Seiring berkurangnya lahan hutan, semakin berkurang pula tempat tinggal bagi beragam jenis makhluk hidup. Begitupun orang utan, dimana populasinya kian menurun sehingga muncullah Arboretum Nyaru Menteng, tempat konservasi dan cagar alam bagi flora dan fauna endemik.
Harga Tiket: 10.000, Jam Operasional: 09.00-15.00 WITA, Alamat: Jl. Tjilik Riwut No.Km 28, Tumbang Tahai, Kec. Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah; Map: Cek Lokasi |
Berwisata ke alam lepas merupakan salah satu cara untuk melepaskan penat di pikiran sekaligus memberikan efek menenangkan, karena umumnya berada jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Namun di Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya, pengunjung dapat menikmati sajian alamnya yang begitu mempesona sekaligus bertemu dengan hewan primata. Berikut ulasannya.
Sejarah Arboretum Nyaru Menteng
Dilihat dari perjalanan sejarahnya sendiri, Nyaru Menteng diresmikan oleh Departemen Kehutanan Kantor Regional Kalimantan Tengah dan telah beroperasi sejak 1988 silam. Pada awal usulan pembangunannya, tanah lapang seluas 150 Ha tersebut akan dijadikan sebagai Taman Hutan Raya atau dikenal akrab dengan sebutan Tahura.
Namun seiring berjalannya waktu, kawasan wisata tersebut akhirnya dijadikan sebagai tempat menyelamatkan orang utan beserta hewan primata lainnya mengingat populasinya yang terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Project tersebut dipimpin langsung oleh Lone Droscher, dan menghabiskan sekitar 4 tahun untuk menjadi relawan di Tanjung Putting.
Seiring berjalannya waktu, setidaknya tercatat lebih dari 150 relawan yang turut terlibat melindungi satwa yang hampir punah tersebut. Banyaknya jumlah relawan tersebut sudah termasuk dengan para baby sitter bayi orangutan, dokter hewan, hingga para teknisi untuk memastikan bahwa kebutuhan selama berada disana terpenuhi.
Berdasarkan cerita sejarah kawawan hutan ini dapat disimpulkan jika objek wisata ini merupakan tempat rehabilitas bagi orang utan, berbagai hewan buas, sekaligus koleksi berbagai jenis tumbuhan. Beberapa jenis pepohonan yang dapat ditemukan mulai dari Pohon Meranti, Pohon Cemara, hingga Tanaman Geronggang dapat ditemukan disini.
Lingkungan alamnya yang asri dan sejuk, sangat serupa dengan ekosistem hutan yang menjadi habitat asli hewan primata tersebut. Arboretum Nyaru Menteng termasuk kawasan pelestarian ekosistem hutan rawa yang masuk dalam tipe hutan tropis di dataran rendah. Dengan kata lain, mayoritas struktur tanahnya berupa tanah gambut dan rawa.
Daya Tarik Utama Arboretum Nyaru Menteng
Selama berjalan jalan di hutan lebat nan sejuk ini, wisatawan dapat merasakan lebih dekat dengan alam. Pasalnya Arboretum Nyaru Menteng tidak hanya berfungsi sebagai penangkaran satwa semata, sebab kawasan wisata satu ini juga difungsikan sebagai tempat tinggal dari berbagai jenis satwa liar.
Wisatawan beruntung bisa bertemu dengan Burung Cucak Rowo, Monyet, Biawak, Burung Beo, dan masih banyak jenis hewan liar lainnya. Bahkan di tempat ini pula, Anda bisa menyaksikan aktivitas beruang madu yang dikenal sebagai beruang terkecil di seluruh dunia. Aksinya yang menggemaskan, dijamin membuat Anda tertarik untuk menyaksikan setiap gerak geriknya.
Banyaknya satwa liar yang bisa ditemukan di sana, Anda pun menyadari bahwa hutan satu ini mengingatkan dengan kebun binatang. Hanya saja sajiannya terasa nyata karena seperti habitat asli yang ditemukan di dalam hutan terpencil. Justru keunikan inilah yang menjadi daya tarik utama dari Arboretum Nyaru Menteng.
Selangkah demi selangkah menyusuri hutannya, suara alam dan cuitan burung bernyanyi siap menemani perjalanan Anda. Nuansa alam yang begitu kental, membuat pikiran menjadi lebih jernih sekaligus menenangkan di saat bersamaan. Selagi berusaha menemukan sejumlah satwa liar, wisatawan akan dibuat takjub dengan banyaknya jenis pohon yang tertanam disana.
Setidaknya ada sekitar 139 jenis tanaman yang tumbuh di kawasan wisata populer satu ini. Pepohonan tersebut tampak menjulang tinggi dengan dedaunan yang menutupi langit cerah Kalimantan. Suplai oksigen yang melimpah dan lokasinya yang teduh, cocok dijadikan sebagai tempat refreshing terbaik yang pernah ada.
Bukan sekedar dijadikan sebagai tempat berwisata semata, pasalnya kekayaan alamnya membuatnya cocok dijadikan sebagai tempat penelitian. Mulai dari mahasiswa hingga para ilmuwan datang berbondong bondong untuk melakukan serangkaian penelitian. Sehingga tidak perlu heran jika menemukan beberapa peneliti yang tampak serius memperhatikan tanaman maupun satwanya.
Meski dikatakan sebagai satwa liar, wisatawan diberikan kesempatan untuk berfoto bersama dengan orang utan maupun mengambil gambar satwa liar lainnya. Selagi menginjakkan kaki di kawasan wisatanya, jangan pernah lewatkan kesempatan untuk menyaksikan berbagai aktivitas relawan yang tentunya tidak ditemukan dalam kehidupan sehari hari.
Serangkaian aktivitas relawan yang bisa disaksikan langsung meliputi proses penangkaran, perawatan, hingga proses pelepasan kembali di alam bebas. Tidak hanya melihatnya dari kejauhan semata, pasalnya wisatawan diberi kesempatan untuk memperdalam ilmunya mengenai satwa liar hingga mengenal ekosistem rawa gambut secara langsung dari ahlinya.
Selagi asyik menyaksikan keindahan alam sekitarnya, kemungkinan Anda bisa melihat beberapa tenda tampak berdiri tegak di tengah hutannya. Bukan pemandangan asing, sebab wisatawan diperbolehkan mendirikan tenda dan bermalam di area berkemah asalkan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan.
Sedangkan bagi wisatawan yang gemar berpetualang serta bereksplorasi alam lebih dalam, sebaiknya mencoba sensasi menyeberangi jembatan kayu dengan panjang mencapai 5 km. Sensasi menyeberangi jembatan di tengah hutan yang dibalut dengan nuansa alami, dijamin dapat menjadi obat terbaik untuk mengusir rasa penat di pikiran.
Alamat dan Rute Menuju Kawasan Arboretum
Apabila tertarik mengunjungi Arboretum Nyaru Menteng dalam waktu dekat, silahkan langsung mengunjungi kota Palangkaraya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisatanya. Pasalnya objek wisata satu ini berlokasi di Jalan Cilik Riwut No. 28, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Wisatawan yang bertolak dari kota Palangkaraya harus menempuh perjalanan sekitar 28 km untuk bisa sampai di kawasan wisatanya. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota, meski demikian keberadaannya cukup mudah ditemukan karena termasuk destinasi wisata populer dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Jika dibandingkan dengan jarak menuju pusat kota Palangkaraya, kawasan hutan satu ini lebih dekat dengan Kabupaten Katingan. Meski lokasinya cukup jauh dari pusat kota, namun akses menuju kesana terbilang cukup mudah karena sudah berupa aspal. Dengan kata lain, wisatawan dapat mengunjunginya dengan mengendarai kendaraan pribadi.
Ketika bertolak dari Palangkaraya, silahkan ambil jalur menuju jalan Tjilik Riwut yang mengarahkan Ada menuju Tangkiling. Arungi jalanan tersebut hingga 30 menitan hingga menemukan kilometer 28, lalu belok ke arah kanan yang searah menuju Taman Wisata Danau Tahai. Tidak perlu menunggu lama, Anda disambut hutan lebat yang menandakan sudah sampai tujuan.
Kegiatan yang Menarik di Arboretum Nyaru Menteng
Kawasan wisata satu ini tidak akan pernah membosankan untuk dikunjungi, karena Anda bisa menikmati sajian alamnya hingga puas sambil melakukan berbagai aktivitas seru untuk menghiasi hari libur Anda. Salah satu aktivitas menarik di sana yaitu menyusuri setiap sudut wisatanya.
Selagi asyik menyusuri kawasan hutannya, aneka jenis pepohonan rindang tampak menghiasi kawasan wisatanya. Jika beruntung, sejumlah satwa liar tampak melenggang ataupun melakukan berbagai aktivitas yang tentunya tanpa merasa terganggu dengan kehadiran manusia. Wisatawan juga diperbolehkan berfoto bersama dengan orang utan ataupun hewan primata lainnya.
Berdasarkan sejarah berdirinya Arboretum Nyaru Menteng dapat diketahui bahwa objek wisata ini merupakan sarana edukasi, liburan, sekaligus konservasi. Aktivitas berlibur sambil belajar ini pun terasa menyenangkan, karena Anda akan diajak menonton film dokumenter sekaligus mendapatkan penjelasan langsung dari staf yang ahli di bidangnya.
Selama film dokumenter tersebut diputar, Anda bisa menyaksikan bagaimana satwa liar di sana bertahan hidup beserta habitat aslinya. Beragam aktivitas relawan pun direkam dengan sangat baik, dimana mereka berusaha merawat hewan primata hampir punah tersebut hingga mereka siap kembali ke habitat aslinya.
Sayangnya pihak pengelola memberikan batasan terhadap jumlah pengunjung yang boleh datang ke lokasi wisatanya. Hal ini dilakukan, agar satwa liar tidak merasa terganggu dengan kedatangan manusia dalam jumlah banyak secara mendadak. Pengunjung pun tidak boleh berinteraksi langsung dengan mereka, namun diperbolehkan untuk mengabadikannya dalam bentuk foto.
Selain dibatasi jumlah pengunjungnya, ternyata Arboretum Nyaru Menteng hanya menerima pengunjung saat akhir pekan saja. Sebaiknya jangan sia siakan kesempatan untuk mengunjunginya jika masih tersedia slot pengunjung. Hal ini perlu dilakukan agar satwa liar dapat merasakan hidup bak di habitat aslinya.
Fasilitas yang Tersedia di Tempat Konservasi
Tampaknya pengunjung tidak akan pernah merasa bosan untuk mengunjungi Arboretum Nyaru Menteng di lain waktu, karena wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas seru selama berada disana. Serangkaian aktivitas tersebut pun telah disokong dengan banyaknya fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Beberapa fasilitas yang tersedia terdiri dari pusat informasi reintroduksi orangutan, aula pertemuan, area parkir luas, terdapat pos jaga, toilet, bumi perkemahan, hingga pondok kerja. Selagi menyusuri kawasan hutannya, Anda juga bisa menemukan fasilitas berupa jembatan kayu yang bisa menjadi spot terbaik untuk menghasilkan foto ciamik.
Akhir pekan adalah waktu terbaik untuk mengunjungi destinasi wisata menarik seperti Arboretum Nyaru Menteng. Selama berada disana, pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan kondisi hutan alami sebagai daya tarik utamanya. Sebab Anda bisa menemukan sejumlah orang utan dan beberapa satwa liar lain yang siap menyambut para tamunya.