Kuliner khas Mempawah tentu memiliki keunikan daya tarik tersendiri. Cita rasa kuliner dan makanan khas dari Mempawah memang tidaklah jauh berbeda dengan kuliner dan makanan khas yang terdapat di Kota Pontianak.
Apabila sedang berkunjung di Mempawah, tak lengkap rasanya jika belum mencoba makanan khas dari salah satu kabupaten di Kalimantan Barat ini. Tak hanya memiliki cita rasa yang unik dan lezat, ragam jenis makanan khas juga memiliki nilai filosofis tersendiri yang ada sejak belasan tahun lamanya. Berikut deretan makanan khas Mempawah yang wajib Anda coba!
1. Pengkang
Rekomendasi makanan pertama yang harus kamu coba saat berkunjung di Mempawah yaitu Pengkang. Pengkang berbahan dasar pulutatu atau juga umum disebut dengan beras ketan. Di dalam Pengkang terdapat isian berupa udang atau ebi. Biasanya, masyarakat Mempawah membungkus Pengkang dengan daun pisang yang sudah dibentuk menyerupai kerucut dan dijepit dengan bilah bambu.
Pembuatan Pengkang ini mirip dengan nasi bakar, yang mana setelah Pengkang berhasil dibungkus dengan daun pisang, Pengkang kemudian dibakar di atas bara api. Aroma dari daun pisang yang dibakar membuat Pengkang memiliki bau dan cita rasa yang khas. Biasanya, masyarakat asli Mempawah menyajikan Pengkang ini dengan sambal kepah sebagai pelengkapnya.
Sambel kepah ini merupakan sambel khas Mempawah yang terbuat dari kerang pantai hutan mangrove. Sambel ini kemudian direbus dan ditumis bersama dengan rempah-rempah lainnya. Perpaduan yang lezat Pengkang dengan cocolan sambal yang penuh dengan rempah membuat Pengkang menjadi menu kudapan yang cocok untuk sarapan.
Nah, jika Anda sedang berada di Mempawah, jangan lupa untuk mencoba menu kudapan satu ini ya. Anda bisa menemukan Pondok Pengkang di sekitar jalan jembatan Peniti. Harga yang dibandrol Pengkang juga sangat terjangkau. Per jepitnya, Pengkang dijual kisaran 10.000 rupiah saja. Sangat terjangkau untuk menu sarapan atau makan siang bukan?
2. Patlau, Makanan Khas Mempawah yang Lezat
Makanan khas satu ini hampir mirip dengan Pengkang. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Patlau juga sama dengan membuat Pengkang yaitu dengan beras ketan dan campuran santan, serta menggunakan daun pisang sebagai bungkusannya. Yang menjadi berbeda yaitu proses memasaknya. Proses pembuatan Patlau dimasak dengan cara direbus.
Jika dilihat sekilas Patlau ini mirip dengan lemper dan lontong. Makanan khas satu ini lebih nikmat jika dinikmati dengan rendang maupun opor ayam. Sama dengan ketupat Jawa, Patlau sering dihidangkan untuk menu jamuan saat hari raya Islam seperti Idul Fitri. Selain itu, masyarakat Mempawah juga menjadikan Patlau sebagai menu pada saat acara pesta pernikahan.
Keunikan lain dalam makanan khas Mempawah satu ini yaitu, memiliki bentuk segitiga panjang. Bentuk segitiga yang membentuk Patlau ini diperoleh dari hasil cetakan yang terbuat dari bahan kayu. Pembuatan Patlau ini juga membutuhkan waktu perebusan yang cukup lama yaitu 8 jam, agar mendapatkan kualitas yang baik dan awet hingga satu bulan.
Selain dijadikan sebagai makanan untuk perayaan acara tertentu dan hari raya Idul Fitri, Patlau juga bisa Anda nikmati sehari-hari di restoran atau rumah makan khas Mempawah. Menu satu ini selalu menjadi andalan para wisatawan yang berkunjung di Mempawah. Karena Patlau memiliki daya tahan yang cukup lama, tak heran wisatawan memborongnya untuk keluarga di rumah.
3. Lemang Khas Mempawah
Masih dengan bahan dasar yang sama, Lemang juga menggunakan beras ketan untuk bahan pembuatannya. Yang menjadi perbedaan Lemang dengan makanan khas Patlau dan Pengkang yaitu ada pada proses memasaknya. Uniknya, dalam proses memasak Lemang, harus menggunakan bambu. Bambu yang digunakan untuk memasak Lemang pun tidak boleh sembarang bambu.
Melainkan bambu yang memiliki ruas panjang namun tidak tebal. Sebelum bambu digunakan untuk memasang Lemang, bambu harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian daun pisang yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam bambu dengan cara digulung. Setelah wadah sudah siap, barulah kemudian beras ketan yang sudah disiapkan bersama santan dan bumbu dimasukkan.
Setelah bumbu sudah terisi dengan beras ketan, santan dan rempah-rempah, langkah selanjutnya yaitu membakarnya di atas perapian. Beberapa masyarakat Mempawah mencampurkan bahan seperti kacang merah sebelum Lemang dibakar. Dari segi rasa, Lemang ini sudah enak dinikmati meskipun tanpa menu tambahan sekalipun.
Akan tetapi, jika disantap bersama sambal udang ataupun sambal kepah akan menjadikan cita rasa Lemang semakin nikmat. Jika memasuki bulan Ramadhan, makanan khas satu ini lebih banyak dijual di sepanjang jalan untuk menu berbuka. Namun, Anda juga bisa menikmatinya sehari-hari di beberapa rumah makan di Mempawah.
Jika Anda ingin mencoba kuliner khas satu ini, Anda hanya cukup merogoh uang sekitar Rp. 30.000 saja. Anda tidak perlu khawatir dimana bisa membeli makanan khas satu ini. Banyak rumah makan di Mempawah yang menjual makanan khas ini, yang mana akan sangat mudah Anda temukan ketika berkunjung di Mempawah.
4. Ikan Asam Pedas
Untuk Anda pecinta kuliner pedas, makanan khas Mempawah satu ini bisa menjadi salah satu pilihan yang wajib untuk Anda coba. Letak geografis dari Mempawah yang dekat dengan pantai, menjadikan kaya akan olahan kuliner seafoodnya. Menu ikan asam pedas khas Mempawah menggunakan beragam jenis ikan, seperti ikan merah, ikan ngarat, ikan senangin dan ikan kakap.
Dalam memasak serta penyajian ikan asam pedas ini menggunakan bumbu khusus yang turun temurun dari orang Mempawah terdahulu. Selain itu juga menggunakan minyak kelapa dalam proses memasaknya. Sejumlah masyarakat Mempawah menyebutnya minyak kampong. Tentu juga ada racikan cabe khas dalam proses pembuatan ikan asam pedas ini.
Menu masakan ikan asam pedas khas Mempawah umumnya dibanderol sekitar Rp. 20.000. harga tersebut sudah termasuk hidangan nasi dan minuman. Untuk kepala ikan, dibandrol dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp. 35.000. untuk Anda yang ingin mencoba menu makanan khas satu ini, Anda bisa mencobanya di salah satu restoran yang terletak di Pondok Terapung Mempawah.
Banyak restoran di Mempawah yang menjual menu khas satu ini. Beberapa diantaranya tidak hanya menyajikan menu ikan pedas saja, akan tetapi terdapat menu lain sebagai pelengkap yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Diantaranya yaitu, sayur-sayur khas masakan melayu Mempawah, aneka olahan lauk udang, cumi goreng asam manis dan lain-lain.
5. Pacri Nanas
Jika Anda sering menjumpai buah nanas yang sering dijadikan untuk menu rujak, beda dengan menu di Mempawah. Buah nanas justru dijadikan sebagai kudapan yang lezat untuk menemani nasi. Makanan dengan bahan dasar nanas ini dinamakan Pacri Nanas. Menu makanan khas satu ini biasanya hadir pada saat acara pernikahan atau makan saprahan.
Pacri Nanas khas Mempawah ini juga memiliki rasa pedas, sehingga sangat cocok untuk Anda pecinta kuliner pedas. Dalam proses memasaknya, buah nanas terlebih dahulu dipotong-potong, kemudian dimasak dengan santan rempah-rempah dan tentunya cabai merah. Jangan tanya lagi bagaimana rasanya. Makanan ini memiliki kelezatan yang sangat nagih.
Jika Kota Jogja terkenal akan menu khas gudegnya, Mempawah terkenal dengan Pecri Nanasnya. Bahkan beberapa waktu lalu, pejabat setempat berencana akan mematenkan makanan khas satu ini sebagai warisan budaya di bidang kuliner yang ada di kota Mempawah Kalimantan Barat.
Cita rasa yang unik dan khas dari Pacri Nanas memang tidak dimiliki di daerah lain. Jika Anda tertarik untuk mencoba menu khas satu ini, Anda bisa banyak menemukan restoran atau rumah makan di sepanjang Mempawah yang menghadirkan menu legendaris satu ini. Selain itu, Pacri Nanas juga selalu menjadi suguhan menu pelengkap dari pesta pernikahan dan sejumlah hajatan lainnya.
6. Olahan Legendaris Burung Punai
Banyak juga dari kita yang belum mengetahui apa itu Burung Punai. Burung Punai merupakan burung yang mirip dengan merpati akan tetapi memiliki bulu yang berwarna hijau dan paruhnya yang berwarna merah. Burung Punai sendiri masih sangat mudah ditemui di daerah Kabupaten Mempawah.
Cara pengolahan dari Burung Punai mirip dengan pengolahan ayam, yaitu diolah dengan cara digoreng maupun dibakar. Burung Punai memiliki tekstur daging yang lembut ketika sudah diolah. Perpaduan rempah-rempah khas Mempawah juga menambah cita rasa yang lezat dari Burung Punai ini.
Keunikan makanan Burung Punai dengan bahan dasar Burung Punai yang tidak dijumpai di sembarang daerah, menjadikan makanan satu ini unik dan menarik para wisatawan untuk mencoba rasanya. Makanan khas Burung Punai dapat Anda temukan dengan mudah di jalan raya peniti luar Mempawah. Kuliner Burung Punai ini dibandrol dengan harga kisaran Rp. 700.000 per ekornya.
Itu tadi, ragam kuliner legendaris khas Mempawah yang harus Anda coba ketika sedang berjelajah disana. Tak lengkap rasanya jika sudah mengunjungi Mempawah tetapi Anda dan keluarga belum mencoba sajian makanan khasnya. Ditambah lagi, terdapat beberapa menu makanan yang tahan lama, dan bisa menjadi alternatif untuk dibawa pulang, agar keluarga yang lain bisa mencobanya.