Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Tuutu, Kec. Tondano Barat, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara; Map: Cek Lokasi |
Berwisata tak hanya untuk menenangkan pikiran saja, namun juga bisa dijadikan cara untuk menambah wawasan. Indonesia sendiri merupakan negara yang menghargai sejarah sehingga, banyak tempat tempat yang berkaitan erat dengan perjuangan jaman dulu. Sebagian dibuka menjadi tempat wisata yang akan memberikan pengalaman yang berbeda.
Seperti halnya Benteng Moraya yang berada di Tondano, Minahasa yang menyimpan banyak hal yang menyenangkan dan kaya akan sejarah. Simak ulasan selengkapnya.
Mengintip Benteng Moraya yang Menyimpan Banyak Cerita
Benteng Moraya merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Tondano. Kawasan Tondano memang dikenal sebagai kawasan wisata mengingat udaranya yang sejuk. Bangunan benteng ini layaknya menara pengintai yang memiliki empat lantai. Lantainya yang menjulang kokoh membawa ikatan pada kejayaan Tou Minahasa di masa lalu. Wisata satu ini memang belum lagi dibuka oleh pemerintah namun berhasil menarik perhatian.
Sebelum dibuka sebagai lokasi wisata, di tempat ini ditemukan berbagai kayu pondasi rumah masyarakat Minahasa jaman dulu dan juga waruga-waruga di lokasi ini. Saat ini Benteng Moraya telah dibuka untuk umum dan berfungsi sebagai bangunan bersejarah. Sehingga untuk anda yang ingin merasakan wisata sejarah, destinasi satu ini tidak boleh dilewatkan. Anda akan mengenal sejarah tentang suku Minahasa di masalalu.
Benteng Moraya yang terlihat dari tepi jalan raya memang begitu kokoh dan nampak megah. Anda bisa melihat tonggak-tonggak besar yang jumlahnya sekitar 12 buah. Tonggak ini dipasangkan tepat di belakang tulisan besar Benteng Moraya. Yang membuatnya semakin unik, setiap tonggak diukir dengan relief yang bergambar dan juga informasi seputar perang Tondano. Tonggak yang kokoh ini seakan menyambut anda begitu masuk.
Benteng Moraya, Saksi Kegigihan Masyarakat Minahasa
Bangunan bersejarah ini bukan hanya sebagai bangunan yang menyimpan banyak cerita. Namun juga ada daya tarik sendiri yang membuat anda harus mengunjunginya. Begitu ada memasuki Benteng, anda bisa melihat dinding luar yang memiliki ukiran relief. Relief ini bukanlah tanpa makna, ada cerita tentang bagaiman awal mula dari suku Minahasa terbentuk. Di cat dengan warna merah membuatnya terlihat menonjol.
Anda bisa menelusuri marga marga yang orang Minahasa gunakan dan memag masih terjaga hingga kini. Di beberapa bagian anda juga bisa melihat ukiran yang merupakan ilustrasi dari PerangTondano. Ada tulisan doa “Bapa Kami” yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Peperangan Tondano merupakan kisah yang sangat berkaitan erat dengan berdirinya monumen satu ini.
Bahkan dilansir dari berbagai sumber, diceritakan jika lokasi berdirinya Monumen ini merupakan tempat perang akbar. Perang akbar ini terjadi antara orang Minahasa yang melawan tentara Belanda. Terjadi pada tahun 1800an, perang ini bisa dikatakan sebagai salah satu perang yang besar besaran terjadi pada waktu tersebut. Kepala Walak Minahasa berhasil untuk mempertahankan kawasan benteng maupun pemukiman Minawanua.
Hingga akhirnya digempur oleh tentara Belanda yang membuat kawasan ini menjadi lautan darah dan banjir air mata. Bahkan danau Tondano dan juga sungai hingga berubah warna menjadi merah lantaran banyak pahlawan yang gugur saat peperangan terjadi. Hingga akhirnya nama Moraya disematkan karena artinya genangan darah. Berdirinya monumen ini tentunya untuk menghargai semangat juang dan juga mengingatkan akan kepahlawanan Minahasa.
Daya Tarik Wisata Benteng Moraya
Selain berkaitan erat dengan jaman perjuangan dahulu, tempat ini juga berada di tempat yang cantik. Pengunjung bisa menikmati pemandangan hijau area persawahan yang menyejukkan indera penglihatan. Apalagi ketika anda perlahan menaiki tangga untuk sampai di Menara Benteng ini. Dari ketinggian anda akan dihadrikan keindahan alam dari Tondano yang begitu mempesona. Semakin anda naik maka akan semakin cantik pemandangannya.
Ada empat lantai yang menanti untuk pengunjung takhlukkan. Banyaknya anak tangga ini memang membutuhkan perjuangan. Namun anda tidak akan kecewa begitu sampai puncak, anda akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa menawan. Dari atas menara ini pengunjung bisa menyaksikan keindahan Danau Tondano dari kejauhan. Sangat cocok untuk mengambil gambar dengan latar belakang pemandangan yang mengagumkan.
Keindahan dari puncak menara ini memang semakin menawan ketika cuaca cerah. Untuk anda yang tidak berniat untuk menaklukkan anak tangga, anda bisa hanya duduk duduk sambil bercengkrama. Terdapat kolam yang dirancang sedemikian rupa yang membuat suasananya bertambah asri. Hanya saja ketika mentari sedang terik teriknya, tidak ada perlindungan di atas kepala anda. Sehingga lebih baik pilih tempat yang teduh.
Bukan hanya memiliki pemandangan alam yang mengagumkan, anda juga bisa menjajal serta berburu kuliner di sekitarnya. Di sekitar Benteng ini memang dibangun semacam aula yang digunakan sebagai pasar wisata untuk menarik perhatian pengunjung. Sembari menikmati sepoi angin yang sejuk dan ditemani dengan secangkir kopi panas pasti akan menjadi penutup perjalanan yang sangat pas.
Anda juga bisa bertemu dengan orang orang yang sengaja menggunakan baju Tari Kabasaran Minahasa. Mereka memang sengaja datang untuk diajak berfoto para pengunjung yang datang. Terdapat juga banyak fotografer yang menawarkan jasa foto langsung jadi. Monumen satu ini memang memiliki banyak spot foto yang cantik dan terbilang banyak. Sehingga akan sangat pas untuk anda yang hobi berpose di depan kamera untuk diunggah di media sosial.
Lokasi & Harga Tiket Masuk Benteng Moraya
Benteng Moraya berada di Desa Roong, Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Untuk menjangkau lokasinya terbilang mudah untuk dijangkau. Dari pusat kota Tandano membutuhkan jarak sekitar 35 km. Bukan hanya itu, akses jalannya juga bisa ditempuh dengan kendaraan darat baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Lokasinya tidak jauh dari pertigaan Patung Kerangkeng Sarapung. Berada di tepi jalan raya semakin memudahkan pengunjung dari berbagai daerah.
Harga yang ditawarkan untuk menikmati pemandangan dan berwisata sejarah ini tidaklah mahal. Anda hanya perlu merogoh kantong sekitar Rp. 5 ribuan saja. Harga tersebut tentunya bisa sewaktu waktu naik tergantung dari pengelolanya. Untuk mendapatkan petualangan yang menyenangkan anda bisa datang pada saat pagi atau sore hari. Ketika sore bisa memanfaatkan untuk melihat matahari yang berpulang di atas menara.
Sebaiknya jika ingin merasakan pengalaman luar biasa dan mendapatkan pemandangan yang menawan, mengunjungi Benteng ini ketika musim kemarau. Sehingga anda bisa melihat hamparan hijau persawahan yang berpayung dengan birunya langit. Jangan lupa juga untuk membawa kamera terbaik anda, sekalian untuk hunting foto. Meskipun di tempat ini bisa menggunakan jasa fotografer namun tetap saja akan menyenangkan melakukan kegiatan ini.
Berwisata bisa dilakukan dengan banyak cara, dan akan sangat menyenangkan jika bisa belajar sekaligus bisa mendapatkan foto yang keren. Pemandangan alam yang di tawarkan oleh Benteng Moraya ini tidak main main. Hamparan sawah yang luas bisa menjadi pemandangan anda sejauh mata memandang. Inilah yang akhirnya membuat monumen ini sebagai spot untuk swafoto yang menarik perhatian banyak pengunjung. Terutama setelah diunggah di akun media sosial.