Kalimantan Selatan begitu terkenal dengan keindahan wisata alamnya, termasuk di Taman Hutan Raya Sultan Adam. Destinasi wisata ini menawarkan banyak spot-spot yang menarik untuk dijelajahi.
Harga Tiket: 10.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Cempaka, Kec. Cempaka, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan; Map: Cek Lokasi |
Kalimantan Selatan tidak henti hentinya memberikan pesona wisata yang menarik dan berbeda dari daerah lainnya. Setelah sukses membawa pasar terapung ke kancah internasional, kini Kalimantan Selatan berniat menjadikan Taman Hutan Raya Sultan Adam sebagai destinasi unggulan lainnya. Penasaran dengan keindahan dari Tahura Sultan Adam tersebut?
Mengenal Taman Hutan Raya Sultan Adam
Taman Hutan Raya atau Tahura merupakan salah satu program dari pemerintah, yang dibuat dengan tujuan untuk menjaga potensi alam yang ada di daerah tersebut. tahura ini tersebar di seluruh penjuru di Indonesia, salah satunya yaitu Tahura Sultan Adam yang berada di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Manfaat dari adanya Tahura ini adalah untuk menjaga ekosistem alam yang ada di suatu daerah. Selain memberikan manfaat, hadirnya Taman Hutan Raya bisa menjaga terjaminnya kelestarian hutan termasuk ekosistemnya di dalamnya. Tahura ini juga bisa menunjang berbagai kegiatan seperti edukasi, penelitian, sosial dan buaya, serta dijadikan tempat wisata.
Taman Hutan Raya Sultan Adam sendiri merupakan objek wisata alam yang berada di area hutan dan perbukitan, dengan luas kurang lebih 112 ribu hektar. Di dalamnya terdapat berbagai objek menarik yang bisa ditelusuri. Sebelumnya sekitar tahun 2018, Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan sempat menutup semantara lokasi wisata Tahura Sultan Adam ini.
Penutupan tersebut dilatarbelakangi oleh terjadinya kebakaran di kawasan hutan wisata tersebut. Kebakaran yang terjadi juga cukup luas, dan setelah diselidiki penyebab dari kebakaran tersebut adalah adanya perapian dari wisatawan yang camping yang tidak dipadamkan dengan benar. Ditambah juga dengan puntung rokok yang dibuang begitu saja di sekitar hutan.
Pada sekitar tahun 2018 tersebut, kemarau yang terjadi memang cukup panas dan ekstrem. Dan daerah Mandiangin yang merupakan tempat dari Taman Hutan Raya Sultan Adam memiliki tanah yang relatif dangkal. Sehingga bebatuan yang ada di sekitar menjadi mudah panas. Kondisi ini membuat lahan di daerah Taman Hutan raya menjadi mudah terbakar.
Tidak hanya keluputan dari wisatawan saja, ternyata kebakaran yang terjadi di Taman Hutan Raya ini juga dipicu oleh solar yang sengaja disiram ke pohon. Setelah kejadian ini objek wisata tersebut ditutup sementara dan dilakukan revolusi hijau. Kini Taman Hutan Raya Sultan Adam telah beroperasi kembali dan bisa Anda kunjungi kapan saja.
Fasilitas yang Tersedia di Taman Hutan Raya Sultan Adam
Taman Hutan Raya Sultan Adam memiliki area yang cukup luas, dimana di dalam destinasi wisata ini terdapat berbagai objek seru yang bisa Anda telusuri. Salah satu yang menarik yang akan Anda temukan tepat setelah pos retribusi adalah kolam Belanda. Kolam dengan ukuran sekitar 30 x 50 meter ini berada tepat di pinggir jalan.
Keunikan dari kolam Belanda ini yaitu terletak pada airnya yang khas, dimana air tersebut mengalir langsung dari sumber mata air. Lantai dasarnya juga sangat alami, penuh dengan kesegaran yang terasa begitu khas. Kondisi tersebut persis dengan kolam peninggalan Hindia Belanda yaitu Kolam Renang Tirta Kencana yang ada di Banyumas.
Kolam yang ada di Tahura ini diperkirakan merupakan kolam renang pemandian khusus, yang dibuat untuk melayani tamu tamu eropa dari BJ Haga (gubernur Belanda). Tentunya orang orang Eropa tersebut enggan untuk berenang di sungai yang biasanya digunakan oleh kaum pribumi. Oleh sebab itu kolam renang ini eksklusif untuk orang Eropa saja.
Selain kolam renang, ada juga lapangan tenis yang difasilitasi dengan ruang ganti pakaian dan bangunan Pesanggrahan Mandiangin. Ketiga objek ini, baik itu kolam renang, lapangan tenis, serta bangunan Pesanggrahan Mandiangin diperkirakan dibangun oleh A.W. Rynders. A.W. Rynders dulunya bertanggung jawab atas gedung pemerintah di afdeeling Zuid en Oost Borneo.
Pada sekitar tahun 1939, bangunan Pesanggrahan Mandiangin ini merupakan bangunan peristirahatan Belanda. Orang orang sering menyebut bangunan ini sebagai benteng, namun bila diteliti sebagai sejarah tempat tersebut tidak bisa dikatakan sebagai benteng. Karena bangunan ini hanya digunakan untuk peristirahatan serta titik pemantauan saja.
Terdapat sekitar 4 bangunan rumah yang dulunya dibuat di daerah ini, satu untuk tempat peristirahatan, satu untuk pemantauan, satu rumah sakit, dan satu rumah sakit paru paru. Rumah sakit paru paru sengaja dibuat pada titik ini karena wilayah ini merupakan daerah tinggi yang udaranya sejuk, dan tidak padat penduduk.
Dulu wabah yang menyebabkan sakit paru paru adalah hal yang berbahaya. Jadi agar tidak berdampak pada masyarakat, rumah sakit paru paru sengaja dibuat jauh dari pemukiman dan ditempatkan di daerah tinggi perbukitan di Mandiangin tersebut. Berbagai bangunan peninggalan Belanda tersebut memang sudah roboh dan tidak utuh lagi, namun masih tergambar jelas.
Akses jalan beraspal yang dibangun oleh pemerintah Kalsel hingga ke puncak Tahura, membuat benteng Belanda serta bangunan lainnya menjadi objek wisata favorit yang baru. Selain untuk berwisata, tidak sedikit para pengunjung yang datang ke Taman Hutan Raya Sultan Adam ini hanya untuk mengunjungi benteng dengan tujuan mistis dan supranatural.
Untuk mencapai daerah benteng ini Anda harus melewati jalur yang cukup berliku dan mengitari tepi bukit yang sedikit curam. Meski demikian, pemandangan indah di kiri dan kanan bisa memanjakan Anda selama perjalanan. Selain pemandangannya indah, daerahnya yang berada di ketinggian membuat udara di sekitar menjadi sangat sejuk dan segar.
Selain bangunan bersejarah, di Tahura Sultan Adam Anda juga bisa menemukan objek menarik lainnya yaitu bukit tirai hujan. Karena kecantikannya, bukit ini bahkan sering dijadikan sebagai spot foto pre wedding. Selain terkenal di kalangan para calon pengantin, bukit tirai hujan ini juga sudah cukup tersohor di antara pecinta camping.
Tanah di bukit tirai hujan tersebut tergolong ke dalam tanah merah yang rata, sehingga cocok untuk mendirikan tenda dengan mudah. Keunikan lain dari bukit satu ini terletak pada keberadaan pohon besarnya yang ada di tengah tengah bukit. Pohon besar tersebut dikelilingi oleh ilalang ilalang yang menjulang tinggi.
Berpindah dari bukit, Anda juga bisa menemukan objek wisata air terjun di Taman Hutan Raya Sultan Adam ini. Bahkan tidak hanya 1 air terjun saja, melainkan 3 air terjun sekaligus bisa Anda temukan pada destinasi Tahura tersebut. Yang pertama yaitu air terjun Mandin Putri, yang memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan menyajikan pemandangan menyegarkan.
Air terjun yang kedua yaitu air terjun Mandin Putri Kembar, keunikan dari air terjun ini ada pada kolam di bawahnya yang berukuran cukup besar sekitar 10 x 10 meter. Anda bisa mandi sepuasnya dengan air yang segar di kolam tersebut. Sedangkan air terjun yang ketiga memiliki 3 tingkatan aliran yang jatuh dari ketinggian kurang lebih 20 meter.
Air terjun yang ketiga tersebut bernama air terjun Mandin Tirai Hujan, yang juga menawarkan pemandangan indah lengkap dengan airnya yang sangat segar. Ketiga air terjun yang ada di Taman Hutan Raya Sultan Adam ini bisa membuat Anda takjub. Setelah bermain di air terjun ini, dijamin saat pulang Anda akan segar dan siap beraktivitas kembali.
Pesona dari Taman Hutan Raya Sultan Adam ternyata tidak berhenti di situ saja. Di sini Anda juga bisa ngopi ngopi cantik sembari menikmati keindahan alam pegunungan dari ketinggian. Kopi yang hangat ditambah dengan angin dingin khas pegunungan merupakan kombinasi yang sempurna untuk menikmati indahnya alam semesta.
Rute Menuju Taman Hutan Raya Sultan Adam
Taman Hutan Raya Sultan Adam berada di kawasan Mandiangin, Kabupaten Banjar. Daerah ini berjarak sekitar 56 kilometer dari pusat kota Banjarmasin, jadi Anda membutuhkan waktu kurang lebih 1 hingga 2 jam perjalanan untuk mencapai destinasi tersebut. Anda bisa menempuh jalan ini dengan kendaraan roda dua maupun kendaran roda empat.
Tidak terdapat transportasi publik yang menjangkau daerah Taman Hutan Raya Sultan Adam ini, jadi bila tidak memiliki kendaraan pribadi Anda bisa menggunakan jasa tour and travel agar lebih praktis. Tour and travel tentunya juga akan langsung membawa Anda ke objek wisata yang sudah terkenal dari Taman Hutan Raya tersebut.
Sesampai di lokasi wisata Anda akan disambut dengan gerbang Tahura yang bertuliskan Welcome to Meratus Geopark, Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam. Setelah melewati gerbang tersebut Anda akan disambut oleh jalan beraspal yang sedikit rusak namun tidak begitu panjang, selanjutnya Anda akan menemukan jalan beraspal yang lebih mulus.
Taman Hutan Raya Sultan Adam memang menawarkan paket wisata lengkap. Tidak hanya wisata alam yang begitu memukau saja, di sini Anda bisa menemukan wisata bersejarah yang begitu menarik seperti bangunan bangunan peninggalan Belanda. Tidak berhenti di situ, Anda juga bisa mendapatkan foto instagramable yang estetik di Tahura Sultan Adam ini.