilabulo juga menjadi makanan yang banyak disantap sebagai menu buka puasa yang menjadi favorit.
Ilabulo sendiri merupakan makanan yang terbuat dari tepung sagu yang ditambahkan aneka isi. Seperti telur ayam, daging ayam atau sapi, ati ampela yang kemudian di berikan bumbu rempah khusus. Proses memasak dari makanan ini adalah dengan cara membungkus menggunakan daun pisang dan direbus. Bagi Anda yang menyukai cita rasa makanan yang dibakar, Anda juga bisa membakarnya sesuai dengan selera untuk tingkat kematangannya.
Bukan hal yang mengherankan jika makanan ini selalu menjadi makanan yang diburu oleh para wisawatan maupun warga lokal. Memang di bulan Ramadahan makanan ini kerap dijadikan sebagai santapan untuk berbuka. Apalagi jika disandingkan dengan kuah bukis yang menggoda, membuat Anda akan ketagihan menikmati santapan kegemaran raja raja ini. Teksturnya yang kenyal dan sedikit rasa pedas akan membuatnya semakin sedap.
Menjadi Makanan Yang Mampu Menciptakan Kedamaian
Selain rasanya, makanan khas dari Gorontalo yang mirip pepes ini juga mendapat sebutan sebagai makanan yang membawa perdamaian di masa peperangan kerajaan. Dilansir dari berbagai sumber, Ilabulo kerap disajikan ketika masa kerjaan berlangsung. Bahkan dikenal dengan Totombawa yang berarti bersayu padu. Karena kelezatan yang dimiliki ilabulo mampu untuk membawa perdamaian saat pertikaian di masa kerajaan sedang berlangsung.
Pada saat itu juga makanan terbilang langka dan hanya satu kerajaan yang memilikinya. Berdasarkan cerita yang beredar, konflik terjadi diantara kerajaan Limutu an Hulonthlangi. Di suatu waktu seorang juru masak dari kerajaan Hulonthalangi menyajikan makanan ini untuk sang raja. Dan ternyata rasa Ilabulo membuat sang raja melarang para pengikut dan rakyatnya untuk tidak menyantap makanan ini selain sang raja.
Karena hal tersebut, kerajaan Kalimutu mendengarnya dan meminta para pengikutnya agar serangan dihentikan. Raja Kalimutu melakukan hal ini lantaran ingin mencicipi makanan Ilabulo yang sangat dirahasiakan oleh sang raja Hulonthalangi ini. Karena makanan inilah membuat kedua kerajaan akhirnya berdamai bahkan menjalin kerja sama antar kedua kerajaan. Tentunya ini adalah hal yang sangat membanggakan dan juga menjadi cerita unik tersendiri.
Makanan Pendamping Yang Sangat Cocok Untuk Ilabulo
Makanan yang terbungkus daun pisang memang selalu memberikan sensasi yang berbeda. Selain itu makanan juga akan lebih harum jika ibungkus menggunakan daun pisang. Bahkan hingga kini metode memasak ini masih eksis dan banyak digunakan untuk inovasi kuliner yang lezat. Begitu juga dengan makanan yang bernama Ilabulo dari Gorontalo ini. Meskipun bentuknya seperti pepes tapi untuk rasa tentunya berbeda bahan yang digunakan saja juga berbeda.
Ilabulo sebenarnya bisa dimakan langsung karena telah matang lantaran proses perebusan. Namun tak jarang masyarakat juga bisa menggolahnya lagi dengan dibakar maupun digoreng. Sementara untuk makanan pedamping yang biasanya disandingkan dengan makanan ini adalah Binte Biluhuta yang juga makanan khas dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Binte Biluhuta atau yang dikenal dengan bubur jagung ini mirip dengan bubur Manado.
Binte Biluhuta berisikan sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi untuk tubuh. Sehingga sangat direkomendasikan untuk Anda yang tidak menyukai sayuran. Tambahan ikan cakalang, udang dengan jagung manis, tomat maupun kemangi sangat pas jika disandingkan dengan Ilabulo. Sehingga kandungan gizinya akan semakin lengkap, yakni karbohidrat dengan protein maupun vitamin dari kedua makanan ini.
Apabila Anda ingin mencobanya di Gorontalo, Anda bisa memburunya di Jl. Diponegoro Kota Gorontalo. Bahkan makanan ini juga bisa dijadikan sebagai oleh oleh karena bisa bertahan cukup lama. Ilabulo rata rata bisa bertahan mulai dari 2 sampai 3 hari apabila dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Ketika bulan puasa Anda akan semakin mudah untuk menemukan Ilabulo karena memang banyak dijajakan sebagai street food yang digemari.
Bisa Membuatnya Sendiri Di Rumah Dengan Resep Sederhana
Ketika rasa kangen akan makanan khas Gorontalo ini kemudian sedang tidak bisa pergi ke Gorontalo, Anda jangan khawatir. Karena Anda bisa menghadirkan makanan ini di dalam rumah anda. Memang sensasinya tak akan sama jika menyantapnya tidak di kota asalnya. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba resepnya di rumah bukan? Apalagi bahan bahannya juga bisa didapatkan dengan cukup mudah karena bisa dicari dimanapun.
Sebelum membuatnya Anda harus menyiapkan bahan seperti ampela, hati ayam, lemak ayam, tepung sagu kering, bawang merah dan putih, cabe rawit, santan dan penyedapnya. Penyedap terdiri dari garam, lada dan penyedap rasa sesuai dengan selera anda. Bahan bahan ini biasanya disesuaikan dengan jumlah yang ingin Anda buat. Jangan lupakan Anda juga harus menyiapkan daun pisang untuk membungkusnya.
Jika dilihat dari bumbu tentunya makanan tradisional ini tak terlalu berbeda dengan bumbu pada masakan pada umumnya. Setelah semua bahan siap, langkah yang harus Anda lakukan adalah merebus hati, ample serta lemak ayam hingga matang. Kemudian silahkan haluskan bumbu seperti bawang putih dan bawang merah, cabe lengkap dengan lada maupun garamnya. Bumbu yang telah dihaluskan dicampurkan ke dalam hati ayam yang telah dipotong.
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membuat adonan sagu. Adonan sagu terlebuh dahulu di aduk dengan air kaldu perlahan lahan sampai menjadi sebuah adonan. Pastikan semua sagu tercampur rata dengan air kaldu agar rasanya semakin sedap. Jika sudah, Anda bisa melanjutkan dengan memasukkan adonan ke dalam wajan dan memasakknya. Gunakan api kecil dan adok rata adonan sagunya.
Saat proses pengadukan berlangsung silahkan Anda masukkan santan yang akan membuatnya seperti bubur. Tambahkan semua hati ampela maupun lemak ke dalam adonan dan biarkan mendingin. Selanjutnya Anda tinggal membungkusnya menggunakan daun pisang. Anda bisa mengukusnya atau membakarnya hingga matang. Tak jarang ada juga yang mengukusnya kemudian menggoreng Ilabulo yang telah matang.
Proses memasaknya tentunya harus disesuaikan dengan selera masing masing. Yang jelas menu istimewa yang kaya akan rasa ini bisa Anda hadirkan dirumah. Penambahan lemak ayam juga bertujuan agar rasanya semakin gurih. Anda bisa mengkonsumsinya secara langsung atau dengan membuat binte bilihunta agar, nuansa Gorontalonya semakin dapat. Jadi berniat untuk menikmati makanan tradisional khas dari Gorontalo ini?