Hutan Mangrove Lantebung, destinasi ekowisata favorit warga di Makassar. Hutan Bakau yang dihiasi dengan jembatan warna-warni memiliki panorama indah dan suasana yang menyenangkan.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00-18.00 WITA, Alamat: Jl. Lantebung, Bira, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Jika mendengar tentang tempat liburan di Makassar, banyak orang hanya akan menyebutkan Pantai Losari ataupun Trans Studio. Ternyata, tidak banyak orang tahu bahwa sebenarnya kota Makassar memiliki banyak objek wisata yang indah dan kekinian. Salah satunya adalah Ekowisata Hutan Mangrove Lantebung, wisata yang mungkin tidak terlalu populer, tapi tetap memiliki panorama yang luar biasa.
Pesona Hutan Mangrove Lantebung yang Masih Asri
Mangrove adalah tanaman bakau yang kerap kali ditemukan di pinggiran pantai untuk mencegah adanya abrasi. Namun siapa sangka, pengelola salah satu pariwisata di Makassar dapat menata ratusan tanaman mangrove ini, menjadi sebuah hutan yang bisa menarik banyak wisatawan. Seperti pada Hutan Lantebung yang menjadi salah satu tempat wisata kekinian di Kota Makassar.
Tidak hanya dapat menjadi objek wisata yang hits, hutan bakau juga memiliki beragam manfaat. Dengan adanya hutan bakau, perkampungan di sekitar sana tidak lagi terancam dengan adanya ombak pasang yang tinggi. Pasalnya, rimbunan tanaman bakau di sekitar sana dapat meredakan hembusan angin barat yang kerap menimbulkan ombak pasang hingga masuk ke pemukiman warga sekitar.
Berbeda dengan kebanyakan hutan biasanya, hutan mangrove ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pohon bakau tidak begitu tinggi dan menjulang seperti pohon-pohon yang ada di hutan. Meski berukuran sedang, namun pohon ini memiliki akar yang kuat untuk menahan pasir pantai. Pohon bakau juga memiliki perbedaan pada daunnya yang berwarna kuning kehijauan.
Pohon ini, juga tidak kalah rindang dibanding pohon di hutan lainnya. Terbukti saat pertama kali masuk ke tempat wisata ini, Anda akan langsung disambut dengan pemandangan kawasan hutan yang asri. Ketika awal memasuki kawasan wisata ini, Anda juga akan langsung merasakan kesejukan dari suasana sekitar yang masih sangat terawat. Ditambah dengan aroma lautan yang sangat segar.
Areal hutan bakau ini membentang sepanjang dua kilometer, dan tepat langsung menghadap ke arah selatan Selat Makassar. Jadi, seluas mata memandang Anda hanya akan melihat hijaunya pepohonan bakau, hamparan lautan, dan sesekali melihat perahu nelayan yang berlayar. Pantas saja jika lokasi ini banyak diburu wisatawan yang ingin berlibur dan bersantai, karena tempatnya memang begitu menyejukkan.
Anda akan dimanjakan dengan pesona alam dengan lanskap yang begitu indah dan mengagumkan. Pemandangan laut biru dan langit yang terlihat menyatu, dipadukan dengan hamparan tanaman bakau yang hijau. Tidak hanya itu saja, Anda juga akan mendengar suara deburan ombak dan suara burung yang sangat menenangkan. Tempat ini sungguh pas didatangi beramai-ramai ataupun dengan pasangan.
Untuk pergi ke tempat ini, Anda harus melakukan sedikit perjalanan yang agak susah. Karena untuk menuju kawasan ini, Anda perlu melewati perjalanan medan berupa jalan setapak yang terbuat dari kayu yang meliuk-liuk. Serta, Anda harus pintar-pintar mencari celah di antara himpitan pepohonan mangrove yang lebat. Tapi hal ini tidak menyusutkan ramainya pengunjung yang datang.
Di pintu masuk, Anda juga akan melihat banyaknya perahu nelayan yang bersandar di sepanjang bibir pantai. Ya, dari tempat wisata ini Anda juga dapat melihat dengan bebas banyak nelayan yang mulai melaut di pagi hari hingga matahari tenggelam. Memperhatikan perahu nelayan yang berangkat dengan kapal kosong, kemudian pulang dengan kapal penuh ikan tentunya membuat Anda ikut gembira.
Terletak tidak jauh dari pusat kota Makassar yang padat dan ramai, nyatanya suasana di destinasi wisata ini sangat berbeda. Suasana di Hutan Mangrove Lantebung ini terkesan lebih tenang, asri dan melegakan. Karena itu, tak jarang tempat ini menjadi tujuan wisata masyarakat setempat untuk menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja. Terlebih, wisata ini juga memiliki harga tiket masuk yang murah.
Dulunya, kawasan ini tidak seluas sekarang. Tanaman mangrove di wilayah ini seringkali ditebang oleh warga untuk dijual, ataupun dijadikan kayu bakar. Tapi, beberapa tahun kebelakang, kawasan ini kembali dihijaukan. Pengelola setempat kembali menanami tanaman mangrove sejak tahun 2006. Kini luas dari hutan mangrove ini mencapai 12 hektar dan dikelola dengan baik untuk dibuka menjadi tempat wisata umum.
Jembatan Warna-Warni yang Hits di Taman Mangrove Lantebung
Area wisata ini sepertinya juga memburu para wisatawan yang menyukai aktivitas swafoto ataupun fotografi. Pasalnya, di tempat wisata ini juga tersedia banyak sekali spot foto menarik yang bisa Anda pilih untuk menambah koleksi foto di album liburan Anda. Dijamin, Anda akan mendapatkan foto hits dengan latar belakang pemandangan dari area hutan mangrove yang sangat keren.
Selain itu, salah satu yang menjadi ikon di Taman Mangrove Lantebung ini adalah jembatan warna-warni di tengah rerimbunan pohon mangrove. Memiliki warna yang kontras dengan area sekitarnya, membuat jembatan ini terlihat sangat menarik. Jembatan yang terbuat dari kayu dan dicat dengan warna pelangi ini, menghubungkan pintu masuk di ujung hutan, hingga ke dermaga di depan laut.
Jembatan sepanjang 270 meter ini juga dilengkapi dua pondok kecil di tengah jembatan sebagai tempat untuk beristirahat. Disini pengunjung juga bisa duduk-duduk dan menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk, sambil memulihkan energi kembali. Sembari istirahat, Anda juga bisa merendamkan kaki ke dalam air laut yang segar. Sedangkan mendekati bagian ujung, terdapat satu pusat informasi.
Di ujung jembatan disediakan anjungan setinggi 5 meter untuk wisatawan yang ingin melihat pemandangan lebih jelas lagi. Biasanya, anjungan ini dijadikan sebagai tempat favorit bagi orang-orang yang ingin melihat indahnya matahari terbenam di atas laut. Jika di foto dari atas, jembatan ini akan menyerupai bentuk kepiting yang mana melambangkan biota yang sering hidup diantara akar-akar tanaman bakau.
Aktivitas Menarik Dilakukan di Hutan Mangrove
Bagi masyarakat sekitar, lokasi destinasi wisata ini menjadi salah satu tempat mata pencaharian mereka. Dengan adanya hutan bakau ini, membuat banyak kepiting yang bersarang dan berkembang biak disana. Kepiting inilah yang kemudian dijual dan menjadi mata pencaharian mereka. Sehingga ketika Anda berkunjung kesini, Anda bisa langsung membeli kepiting segar dari penjualnya.
Begitu pula dengan aktivitas nelayan. Masyarakat sekitar banyak melaut, dan menjadikan taman ini sebagai dermaga untuk melabuhkan kapalnya. Kegiatan ini membuat pemandangan menjadi lebih indah dengan kapal-kapal kecil milik para nelayan yang berlayar menghiasi lautan. Dan juga, Anda bisa membeli oleh-oleh berupa ikan segar yang dibeli langsung dari para nelayan, dengan harga yang jauh lebih murah.
Tidak sampai disitu, bagi para pengunjung yang datang pada akhir pekan akan disuguhi dengan pertunjukan musik. Pertunjukan ini ditampilkan oleh anak muda daerah sekitar tempat wisata, yang dipekerjakan untuk mengisi kegiatan bermain musik akustik. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu khas daerah Makassar dan Bugis. Betapa syahdunya menikmati senja di pinggir laut, ditemani dengan suara alunan musik daerah.
Fasilitas yang Tersedia di Hutan Bakau Lantebung
Bagi para wisatawan yang ingin menyusuri laut, Anda bisa menyewa perahu kecil yang banyak disewakan oleh masyarakat disana. Dengan tarif yang sangat murah, Anda bisa berkeliling area hutan mangrove yang segar selama beberapa jam. Menyewa fasilitas ini tentu akan membuat wisatawan lebih puas melihat pemandangan hutan bakau yang teduh dan pemandangan lautan yang segar.
Kawasan wisata ini, juga menyediakan berbagai macam fasilitas di sekitarnya, untuk memuaskan liburan para pengunjung. Kawasan ini dilengkapi dengan toilet, mushola, warung dan rest area. Sehingga, bagi pengunjung yang datang dari wilayah yang lumayan jauh, tidak perlu bingung untuk beristirahat karena lelah di perjalanan. Rest area di hutan mangrove ini sudah cukup nyaman untuk disinggahi.
Para warga di sekitar area tempat wisata juga banyak yang menjual kuliner khas asli Makassar, Sulawesi Selatan. Diantaranya adalah pisang epe, bakwan dan berbagai makanan tradisional lainnya dengan harga yang ramah di kantong. Tidak hanya makanan ringan, juga terdapat makanan berat yang bisa dibeli. Jadi, pengunjung tidak akan kesusahan mencari makanan, ketika di tengah asyik liburan tiba-tiba rasa lapar melanda.
Fasilitas lainnya adalah tersedia berbagai toko souvenir menarik, yang cocok dijadikan sebagai buah tangan. Anda bisa memilih beragam pernak-pernik yang dibuat dari kerang-kerangan, tirai kerang, celengan yang dihiasi pasir warna-warni, bingkai foto dan lainnya. Jika ingin membawa oleh-oleh makanan, Anda juga bisa membeli oleh-oleh berupa olahan ikan dan kepiting yang menjadi ciri khas setempat.
Namun, sayangnya saat ini di sekitar daerah Taman Mangrove Lantebung belum terdapat hotel atau penginapan sejenis. Sehingga, bagi wisatawan yang datang dari luar kota bisa menginap di pusat kota Makassar. Namun, perjalanan yang ditempuh untuk menuju tempat wisata ini hanya berkisar 10 menit dari hotel terdekat. Hingga saat ini, pengelola masih berniat untuk membangun hotel di dekat tempat wisata.
Ketika mengunjungi Makassar dan ingin mencari alternatif lain selain pantai, Anda bisa berkunjung ke Ekowisata Hutan Mangrove Lantebung. Anda bisa menikmati indahnya pemandangan hijau dari pepohonan mangrove berpadu dengan lautan lepas yang mengagumkan. Sehingga, Anda akan tetap merasakan suasana pergi ke pantai, tanpa repot membawa baju ganti untuk berenang.