Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Mojong, Kec. Watang Sidenreng, Kab. Sidrap, Sulawesi Selatan; Map: Cek Lokasi |
Sindereng Rappang adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang beribukota kabupaten Sidenreng. Daerah ini merupakan daerah penghasil beras paling tinggi di Sulsel. Bukan hanya itu, destinasi wisata di Kota Sidrap ini juga lumayan banyak dengan menawarkan keindahan alam yang mempesona. Destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi yakni Danau Sidenreng yang merupakan danau alami yang menawan. Jika Anda penasaran dengan keindahannya simak ulasan berikut.
Melihat Keindahan Danau Sidenreng di Sidrap
Danau yang terbuat secara alami maupun buatan biasanya memiliki peranan penting dikarenakan menjadi sumber air untuk sekitarnya. Untuk mengairi sawah, untuk memelihara ikan di keramba hingga menjadi destinasi wisata. Seperti halnya di Sindereng Sulawesi Selatan, danau Sidenreng menjadi danau yang memiliki potensi besar sebagai wisata karena menawarkan pemandangan alam yang mengagumkan.
Danau ini merupakan danau tektonik yang merupakan peninggalan zaman prasejarah. Letaknya berada di Kabupaten Sidrap, Sulsel dan terintegrai dengan Danau Tempe yang berada di kabupaten Wajo. Kedua danau ini memiliki karakteristik yang sama yakni akan meluap di musim hujan dan mengering pada musim kemarau. Memiliki kedalaman 10 hingga 15 meter danau ini akan berkurang jika pada musim kemarau sekitar 5 meteran.
Memiliki perairan dengan warna kecolkatan, danau Sidenreng menjadi destinasi wisata yang hingga kini masih terus dikembangkan. Menjadi muara beberapa sungai seperti sungai Ledeng, sungai Salobelle, sungai Walatedong, sungai Amparito dan sungai Sidenreng. Keberadaan danau ini bisa dibilang membawa berkah karena masyarakat juga kerap menggunakan sebagai tempat mencari ikan dan pengairan untuk sawahnya.
Menelisik Sejarah Danau yang Berkaitan Dengan Kerajaan Bugis
Tak hanya sebagai peninggalan masa prasejarah, danau ini juga digadang gadang menyimpan sejarah yang berkaitan erat dengan kerajaan Bugis. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang cukup disegani mulai abad XIV. Kerajaan ini disebutkan dalam Kitab Lagaligo berdiri di tepi danau Sidenreng. Menurut seorang peneliti bernama Christian Pelras periode kerajaan ini berlangsung di abad 11 M. Tak hanya disegani di dalam negeri namun juga hingga benua lain.
Dilansir dari berbagai sumber, kerajaan Bugis ini memiliki pusat perdagangan yang ramai. Berada di dekat danau dan bisa dilayari dengan pemukiman yang mengelilinginya. Seperti yang dituliskan dalam Lontarak, nama dari danau Sidenreng ini berhubungan dengan kisah 8 keturunan dari raja Sanggala yang berasal dari Tana Toraja. Mereka yang meninggalkan kampung halaman tiba di tempat yangdisebut dengan Kaju.
Kaju berada di antara Banti di Baraka dan Bunging Riase di Maiwa. Pada saat itu mereka melihat hamparan air yang mengarah ke seletan kemudian menuruni gunung. Hingg mereka di sebuah lembah yang bagian baratnya digenangi oleh air atau disebut dengan danau. Saat mereka menuruni lembah mereka bergandengan tangan yang kemudian dalam bahasa Bugis berarti Sirenreng. Delapan keturunan ini terus sirenreng hingga menuju danau.
Mereka memutuskan untuk membuat pemukiman di sekitar danau dan menjadi tempat tinggal mereka. Kampung di tepi danau ini dinamakan dengan Sidenreng. Sidenreng merupakan bentuk apresiasi atas kebersamaan mereka melakukan sirenreng atau bergandeng tangan. Hingga kemudian pemukiman ini berkembang menjadi sebuah kerajaan makmur yang berada di sekitar danau dan telah dicatat dalam sebuah kitab Lagaligo.
Tempat Diadakan Festival Hingga Upacara Adat
Danau Sidenreng memiliki panorama alam yang memukau, meskipun airnya tidaklah jernih dan cenderung kecolkatan. Untuk menarik wisatawan di danau ini kerap diadakan festival hingga upacara adat oleh masyarakat sekitar. Lomba balap perahu juga sering di adakan di tempat yang memang sedang dikembangkan sebagai wisata ini. Dalam festival yang disebut Lakes Fest banyak acara yang diadakan selain lomba balap perahu.
Ada festival lagu danau, festival kuliner hingga kontes ayam ketawa. Jika beruntung Anda bisa datang ketika festival ini dilakukan. Sehingga danau ini akan terlihat lebih meraih dan Anda bisa melihat adat serta tradisi masyarakat lebih dekat. Mengingat Indonesia sangat kaya akan tradisi yang membuat setiap wilayah unik dan menarik. Festival ini juga merupakan event tahunan untuk terus mengenalkan keelokan dari danau ini.
Ketika mengunjungi danau ini di hari biasa juga banyak hal menarik yang bisa dilakukan. Salah satunya yang banyak digemari oleh masyarakat adalah menyewa perahu kemudian mengelilingi danau. Tentunya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan terutama jika melakukannya bersama dengan keluarga atau sahabat. Bagi Anda yang suka memancing juga bisa sekalian memancing dengan menggunakan perahu yang telah Anda sewa.
Liburan bersama dengan keluarga pasti akan semakin seru ketika berhasil mendapatkan ikan tangkapan. Di tepi danau bisa langsung dinikmati dengan cara di bakar atau di bawa pulang ke rumah untuk dinikmati bersama keluarga. Perlu Anda ingat jika Anda harus pandai dalam menawar perahu yang akan membawa Anda berkeliling. Karena tarif sewa perahu bisa didapatkan dengan harga murah jika pandai menawar.
Pemandangan danau ini memang luar biasa, apalagi jika cuacanya sedang cerah. Langit biru dengan hamparan air yang luas berlatar belakang pegunungan sangat cantik untuk diabadikan. Beberapa pengunjung bahkan ada yang sengaja datang hanya untuk foto foto di tepi danau ini. Dengan mengambil foto yang bagus tentunya bisa dijadikan koleksi sekaligus di unggah di media sosial agar tempat ini bisa menjadi objek wisata yang terkenal.
Harga Tiket dan Akses Menuju Lokasi Danau Sidenreng
Tak hanya bisa dinikmati di perahu, sekedar duduk di dermaga danau juga bisa menjadi aktivitas yang seru. Memandang keindahan danau dengan udara yang sejuk pastinya bisa menjadi penghilang penat. Keluarga yang datang ke sini tak jarang melakukan piknik kecil kecilan. Liburan di danau ini juga terbilang murah, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sekitar Rp. 10 ribu untuk masing masing orang.
Menuju danau ini bisa dilakukan dengan melati jalur alternatif. Danau Sindereng terletak Desa Mojong, Kec. Watang Sidenreng, Sulawesi Selatan. Jika melakukan perjalanan dari pusat kota jarak yang harus ditempuh sekitar 15 km. Aksesnya bisa melalui Desa Teteaji, Kec Tellu Limpoe yang membutuhkan jarak lebih sedikit yakni sekitar 13 km. Atau juga bisa melalui kelurahan Wette’e, Kec. Panca Lautang dengan jarak sekitar 30 km dari pusat Kabupaten Sidrap.
Untuk menuju danau ini juga bisa dilakukan dengan kendaraan umum roda dua maupun roda empat. Danau ini termasuk tersohor sehingga Anda bisa bertanya tanya masyarakat sekitar jika tidak menggunakan maps. Udara sekitarnya yang masih asri tentunya tak akan membuat perjalanan Anda membosankan. Jarak yang ditempuh memang cukup jauh namun sepadang dengan keindahan yang ditawarkan.
Danau alami merupakan destinasi wisata alam yang cocok untuk menghilangkan penat akibat aktivitas sehari hari. Udaranya yang segar dengan pepohonan rimbun akan membuat siapapun yang datang betah. Belum lagi jika memiliki pemandangan memukai yang menyejukkan mata. Jika Anda sedang di Sidrap tidak ada salahnya untuk melihat keindahan danau Sidenreng ini secara langsung sebagai tujuan wisata.