Harga Tiket: -, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Simpang Kasturi, Kec. Mandor, Kab. Landak, Kalimantan Barat; Map: Cek Lokasi |
Makam Juang Mandor merupakan salah satu peninggalan sejarah di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Terdapat pembantaian sekitar 21.037 orang oleh tentara Jepang pada tahun 1943-1944 sehingga kejadian bersejarah ini disebut dengan Tragedi Mandor.
Berdasarkan catatan sejarah peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 Juni 1944 sehingga DPRD Kalimantan Barat mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang peristiwa Mandor ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai Hari Berkabung untuk masyarakat daerah Kalimantan Barat. Setiap instansi yang ada di wilayah ini diwajibkan untuk menaikkan bendera setengah tiang di depan kantor mereka.
Makam Juang Mandor merupakan salah satu destinasi dark tourism yang ada di Kalimantan Barat. Tempat ini dijadikan saksi sejarah peristiwa pembunuhan oleh tentara Jepang terhadap masyarakat Kalimantan dimana tentara Jepang menjatuhkan serangan bertubi-tubi dan mengakibatkan tewasnya puluhan ribuan warga Pontianak tersebut.
Sejarah Makam Juang Mandor
Tepat pada tanggal 19 Desember 1941 orang-orang tentara Jepang menyerang Kota Pontianak dengan melakukan perlawanan udara dan tentara Belanda yang berada di wilayah tersebut tidak bisa melawan. Dan serangan terjadi lagi pada tanggal 22 dan 27 Desember dari udara. Dan tentara Jepang pada tanggal 21 Januari 1941 sudah berhasil menguasai daerah Kalimantan Barat. Sehingga beberapa organisasi yang berada di Kalimantan juga sudah dikuasai oleh tentara Jepang.
Wilayah Kalimantan Barat juga sudah berada di bawah kendali Al tentara Jepang. Walaupun begitu beberapa tokoh seperti Noto Soedjono dan dr. Rosebini tetap berusaha mendirikan organisasi yang bisa didukung oleh Angkatan Laut Jepang yang bernama Nissinkai. Organisasi diharapkan Jepang bisa membantu mereka dalam mendukung negara Jepang dalam perang Asia Timur Raya untuk menguasai negara-negara lain.
Namun para kaum terpelajar dan para bangsawan sudah mulai dicurigai oleh AL Jepang berusaha untuk menghambat kinerja dari Angkatan Laut Jepang di Kalbar. Tentara Jepang akhirnya mengadakan pertemuan organisasi Nissinkai bersama dengan rakyat Kalimantan Barat. Pada pertemuan tersebut diketahui bahwa Tentara Jepang marah kepada rakyat yang mencoba membunuh dengan cara memberi racun kepada perwakilan dari negara Jepang tersebut.
Sehingga Gedung Landraadweg yang menjadi tempat pertemuan dikepung oleh para tentara Jepang. Dan para pemimpin organisasi pergerakan yang terdapat di Kalimantan Barat banyak yang ditangkap dan dibunuh hingga tewas. Pada saat masa pendudukan Jepang wilayah Kalimantan Barat terjadi dua kali peristiwa pembantaian yang bertepat pada tanggal 23 Oktober 1943 dan pembantaian kedua pada tanggal 28 Juni 1944. Peristiwa tersebut juga menewaskan penguasa Kesultanan Pontianak yaitu Sultan Syarif Muhammad Alkadrie dan pembantaian kedua inilah yang dikenal sebagai Peristiwa Mandor.
Daya Tarik Wisata Monumen Juang Mandor
Monumen Makam Juang Mandor memiliki 10 makam. Bangunan makam yang bernomor 1 sampai 9 merupakan makam dari rakyat biasa dengan berbagai kalangan di Kalimantan Barat. Dan bangunan ke-10 merupakan makam untuk para Raja memiliki pengaruh besar di Kalimantan Barat pada saat itu sehingga kehadiran mereka menjadi ancaman bagi tentara Jepang.
Bangunan bersejarah ini memiliki dinding beton berlapis marmer dan pahatan relief di permukaannya. Relief tersebut memberikan tentang kekejaman tentara Jepang yang menyiksa penduduk Kalimantan Barat. Dan terdapat juga lapangan terbuka yang dijadikan lokasi pembunuhan massal pada zaman itu. Terlihat juga gapura yang berwarna kuning hijau dan dikelilingi dengan hamparan rumput hijau.
Monumen ini merupakan bukti sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Barat dalam melawan penjajahan tentara Jepang. Dan keberadaan monumen tersebut perlu dilestarikan keberadaannya sebagai warisan dari para leluhur di Kalimantan Barat.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Monumen bersejarah ini terletak di Jalan Simpang Kasturi, Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Lokasinya cukup jauh dari kota Pontianak. Jika ditempuh dengan berkendara memakan waktu lebih kurang 1,5jam. Lokasinya terpencil tapi sepanjang perjalanan menuju lokasi sangat adem, hijau, dan indah karena akan tampa pemandangan bukit, dan sawah serta kebun nanas.
Tenang saja untuk HTM (Harga Tiket Masuk) wisata bersejarah ini Anda tidak akan dipungut biaya sepeserpun. Di sini Anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa dan kegiatan edukasi sejarah yang bermanfaat bagi Anda. Sehingga Anda lebih memahami arti sejarah dan lebih menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Makam Juang Mandor
1. Tour Wisata Bersejarah Anak Sekolah
Murid-murid generasi telah dimanjakan oleh teknologi sehingga karakter untuk menghargai sejarah semakin pudar. Tidak heran jika banyak siswa yang tidak menahu tentang hal bersejarah yang penting yang pernah ada disekitarnya.
Tren dengan wisata dark tourism merupakan pariwisata hitam yang berisikan tentang kesedihan yang merujuk pada aktivitas pariwisata penting atau peristiwa tragedi di zaman dahulu. Dapat berupa sisa perang dan bencana serta kegiatan pengungsian.
Kemunculan istilah dark tourism pertama kali ada pada tahun 1990-an. Pandangan masyarakat terhadap dark tourism telah berubah pada saat ini. Karena memiliki pengalaman sejarah yang beragam dan luar biasa Indonesia berpotensial dalam usaha pengembangan dari dark tourism.
2. Belajar Sejarah
Tragedi Mandor Berdarah yang diburu dan dibunuh oleh tentara Jepang di lokasi ini. Jepang memang ingin menciutkan semangat rakyat Kalimantan Barat yang melakukan perlawanan dengan melakukan genosida terhadap penduduk. Rencana tentara Jepang ingin untuk membungkam kelompok pembangkang kebijakan politik perang yang dilakukan oleh negara Jepang. Setiap tanggal 28 Juni ditetapkan sebagai Hari Berkabung Daerah bagi.
Makam Juang Mandor bisa menjadi tujuan wisata yang menarik karena memiliki pemadangan alam gunung, bukit sawah dan sungai.
3. Berfoto ria
Terdapat spot foto yang bernilai sejarah berupa relief-relief perjuangan pahlawan masa lampu dalam melawan kekejaman para penjajah tentara Jepang.
4. Olahraga
Tempat ini juga cocok dijadikan sebagai spot untuk olahraga jogging. Selain mendapatkan nilai sejarah yang berharga maka Anda juga bisa mendapatkan kebugaran jika berolahraga di sini. Terdapat juga kantin kecil di samping monumen sehingga Anda jangan takut kelaparan jika berada di sini.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Monumen
Makam Juang Mandor sebenarnya sangat bagus dan menarik hanya saja fasilitasnya masih sangat minim. Anda bisa menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju Mandor dari Pontianak berupa bukit, sawah, sungai dan pemandangan gunung yang indah. Jika dikembangkan tempat wisata ramai akan pengunjung karena bercerita sejarah hidup penduduk Kalimantan Barat yang kelam.
Tidak disarankan datang kesini diwaktu sore atau malam hari karena sepanjang perjalanan masih minim penerangan. Rumah warga juga masih jarang-jarang. Tempat makan dan bengkel juga masih jarang untuk ditemui.
Walaupun disepanjang perjalanan sepi tetapi perjalanan menuju lokasi masih aman. Cobalah membawa teman yang bisa berbahasa Dayak untuk memudahkan Anda berkomunikasi dengan juru kunci tempat wisata sejarah yang keren ini.
Cerita sejarah dan peninggalan cocok untuk Anda yang meneliti dan belajar tentang wisata sejarah dan budaya setempat. Lokasinya sangat mudah untuk di akses karena kondisi jalan aspal yang bagus.
Tersedianya juga tempat area parkir yang luas untuk kendaraan Anda dan untuk biaya parkir kendaraan tidak dipungut biaya sepeserpun.
Makam Juang Mandor ini wajib dikunjungi terutama bagi masyarakat Kalimantan Barat karena tragedi Mandor Berdarah tidak akan pernah terlupakan. Dan setiap tanggal 28 Juni telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai Hari Berkabung untuk masyarakat daerah Kalimantan Barat.