Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Manimbahoi, Kec. Parigi, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Menikmati keindahan alam Indonesia memang menjadi kegiatan yang ampuh untuk menghilangkan stress. Kabupaten Gowa, Sulawesi menawarkan keindahan alam pegunungan hijau yang mempesona. Di Kaki Gunung Bawakaraeng anda bahkan bisa menemukan danau yang membuat ciptaan Tuhan begitu mempesona. Danau Tanralili namanya yang berada di Kaki Gunung Bawakaraeng lebih lengkapnya mari simak ulasan tentang keindahannya berikut.
Danau Tanralili Si Ranu Kombolonya Sulawesi Selatan
Jika anda sedang berkunjung ke Sulawesi Selatan dan ingin liburan yang seru anda bisa memiliki banyak opsi. Wisata bahari hingga pemandangan alamnya akan menghipnotis anda karena keindahannya. Berlibur wisata yang seru dan indah anda bisa mengunjungi Danau Tanralili yang juga mendapat julukan sebagai Ranu Kumbolonya Sulawesi. Gugusan pegunungan yang mengelilinginya akan berhasil membuat anda terpukau.
Danau Tanralili memang dikelilingi pegunungan hijau yang jika dilihat dari ketinggian begitu memukau. Terletak di kaki Gunung Bawakaraeng membuatnya tempat ini memang serupa dengan Ranu Kumbolo yang berada di Semeru. Gunung Bawakaraeng sendiri memang tersohor akan keindahan alamnya. Daya pikatnya semakin memancar dengan hadirnya danau Tanralili yang terbentuk akibat longsoran dari Gunung Bawakaraeng.
Longsoran tersebut kemudian membentuk sebuah cekungan yang dalam dan jadilah sebuah danau yang menambah keindahannya. Nama danau ini diambil dari nama kerajaan di Sulawesi Selatan yakni Tanralili yang tersohor dengan sikap pemberaninya. Danau Tanralili berada di Desa Manimbahoi yang memang terkenal di kalangan pendaki. Untuk menuju Danau indah ini tentunya harus melakukan tracking terlebih dahulu.
Perjalanan Dengan Medan Terjal Yang Menantang
Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan tentunya harus melakukan usaha terlebih dahulu. Begitu juga dengan anda yang ingin melihat keindahan dari danau yang digadang gadang mirip Ranu Kumbolo ini. Perjalanan bisa imilai dari Desa Lengkese yang telah banyak petunjuk sehingga akan memudahkan anda yang dari luar untuk menjangkaunya. Selanjutnya anda harus memarkirkan kendaraan dengan harga mulai dari Rp. 5ribu tergantung dari kendaraannya.
Anda juga harus membayar biaya registrasi sekitar Rp. 5 ribuan sebelum anda memulai tracking. Trekking biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam sesuai dengan kecepatan masing masing pendaki. Perjalanan anda akan dimulai dengan melintasi setapak dari tanah hingga melintasi danau kecil. dilanjutkan dengan jalan berbatu yang kondisinya terbuka, akan menyengat ketika siang hari anda melakukan perjalanan tanpa membawa topi.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, anda akan bertemu dengan persimpangan. Dimana akan ada arah menuju Danau Tanralili dan jalan menuju Lembah Ramma. Pertunjuk arahnya terpasang disepanjang jalur sehingga anda tak perlu takut tersesat. Untuk menuju Danau Tanralili anda harus menakhlukkan beberapa tanjakan. Tanjakan tanjakan ini cukup terjal dengan kondisi jalan yang berbatu dan ketika musim hujan akan becek.
Namun setelah melewati tanjakan, anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan. Lembah dan bukit hijau akan menyapa penglihatan lengkap dengan aliran air di bawah. Tak jarang akan ada kabut tipis yang membuat tempat ini sangat eksotis. Namun setelah tanjakan anda juga harus menuruni turunan yang tidak kalah terjal. Turunan ini merupakan medan paling berat selama perjalanan ini, apalagi ketika nanti perjalanan pulang.
Pada turunan ini di kanan maupun di kirinya anda bisa melihat tebing dengan air terjun mini. Biasanya para pendaki menggunakan air ini untuk mengisi perbekalan. Perjalanan menuju ke Danau anda memang akan menemukan cukup banyak sumber air. Setelah tanjakan pertama anda akan melanjutkan perjalanan di jalanan yang landai. Sehingga sekalian mengambil nafas atau beristirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Perjalanan akan dilanjutkan dengan melewati dua sungai dan kembali pada tanjakan tanjakan tajam. Tanjakan terakhir anda harus berhati hati karena tidak ada pembatas jalannya. Ketika anda sampai di tanjakan terakhir anda akan bisa melihat tenda tenda pengunjung lainnya. Hingga sampai di Danau Tanralili udara sejuk yang menyapa dan pemandangan yang mempesona akan hilangkan lelah anda terganti dengan rasa takjub yang tiba tiba membuncah.
Menikmati Keindahan Danau Dengan Mendirikan Tenda dan Menginap
Perjalanan untuk menuju Danau tanralili memang dibutuhkan perjuangan yang cukup panjang. Medan medan berat akan menyapa anda namun semuanya akan terbayar lunas ketika anda sudah sampai di Danau ini. Gemericik air yang berasal dari aliran sungai akan menjadi musik tersendiri untuk anda. Danau ini dikelilingi lembah yang terdiri dari tebing tinggi yang hijau. Belum lagi air danau dari kejauhan yang terlihat menawan.
Ketika malam hari anda akan bisa melihat banyak bintang di langit. Mendirikan tenda bersama orang terkasih di depan api unggun tentunya akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Menikmati obrolan malam dengan keluarga atau sahabat pasti akan semakin menghangatkan suasana. Karena berada jauh dari perkotaan langit malam hari di Danau tanralili akan terlihat cerah. Bagi anda yang suka berburu foto milky way mungkin bisa dicoba.
Beberapa pengunjung bahkan memilih untuk ngecamp selama beberapa hari. Menikmati keindahan alam yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan tentunya akan menghilangkan segala lelah anda. danau tanralili menjadi tempat rehat yang paling direkomendasikan ketika anda berada di Sulawesi Selatan khususnya di Gowa. Keindahan alamnya sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja, pengalaman seru selama mendaki tentunya akan menjadi pengalaman tersendiri.
Sepanjang perjalanan jika memang memungkinkan anda bisa mengambil foto. Bagi anda yang suka fotografi tentunya sudah tahu bagaimana cara mengabadikan momen. Perjalanan panjang dengan orang yang disayang tentunya tak akan membuat anda lelah. Justru akan memperat persahabatan atau kekeluargaan anda. mencapai tujuan bersama sama setelah melalui rintangan jalanan terjal mendaki dan menurun yang menantang.
Air Danau tanralili memang sangat jernih, sehingga ketika pagi datang rasanya ingin segera menceburkan diri. Hanya saja para pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di danau ini. Anda hanya bisa menikmati keindahan alamnya yang pastinya tidak akan membuat anda bosan. Justru mungkin anda akan enggan pulang karena udaranya yang sejuk, suasananya yang tenang seperti obat manjur untuk jiwa jiwa yang lelah.
Penting lagi untuk diingat bahwa selama melakukan perjalanan ini, anda menggunakan pakaian yang memang sesuai. Perbekalan juga harus dibawa karena anda akan menempuh perjalanan panjang. Tempat wisata ini bukan tempat yang bisa dikunjungi sebentar kemudian langsung pulang. Karena sensasinya akan terasa ketika anda mendirikan tenda dan menginap. Malam mungkin akan dingin karena berada di antara lembah dan juga tembing yang rimbun.
Ketika anda memang mengunjungi danau tanralili di Gowa ini, pastikan untuk tidak meninggalkan sampah apapun di sana. Mematuhi semua yang tidak dianjurkan dan yang diperbolehkan. Dengan begitu anda juga ikut menjaga alam agar keindahannya tetap terjaga sampai nanti. Sebaiknya sampah kembali di bawa turun kemudian dibuang pada tempatnya. Wisata ini tentunya akan membuat liburan anda semakin seru dan terasa berbeda.